Dave Laksono: Keikutsertaan Indonesia Jadi Anggota BRICS Masih Dikaji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aliansi BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang awalnya dianggap sebagai platform kerja sama ekonomi telah berkembang menjadi entitas yang kuat.
Pasalnya, BRIC yang dibentuk pada 2006 mampu mendorong perubahan paradigma dalam struktur kekuasaan global dari hierarki kekuasaan tradisional dan mengantarkan era baru multipolaritas di panggung dunia.
Hal itu disampaikan anggota DPR Komisi I Dave Laksono saat berpidato di International Inter-Party “BRICS and Partner Countries” Forum “World Majority for a Multipolar World”, di Vladivostok, Rusia.
Dave mengungkapkan walaupun Indonesia masih mengkaji dan mempertimbangkan keikutsertaannya menjadi anggota BRICS namun Indonesia dapat memperoleh manfaat dari perdagangan dan investasi dengan negara-negara BRICS dalam beberapa cara.
"Bekerja sama dengan BRICS, Indonesia dapat mendiversifikasi mitra dagangnya, mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dan menyebarkan risiko ekonomi, memberikan Indonesia akses ke pasar ekspor baru, dan menarik investasi ke sektor-sektor penting Indonesia. Termasuk infrastruktur, manufaktur, dan jasa, sehingga meningkatkan perekonomian," ujarnya, Kamis (20/6/2024).
Selain itu, lanjut Dave, Indonesia memiliki tujuan yang sama dengan BRICS, seperti menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih adil dan mengurangi ketergantungan pada kekuatan ekonomi tradisional.
"Sebagai bagian dari ASEAN, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjembatani hubungan antara Asia Tenggara dan BRICS," tuturnya.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Golkar ini juga menyebut, Indonesia dapat menggunakan pengaruh diplomatiknya di ASEAN untuk mendorong hubungan dan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara BRICS.
"Dengan mendorong integrasi ekonomi antara ASEAN dan BRICS, Indonesia dapat membantu membangun kemitraan strategis yang berfokus pada kepentingan bersama seperti pembangunan berkelanjutan, keamanan energi. dan transformasi digital, dan memperkuat hubungan antara Asia Tenggara dan BRICS, sehingga berkontribusi terhadap stabilitas dan kemakmuran kawasan,” ujarnya
Pada kesempatan tersebut, Dave juga menyampaikan undangan atas nama Partai Golkar kepada partai-partai politik dunia untuk turut berpartisipasi pada simposium partai politik dunia dalam rangka HUT ke-60 Golkar yang akan diselenggarakan di Jakarta September 2024.
Pasalnya, BRIC yang dibentuk pada 2006 mampu mendorong perubahan paradigma dalam struktur kekuasaan global dari hierarki kekuasaan tradisional dan mengantarkan era baru multipolaritas di panggung dunia.
Hal itu disampaikan anggota DPR Komisi I Dave Laksono saat berpidato di International Inter-Party “BRICS and Partner Countries” Forum “World Majority for a Multipolar World”, di Vladivostok, Rusia.
Dave mengungkapkan walaupun Indonesia masih mengkaji dan mempertimbangkan keikutsertaannya menjadi anggota BRICS namun Indonesia dapat memperoleh manfaat dari perdagangan dan investasi dengan negara-negara BRICS dalam beberapa cara.
"Bekerja sama dengan BRICS, Indonesia dapat mendiversifikasi mitra dagangnya, mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dan menyebarkan risiko ekonomi, memberikan Indonesia akses ke pasar ekspor baru, dan menarik investasi ke sektor-sektor penting Indonesia. Termasuk infrastruktur, manufaktur, dan jasa, sehingga meningkatkan perekonomian," ujarnya, Kamis (20/6/2024).
Selain itu, lanjut Dave, Indonesia memiliki tujuan yang sama dengan BRICS, seperti menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih adil dan mengurangi ketergantungan pada kekuatan ekonomi tradisional.
"Sebagai bagian dari ASEAN, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjembatani hubungan antara Asia Tenggara dan BRICS," tuturnya.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Golkar ini juga menyebut, Indonesia dapat menggunakan pengaruh diplomatiknya di ASEAN untuk mendorong hubungan dan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara BRICS.
"Dengan mendorong integrasi ekonomi antara ASEAN dan BRICS, Indonesia dapat membantu membangun kemitraan strategis yang berfokus pada kepentingan bersama seperti pembangunan berkelanjutan, keamanan energi. dan transformasi digital, dan memperkuat hubungan antara Asia Tenggara dan BRICS, sehingga berkontribusi terhadap stabilitas dan kemakmuran kawasan,” ujarnya
Pada kesempatan tersebut, Dave juga menyampaikan undangan atas nama Partai Golkar kepada partai-partai politik dunia untuk turut berpartisipasi pada simposium partai politik dunia dalam rangka HUT ke-60 Golkar yang akan diselenggarakan di Jakarta September 2024.
(cip)