Uji Coba Makan Siang Gratis di Bogor Rp14.900 per Porsi, Gibran: Untuk Anak Generasi Penerus Tidak Boleh Pelit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka meninjau uji coba makan bergizi gratis di SD Negeri 2 dan SD Negeri 3 Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (23/7/2024). Gibran membantah anggaran program makan bergizi gratis dipotong hingga Rp7.500.
"(isu) Anggarannya (makan bergizi gratis) akan dipotong sampai Rp7.500 itu tidak benar," kata Gibran usai meninjau uji coba makan bergizi gratis di Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (23/7/2024).
Gibran mencontohkan menu makan bergizi gratis hari ini yang dibagikan senilai Rp14.900 seporsi. Menunya terdiri dari nasi, ayam, sayur, buah, hingga susu.
"Jadi untuk anak-anak kita, untuk para generasi penerus kita tidak boleh pelit. Jadi hari ini Rp14.900," tegasnya.
Pogram Makan Bergizi Gratis terus diuji coba sampai Oktober 2024. Sambil menampung berbagai masukan dari semua lapisan terkait program tersebut.
"Nanti kita pingin mendapatkan masukan dari anak-anak, orang tua, guru-guru, komite, siapapun, ahli gizi juga silakan. Jadi nanti kalau ada yang kurang atau perlu dievaluasi, akan kita follow up," tuturnya.
Nantinya, menu pada makan bergizi gratis ini akan menyesuaikan daerah masing-masing, sehingga, anggaran setiap daerah tidak akan sama.
"Di masing-masing daerah, misalnya memakai sayur-sayuran, buah-buahan khas didaerah itu, daerah itu kosnya beda, menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500. Jadi tiap daerah menunya beda, cara distribusinya beda, cara masaknya beda, yang penting anggaran yang sudah ada terpilih untuk anak dan kita pengen mungkin ada kerja sama toko dan TikTok, kerja sama dengan orang tua murid bisa monitor menu harian anak-anak jadi orang tua bisa monitor langsung," ungkapnya.
"Silakan ada masukan dari ahli gizi, kita siap menerima," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan hingga saat ini anggaran makan siang gratis masih sesuai dengan rancangan APBN yaitu Rp71 triliun. Namun, ia menyebutkan implementasi program itu bersifat fleksibel atau bisa berubah.
"Nanti implementasi kan punya fleksibilitas. (Tapi) dalam RPABN masih sama (Rp15.000)," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Sebagai informasi, potensi berubahnya alokasi anggaran makan bergizi gratis atau MBG itu sebelumnya diungkapkan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan dalam acara Mandiri Market Outlook 2024. Heriyanto mengklaim pernah diajak diskusi dengan tim ekonom Prabowo-Gibran terkait anggaran MBG itu.
"Menurut saya menarik buat saya adalah setelah dikomunikasikan angka itu Rp71 triliun, kemudian tugasnya presiden elected ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin lebih hemat dari Rp15.000, mungkin ke Rp9.000, ke Rp7.500 kah? kira-kira begitu," kata Heriyanto.
Namun, Heriyanto memastikan bahwa Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih menginginkan program ini dapat maksimal menyentuh setiap anak sekolah di Indonesia.
"Yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, keterbatasan di dalam Rp71 triliun itu," kata Heriyanto.
"(isu) Anggarannya (makan bergizi gratis) akan dipotong sampai Rp7.500 itu tidak benar," kata Gibran usai meninjau uji coba makan bergizi gratis di Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (23/7/2024).
Gibran mencontohkan menu makan bergizi gratis hari ini yang dibagikan senilai Rp14.900 seporsi. Menunya terdiri dari nasi, ayam, sayur, buah, hingga susu.
"Jadi untuk anak-anak kita, untuk para generasi penerus kita tidak boleh pelit. Jadi hari ini Rp14.900," tegasnya.
Pogram Makan Bergizi Gratis terus diuji coba sampai Oktober 2024. Sambil menampung berbagai masukan dari semua lapisan terkait program tersebut.
"Nanti kita pingin mendapatkan masukan dari anak-anak, orang tua, guru-guru, komite, siapapun, ahli gizi juga silakan. Jadi nanti kalau ada yang kurang atau perlu dievaluasi, akan kita follow up," tuturnya.
Nantinya, menu pada makan bergizi gratis ini akan menyesuaikan daerah masing-masing, sehingga, anggaran setiap daerah tidak akan sama.
"Di masing-masing daerah, misalnya memakai sayur-sayuran, buah-buahan khas didaerah itu, daerah itu kosnya beda, menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500. Jadi tiap daerah menunya beda, cara distribusinya beda, cara masaknya beda, yang penting anggaran yang sudah ada terpilih untuk anak dan kita pengen mungkin ada kerja sama toko dan TikTok, kerja sama dengan orang tua murid bisa monitor menu harian anak-anak jadi orang tua bisa monitor langsung," ungkapnya.
"Silakan ada masukan dari ahli gizi, kita siap menerima," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan hingga saat ini anggaran makan siang gratis masih sesuai dengan rancangan APBN yaitu Rp71 triliun. Namun, ia menyebutkan implementasi program itu bersifat fleksibel atau bisa berubah.
"Nanti implementasi kan punya fleksibilitas. (Tapi) dalam RPABN masih sama (Rp15.000)," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Sebagai informasi, potensi berubahnya alokasi anggaran makan bergizi gratis atau MBG itu sebelumnya diungkapkan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan dalam acara Mandiri Market Outlook 2024. Heriyanto mengklaim pernah diajak diskusi dengan tim ekonom Prabowo-Gibran terkait anggaran MBG itu.
"Menurut saya menarik buat saya adalah setelah dikomunikasikan angka itu Rp71 triliun, kemudian tugasnya presiden elected ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin lebih hemat dari Rp15.000, mungkin ke Rp9.000, ke Rp7.500 kah? kira-kira begitu," kata Heriyanto.
Namun, Heriyanto memastikan bahwa Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih menginginkan program ini dapat maksimal menyentuh setiap anak sekolah di Indonesia.
"Yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, keterbatasan di dalam Rp71 triliun itu," kata Heriyanto.
(abd)