Kementan Pastikan Produktivitas dan IP Padi Meningkat Lewat Program Oplah

Kamis, 18 Juli 2024 - 17:47 WIB
loading...
Kementan Pastikan Produktivitas...
Kementan melalui BPPSDMP saat ini tengah fokus terhadap Program Upaya Khusus (UPSUS) Antisipasi Darurat Pangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Foto/Kementan
A A A
BATOLA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) saat ini tengah fokus terhadap Program Upaya Khusus (UPSUS) Antisipasi Darurat Pangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal tersebut dilakukan agar Indonesia dapat berswasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan terdiri dari tiga kegiatan yaitu optimasi lahan (Oplah), pompanisasi, dan tumpang sisip (tusip) lahan perkebunan.



Mentan Amran terus mendorong agar seluruh pihak untuk melakukan akselerasi dalam meningkatkan produksi dan produktivitas.

"Mimpi kita ke depan adalah mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia. Ingat, dulu kita pernah swasembada tiga kali berturut-turut dan yang melakukan akselerasi adalah kita semua, bukan Mentan saja dan upaya ini perlu melibatkan dukungan berbagai pihak mulai dari pusat, daerah, penyuluh dan petani," ujar Amran dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).

Menindaklanjuti arahan Mentan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi melakukan monitoring pelaksanaan program Oplah di Kabupaten Barito Kuala (Batola) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (17/7/2024). Dalam kunjungan tersebut Plt Kepala BPPSDMP didampingi oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala dan para penyuluh pertanian setempat.

Dalam program ini, Kabupaten Batola mendapatkan kegiatan Oplah dengan target 20.139 ha, pompanisasi dengan target 500 ha dan padi gogo tumpangsari perkebunan dengan target 973 ha.

Sedangkan program Oplah di Kabupaten Batola sampai saat ini untuk Survei Investigasi dan Design (SID) serta Calon petani Calon Lokasi atau biasa disebut CPCL sudah tersedia. Kontrak konstruksi sudah dilakukan dan sosialisasi pelaksanaan konstruksi telah diselenggarakan di lima kecamatan pada 13 Juli 2024.

Dedi selain memimpin rapat koordinasi di SMK-PP Banjarbaru yang menghadirkan PJ Kabupaten, Dinas Pertanian dan Korem 101 Antasari juga berkesempatan melakukan kunjungan ke lokasi program lainnya. Yaitu di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit dengan target Oplah seluas 250 ha dan Desa Panca Karya, Kecamatan Alalak dengan target Oplah seluas 304 ha.

“Adanya progran Oplah ini, mendorong kenaikan Indeks Pertanaman (IP) padi yang tadinya hanya satu kali tanam dalam setahun (IP100) menjadi 2 kali tanam dalam setahun (IP200)," ujar Dedi.

Dedi juga mengajak semua tim UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalsel agar bekerja keras guna mencapai target yang telah disepakati. Peningkatan produksi padi melalui optimasi pemanfaatan lahan rawa secara berkelanjutan dan pompanisasi.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita genjot terus di lahan sawah rawa ini dan IP-nya meningkat dari satu kali (IP100) menjadi dua kali (IP200). Ini adalah tugas kita semua, tugas penyuluh, Babinsa, jajaran Dinas Pertanian (provinsi, kabupaten/kota) dan BPPSDMP, Kementan,” tegas Dedi.

Menurut pengakuan petani dari Desa Panca Karya, Sunaryo menyampaikan bahwa dirinya sudah membuktikan dapat melakukan tanam dua kali dalam setahun. Sehingga hal ini menjadi percontohan bagi petani lain agar mampu mengusahakan lahannya dua kali tanam dalam setahun, melalui program dari Kementan tersebut.

Sebagai infromasi Provinsi Kalsel masuk dalam Klaster I daerah lumbung pangan nasional. Untuk itu diharapkan dapat menopang kebutuhan beras di daerah lain yang kekurangan ketersediaan pangan.

Provinsi Kalsel yang terdiri atas 11 kabupaten/kota yang masuk dalam program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan mempunyai target untuk optimasi lahan seluas 46.340 ha, pompanisasi 23.433 ha dan tusip padi gogo perkebunan 5.567 ha, total target perluasan areal tanam seluas 75.340 ha.

Saat ini, kontrak optimalisasi lahan secara nasional dari target 400.000 ha baru tercapai 91.717 ha, termasuk di dalamnya Provinsi Kalsel seluas 13.577 ha.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)