Seleksi Masuk Raih Rekor MURI, Menag Minta Daya Tarik PTKIN Diperbesar

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 11:07 WIB
loading...
Seleksi Masuk Raih Rekor...
Ketua Panitia Nasional SPAN-UM PTKIN 2020 Prof Mahmud menerima penghargaan Rekor MURI Ujian Masuk Perguruan Tinggi Islam Negeri berbasis Sistem Seleksi Elektronik daring terbanyak. Acara digelar di Jakarta, Jumat (21/8/2020) malam. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Panitia Nasional Seleksi Prestasi Akademik Nasional Ujian Masuk (SPAN-UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2020 Mahmud menerima penghargaan Rekor MURI Ujian Masuk Perguruan Tinggi Islam Negeri berbasis Sistem Seleksi Elektronik daring terbanyak dalam acara Malam Anugerah Pemberian Penghargaan, Penyampaian Rekor MURI dan Rapat Kelulusan UM-PTKIN 2020 yang digelar di Harris Vertu Hotel Harmoni, Jakarta Pusat dari tanggal 21-23 Agustus 2020.

Mahmud menyampaikan, Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) adalah seleksi mahasiswa baru secara nasional yang dilaksanaan pada tanggal 3-6 Agustus 2020 secara daring, diikuti 132. 929 peserta.

Menurutnya, jumlah peserta yang mendaftar UM-PTKIN terus meningkat. Pada tahun 2018 berjumlah 103.444 orang, tahun 2019 berjumlah 122.981 orang, dan tahun 2020 sebanyak 155.982 orang.

"Alhamdulillah, berkat arahan, bimbingan dari Menteri Agama Fachrul Razi, Dirjen Pendis Prof Ali Ramdhani penghargaan Rekor MURI ini diraih," tegasnya, Jumat (21/8/2020) malam, seperti rilis yang diterima SINDOnews.

(Baca: UM-PTKIN Ikhtiar Membangun SDM Unggul dan Berkualitas)

Acara pemberian penghargaan diberikan perwakilan MURI Triyono ini disaksikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Menag menjelaskan, sudah sepatutnyalah kita mensyukurinya dengan terus-menerus mengisi kehidupan kita ini dengan karya bermanfaat bagi seluruh alam raya.

Alhamdulillah kita bersyukur, meskipun dalam situasi dan kondisi Covid-19, ternyata tidak mengurangi peminat yang mendaftar ke PTKIN, baik melalui SPAN maupun UM-PTKIN," jelasnya.

Salah satu cara mensyukuri nikmat itu adalah dengan memiliki komitmen yang kuat dalam diri kita untuk menjadi duta, ambassador terbaik bagi ajaran agama Islam, yakni yang membawa misi ajaran agama Islam rahmatan lil alamin.

"Selaku Menteri Agama saya sangat mengapresiasi dan tentu saja patut berbangga atas capaian ini, namun demikian jangan mudah berpuas diri karena kompetensi tersebut masih bersifat internal, hemat saya perlu diperketat lagi," ujar Razi.

(Baca: UIN Walisongo Gelar UM-PTKIN Sistem Seleksi Elektronik)

Untuk itu, tantangan bagi panitia dan para rektor ke depan adalah bagaimana mampu membuat daya tarik kompetisi masuk ke PTKIN dengan animo yang jauh lebih besar lagi dari capaian saat ini.

"Saya ingin ada kebanggaan bagi para siswa atau orang tua untuk pertama kali mendaftar diri ke PTKIN baru ke perguruan tinggi umum dengan jalur yang berbeda," ujarnya.

Sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, Razi menyatakan ingin menjadikan pendidikan Islam sebagai destinasi dunia. Dia meminta panitia ke depan untuk dapat memikirkan mekanisme penerimaan mahasiswa luar negeri ke PTKIN yang diseleksi secara nasional, seperti UM-PTKIN ini.

"Tolong dipikirkan secara matang dan itu semua harus dimulai dengan komitmen kita terhadap budaya mutu PTKIN yang kita jaga bersama-sama. Saya meyakini jika PTKIN kita berkualitas, otomatis peminat pun akan banyak yang masuk, baik dari dalam maupun luar negeri," terangnya.

Mengenai transformasi kelembagaan menjadi UIN harus menjaga kualitas dan mutu perguruan tinggi berbasis ajaran agama Islam. Perubahan kelembagaan juga harus semakin memperkuat distingsi PTKI yang dilahirkan dalam core competency bidang ilmu-ilmu keislaman.

"Bukan justru memperlemah ilmu-ilmu keislaman dengan mandat institusi integrasi Islam dan sains, plus tidak boleh menggerus DNA PTKI sebagai penjaga Islam wasathiyah. Perubahan kelembagaan harus ke arah substantif yang tetap menjaga mutu dan kualitas. Saya minta kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam sebagai penjaga gawang agar lebih selektif dalam hal ini," pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)