Bantu Ungkap Megakorupsi Najib, Agung Setya Terima Penghargaan dari FBI

Jum'at, 05 Juli 2019 - 20:10 WIB
Bantu Ungkap Megakorupsi Najib, Agung Setya Terima Penghargaan dari FBI
Bantu Ungkap Megakorupsi Najib, Agung Setya Terima Penghargaan dari FBI
A A A
JAKARTA - Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Irjen Pol Agung Setya bersama 35 penyidik menerima penghargaan dari Biro Investigasi Federal (FBI), Jumat (5/7/2019). Penghargaan itu diberikan atas bantuan Agung menyidiki kasus yang menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam korupsi miliaran dolar proyek dana investasi pemerintah Malaysia yang dikenal sebagai 1MDB.

Penghargaan itu langsung diberikan oleh Deputi Direktur FBI David L Bowdich kepada Agung bersama timnya. Dalam acara ini, FBI dengan Polri yang diwakili Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis juga meneken MoU tentang kerja sama dalam pembangunan kapasitas, mencegah dan memerangi kejahatan transnasional.

Idham merasa terhormat atas penghargaan yang diberikan FBI kepada Agung dan 34 penyidik Bareskrim. Penandatanganan ini juga menunjukkan komitmen kuat kepolisian untuk melanjutkan kerja sama dan kolaborasi kami dalam memerangi musuh

"Seperti yang kita ketahui, kejahatan tumbuh secara masif dengan tipe baru, modus operandi baru, sindikat baru, yang terjadi tidak hanya di satu negara tetapi juga melibatkan negara lain," kata Idham di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).

Mantan Kapolda Metro Jaya ini melihat teknologi sekarang berkembang pesat dan digunakan oleh hampir semua orang di dunia. Hal itu juga membawa kontribusi pada generasi baru kejahatan transnasional, seperti penyalahgunaan media sosial, penipuan kartu kredit, eksploitasi seksual anak, kejahatan dunia maya dan sejenisnya.

"Kalau tidak, ancaman terorisme, terorisme keuangan, terorisme siber harus dicegah untuk membuat orang-orang kita aman. Tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi kejahatan transnasional ini sendirian, oleh karena itu ada kebutuhan untuk kerja sama dan kolaborasi dengan negara lain," ujarnya.

Sementara itu, Agung yang kini menjabat Deputi Siber Badan Intelijen Negara ini sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan FBI. Dia merasa semua tim bekerja sama dengan baik sehingga bisa membantu pengungkapan kejahatan transnasional itu.

Diketahui pada Februari 2018, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim melakukan penyitaan kapal pesiar Equaminity bernilai Rp3,8 triliun. Penyitaan itu dilakukan atas permintaan FBI dalam rangka penyelidikan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Kasus ini menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam korupsi miliaran dolar proyek dana investasi pemerintah Malaysia yang dikenal sebagai 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6030 seconds (0.1#10.140)