Hargai Pendapat Penyair di Payakumbuh, Denny JA: Puisi Esai dan Satupena Dua Entitas Berbeda

Kamis, 18 Juli 2024 - 21:55 WIB
loading...
Hargai Pendapat Penyair...
Ketua Umum Satupena, Denny JA. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Satupena, Denny JA menanggapi pernyataan tentang penolakan kehadiran Satupena di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Denny JA menghargai pernyataan para penyair Payakumbuh sebagai penggunaan hak menyatakan pendapat bagi seluruh warga negara di Indonesia.

Namun Denny JA mengoreksi beberapa fakta yang disampaikan melalui pernyataan terbuka dan telah menyebar itu. Intinya adalah para pembuat pernyataan tidak membedakan antara puisi esai dan Satupena.

"Puisi esai dan Satupena adalah dua entitas yang berbeda sama sekali. Kebetulan Denny JA berada di kedua organisasi tersebut sebagai ketua umum," kata Denny dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).

Menurutnya, semua persepsi tentang puisi esai yang dipahami oleh para pembuat pernyataan, bukan wilayah yang harus diluruskan. Sebab, persepsi itu mengandung opini.

"Opini itu wilayah bebas yang setiap orang boleh beropini apa saja. Dalam hal ini, saya merasa berbeda pendapat saja dengan 12 orang penandatangan pernyataan tadi tentang puisi esai," paparnya.

Namun soal fakta yang keliru tersebut, lanjut Denny, harus diberitahu fakta sebenarnya. Satupena adalah Organisasi Perkumpulan Penulis Indonesia yang berdiri sejak 2017. Anggotanya adalah para penulis sastra, buku ilmiah, buku nonfiksi, jurnalis, penulis blog, dan penulis lainnya. Di antara anggotanya adalah para tokoh nasional yang sudah dikenal oleh orang-orang di Payakumbuh.

"Semangatnya adalah mewadahi penulis dan memberikan dukungan profesional, perluasan jaringan, publikasi karya, serta advokasi hak-hak penulis," tegasnya.

Denny JA bukan pendiri dan belum menjadi anggota Satupena pada saat itu. Denny JA menjadi anggota dan Ketua Umum Satupena sejak 2021 dan akan berakhir pada 2026.

"Setelah Denny JA berhenti menjadi Ketua Umum Satupena, organisasi ini akan terus dan ketua umumnya akan dipilih oleh penulis lain. Semua punya peluang jadi ketua, termasuk 12 orang penandatangan tadi jika didukung oleh anggota Satupena," ujarnya.

Masih kata dia, karena itu bisa dipahami bahwa Pejabat Wali Kota Payakumbuh bersedia bekerja sama dengan Satupena Sumbar dalam rencana membangun Museum Yu Dafu, penulis dari China yang pernah tinggal di Payakumbuh. Dia menegaskan Satupena adalah organisasi penulis dengan ruang lingkup nasional. Semua anggotanya adalah orang Indonesia.

"Berbeda dengan puisi esai. Komunitas Puisi Esai anggotanya menyebar sampai negara ASEAN. Bahkan di Sabah, Malaysia, sudah tiga kali diselenggarakan dan dibiayai oleh Pemerintah Malaysia," terangnya.

Menurut Denny JA, jika para penyair di Payakumbuh keberatan terhadap kehadiran puisi esai, itu adalah masalah para penyair di Payakumbuh. Perbedaan pendapat soal puisi esai ini adalah hal yang biasa saja.

"Sebab tidak ada hal yang disepakati oleh semua orang di muka bumi ini. Pasti ada yang berbeda pendapat," katanya.

Denny JA menambahkan tidak patut untuk memberi kesan negatif terhadap Satupena berdasarkan kritik terhadap Denny JA pribadi dan puisi esai.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1566 seconds (0.1#10.140)