KB Bank Konsisten Jalankan Green Economy, Begini Strateginya

Rabu, 31 Juli 2024 - 09:00 WIB
loading...
KB Bank Konsisten Jalankan...
KB Bank menjalankan green economy dengam terus berupaya mendukung pembiayaan di sektor hijau, terutama pada industri berbasis energi terbarukan. (Foto: dok KB Bank)
A A A
JAKARTA - KB Bank berkomitmen menjalankan green economy dengan mengimplementasikan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Fasilitas kredit hijau terbukti membawa banyak manfaat bagi penerimanya.

Direktur KB Bank Dodi Widjajanto menyampaikan, KB Bank berupaya untuk selalu mendukung pembiayaan di sektor hijau. Terutama pada industri berbasis energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta transportasi ramah lingkungan atau electric vehicle (EV).

“KB Bank yang menjadi salah satu afiliasi dari KBFG, memang mencanangkan penerapan ESG yang cukup kuat. Kami sudah menyesuaikan pada pembiayaan green economy. Kami masuk ke EV Financing karena merupakan wujud nyata KB Bank untuk berkontribusi langsung dalam aktivitas green economy,” ujar Dodi.

Komitmen perseroan dalam menjalankan green economy terlihat dari kinerja pembiayaan. Sepanjang 2023, KB Bank telah menyalurkan pembiayaan pada sektor kegiatan usaha berkelanjutan sebanyak Rp4,55 triliun. Angka ini naik 21% year on year (yoy) dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yaitu Rp3,76 triliun.

“Perusahaan juga memiliki obligasi social bond, pastinya menuju ke arah green economy. Social bond ini cakupannya lebih luas dan ESG yang tentunya bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Salurkan Kredit Hijau
KB Bank yang merupakan bagian dari entitas keuangan terbesar asal Korea Selatan dengan total aset mencapai Rp14.040 triliun, KB Financial Group (KBFG), telah menyalurkan fasilitas kredit hijau kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), anak usaha PT Indika Energy Tbk akhir 2023 lalu.

Fasilitas kredit hijau yang disalurkan sebesar US$20 juta atau setara dengan lebih dari Rp309 miliar. Bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan komersial listrik nasional, termasuk pengadaan bus listrik untuk Transjakarta dan pembiayaan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Contoh lain, KB Bank juga telah melakukan kerja sama dengan Hyundai Motor Indonesia melalui skema dealer financing. Hyundai Motor Indonesia dikenal memiliki sejumlah produk mobil listrik yang sangat diminati di Indonesia.

"KB Bank berkomitmen mengimplementasikan prinsip ESG melalui penyaluran kredit hijau yang bergerak pada sektor energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta transportasi ramah lingkungan, namun tetap membuka kesempatan pembiayaan ke seluruh sektor berkelanjutan," ungkap Dodi.

Dia mengaku, saat ini kontribusi kredit hijau masih di bawah 10% untuk keseluruhan portofolio kredit KB Bank. Namun demikian, KB Bank memiliki komitmen untuk meningkatkan kontribusi kredit hijau dalam portofolio kreditnya pada 2024.

Kredit hijau dilakukan dengan fokus pada sektor-sektor yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan, seperti sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan infrastruktur hijau.

Potensi pertumbuhan pembiayaan sektor hijau di Indonesia akan semakin besar. Ini mengingat perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin menyadari pentingnya memperhitungkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan dalam operasional mereka.

Lebih jauh, KB Bank akan berfokus untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan salah satunya membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia termasuk membangun kelengkapan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia seperti pembangunan SPKLU.

KB Bank Siapkan Pembiayaan Sektor Kesehatan
Seperti diketahui, sebelumnya KB Bank telah menjalin kerja sama dalam sektor agrikultur untuk mendukung ekosistem pertanian. Tidak sebatas untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik, KB Bank juga masih terbuka untuk membiayai industri yang bergerak di sektor kesehatan di Indonesia ke depannya..

"Terbaru, pada Mei 2024 kami juga telah menandatangani kerja sama dengan perusahaan produsen gula, yaitu PT Pabrik Gula Rajawali II dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit PT Mata Langit Solusindo untuk mendukung pengembangan ekosistem pertanian tebu di Indonesia," ucap Dodi.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)