Penumpang Angkutan Penyeberangan Masih Kesulitan Gunakan Aplikasi Ferizy

Sabtu, 06 Juli 2024 - 12:51 WIB
loading...
A A A
BHS menilai, kutipan agen tersebut tidak ada dasar hukumnya. Tetapi keberadaan agen dilegalkan oleh PT ASDP. ”Ada istilah agen ini adalah sebagai calo tiket yang ada disekitar pelabuhan, padahal praktik percaloan di moda transportasi lain seperti KAI dan penerbangan sudah di berantas dengan baik, kenapa di pelabuhan penyeberangan malah ditumbuhkan dan di legalkan,” ucapnya.

Atas dasar hal itu, dia menilai, Aplikasi Ferizy menyusahkan dan memberatkan masyarakat. Apalagi dengan adanya pembatasan masa berlaku tiket melalui Ferizy tersebut tidak boleh lebih dari 3 jam atau akan dianggap hangus.

“Mana ada di moda transportasi lain, ada batasan lama waktu pembelian tiket secara online? Seperti di Kereta Api (KAI) pembelian tiket bisa dilakukan 45 hari sebelum keberangkatan. Bahkan di transportasi udara bisa lebih dari 1 tahun masyarakat bisa memesan tiket untuk keberangkatan melalui online,” paparnya.

Tidak hanya itu, di moda transportasi lain ada kepastian mendapatkan tempat kalau beli di online jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Apabila konsumen akan membeli tiket go show itupun bisa dengan cash yang ada di loket transportasi kereta api, maupun angkutan udara sebelum jam keberangkatan dari moda tersebut.

Sedangkan di Ferizy tidak ada penjualan tiket yang menggunakan uang cash atau dana cash. Sehingga masyarakat sering merasa kesulitan untuk mendapatkan tiket di angkutan penyeberangan. Apalagi ada batasan jam untuk pemesanan tiket yang ada di Ferizy.

"Saya bukan anti digitalisasi, saya ingin digitalisasi yang mempermudah masyarakat untuk membeli serta mempergunakannya seperti yang ada di beberapa negara di luar negeri, misalnya Icoca di Jepang, Octopus di Hong Kong, The Deutschlandticket di German, kartu tersebut sebagai public transport card yang bisa digunakan untuk moda transportasi berkelanjutan, bus, kereta api, maupun ferry. Pengisian top upnya bisa melalui convenience store atau supermarket," ujarnya.

Tidak hanya itu, di semua negara untuk membeli tiket transportasi tidak perlu meminta data pribadi atau mengisi data pribadi pada saat pembelian tiket melalui online ataupun berbayar langsung (offline). Sedangkan di Aplikasi Ferizy harus mencamtumkan data pribadi. Hal itu dapat semakin merepotkan masyarakat dan juga karena transportasi ini adalah bersifat instan dan komuter seperti penumpang bus, yang membutuhkan akses yang cepat. Di negara seluruh dunia tidak ada yang harus mencantumkan data pribadi untuk kepentingan pembelian tiket moda tersebut.

"Kalau misalnya Aplikasi Ferizy belum sempurna atau menyusahkan masyarakat, kenapa tidak dikembalikan ke pembayaran cash. Di beberapa negara di dunia, ferry commuter jarak pendek di Jepang, Filipina, Hong Kong, Italia, Yunani, Kanada maupun di Korea dan juga di China itu pembayaran transportasi commuternya menggunakan cash, dan tidak perlu menuliskan data atau menunjukkan data pribadi. Kecuali kalau mereka ingin membeli secara online jauh hari sebelumnya,” katanya.

"Pak Jokowi itu inginnya digitalisasi yang memudahkan rakyat. Bukan yang menyusahkan seperti ini. Kayak jalan tol itu kan mudah, tinggal tap saja. Atau seperti KRL atau LRT. Tidak ada uang tambahan bagi mereka untuk menggunakan layanan transportasi, seperti kejadian di penyeberangan seperti saat ini," katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Hashim Djojohadikusumo,...
Profil Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto yang Jarang Diketahui Publik
Profil dan Kekayaan...
Profil dan Kekayaan Ira Puspadewi, Mantan Dirut ASDP yang Terjerat Kasus Korupsi
Gapasdap Minta Tidak...
Gapasdap Minta Tidak Ada Kapal Ekpres dan Penurunan Tarif Angkutan Mudik Lebaran
Prabowo Tawarkan Koalisi...
Prabowo Tawarkan Koalisi Permanen, Gerindra: Agar Ada Kepastian Politik
Prabowo Didorong Gerindra...
Prabowo Didorong Gerindra Maju Pilpres 2029, Ini Kata PKS
Momen Presiden Prabowo...
Momen Presiden Prabowo Tegur Paspampres yang Menghalangi Kader saat Ingin Bersalaman
Prabowo dan Jokowi Tunjukkan...
Prabowo dan Jokowi Tunjukkan Keteladanan dan Harmonisasi Politik Nasional
Terungkap, Ahmad Luthfi...
Terungkap, Ahmad Luthfi Jadi Kader Gerindra sejak Pencalonannya sebagai Cagub Jateng
Bobby Tunggu Arahan...
Bobby Tunggu Arahan Prabowo untuk Jabatan Partai usai Terima KTA Gerindra
Rekomendasi
Harga Gas Melonjak Tajam,...
Harga Gas Melonjak Tajam, Pelanggan Non-PGBT Teriak
Pelaku Pembacokan 3...
Pelaku Pembacokan 3 Warga Bandar Lampung Dapat Hadiah Timah Panas
DPR ke Krakatau Steel...
DPR ke Krakatau Steel Cilegon: Dorong Industri Baja Nasional Berkembang
Berita Terkini
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Terjadi 150 Kasus Kecelakaan, 8 Orang Tewas
1 jam yang lalu
SBY dan Jokowi Bakal...
SBY dan Jokowi Bakal Salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal
2 jam yang lalu
379 Penyandang Disabilitas...
379 Penyandang Disabilitas Mendapatkan Kemudahan Mudik Lebaran
2 jam yang lalu
Jelang Idulfitri, Megawati...
Jelang Idulfitri, Megawati Nyekar ke Makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Soekarno
4 jam yang lalu
Meneladani Sikap Pemaaf...
Meneladani Sikap Pemaaf Menag Nasaruddin Umar di Momen Idulfitri
4 jam yang lalu
Peserta Program Mudik...
Peserta Program Mudik Gratis BUMN Tahun Ini Lampaui Target
5 jam yang lalu
Infografis
Pertama Kalinya, Ukraina...
Pertama Kalinya, Ukraina Gunakan Bom JDAM-ER ke Militer Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved