Profil Hamzah Haz, Meninggal di Usia 84 Tahun
loading...
A
A
A
Hamzah Haz menempuh pendidikan SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. Setelah itu, mantan Wakil Presiden ke-9 itu melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dan lulus pada tahun 1961.
Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan Akademi Koperasi di Kota Yogyakarta. Tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar, Hamzah Haz semakin menunjukkan minat dan bakatnya dalam dunia organisasi.
Di situ, Hamzah Haz menjabat sebagai ketua organisasi pada periode 1962 – 1965 bersamaan dengan selesainya masa studi di Yogyakarta. Di tahun yang sama, dia akhirnya kembali ke Pontianak.
Di Pontianak, Hamzah Haz kembali melanjutkan pendidikan di jurusan ekonomi perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Pada masa ini, ia juga aktif di organisasi, yaitu sebagai ketua PMII periode 1965 – 1971.
Tak hanya itu, dia juga aktif di organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak. Mewakili angkatan 66, mantan Ketua Umum PPP itu kemudian diangkat menjadi anggota DPRD Kalimantan Barat dari Partai Nahdlatul Ulama.
Pada tahun 1971 Partai NU bergabung dengan 3 partai Islam lainnya membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu menyusul kebijakan fusi partai politik oleh Presiden Soeharto di masa Orde Baru.
Dari situlah karier politik dari Hamzah Haz terus naik untuk tahun-tahun berikutnya. Puncaknya adalah ketika ia terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarno Putri periode 2001 – 2004.
Saat itu, dia berhasil memperoleh suara lebih banyak dibanding Susilo Bambang Yudhoyono, Akbar Tandjung, dan Siswono Yudohusodo. Dengan begitu, dia pun maju mendampingi Megawati sebagai Wakil Presiden.
Sebelum menjabat Wakil Presiden RI, Hamzah Haz sempat berada di dalam kabinet Presiden BJ. Habibie sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Akan tetapi, dia didesak mundur oleh masyarakat yang menghendaki ketua partai tidak menerima jabatan sebagai menteri. Selanjutnya, ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI untuk periode 1999 – 2004.
Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan Akademi Koperasi di Kota Yogyakarta. Tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar, Hamzah Haz semakin menunjukkan minat dan bakatnya dalam dunia organisasi.
Di situ, Hamzah Haz menjabat sebagai ketua organisasi pada periode 1962 – 1965 bersamaan dengan selesainya masa studi di Yogyakarta. Di tahun yang sama, dia akhirnya kembali ke Pontianak.
Di Pontianak, Hamzah Haz kembali melanjutkan pendidikan di jurusan ekonomi perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Pada masa ini, ia juga aktif di organisasi, yaitu sebagai ketua PMII periode 1965 – 1971.
Tak hanya itu, dia juga aktif di organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak. Mewakili angkatan 66, mantan Ketua Umum PPP itu kemudian diangkat menjadi anggota DPRD Kalimantan Barat dari Partai Nahdlatul Ulama.
Pada tahun 1971 Partai NU bergabung dengan 3 partai Islam lainnya membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu menyusul kebijakan fusi partai politik oleh Presiden Soeharto di masa Orde Baru.
Dari situlah karier politik dari Hamzah Haz terus naik untuk tahun-tahun berikutnya. Puncaknya adalah ketika ia terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarno Putri periode 2001 – 2004.
Saat itu, dia berhasil memperoleh suara lebih banyak dibanding Susilo Bambang Yudhoyono, Akbar Tandjung, dan Siswono Yudohusodo. Dengan begitu, dia pun maju mendampingi Megawati sebagai Wakil Presiden.
Sebelum menjabat Wakil Presiden RI, Hamzah Haz sempat berada di dalam kabinet Presiden BJ. Habibie sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Akan tetapi, dia didesak mundur oleh masyarakat yang menghendaki ketua partai tidak menerima jabatan sebagai menteri. Selanjutnya, ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI untuk periode 1999 – 2004.