Gelar Festival Komunikasi Budaya, Unpas Usung Harmoni Dalam Keberagaman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan (Unpas) menggelar Festival Komunikasi Budaya dan Pameran Fotografi pada 11-12 Juni 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Suradiredja, Kampus I Unpas Lengkong, ini mengangkat nilai untuk menjaga eksistensi kearifan lokal (local wisdom), mengenal kebudayaan Nusantara dan mancanegara menjadi kunci penting untuk menghargai keragaman budaya.
Koordinator mata kuliah Komunikasi Budaya dan Kearifan Lokal, Yulia Segarwati menuturkan, sekitar 500 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2022, menampilkan 35 kelompok budaya, baik lokal, nasional maupun mancanegara. Sehingga mahasiswa dapat mempelajari komunikasi lintas budaya.
“Kegiatan ini merupakan proyek akhir mata kuliah Komunikasi Budaya dan Kearifan Lokal. Mahasiswa diwajibkan untuk menampilkan pertunjukan menarik yang mengangkat budaya lokal, nasional dan mancanegara, seperti fashion show, upacara adat, permainan rakyat, makanan khas, hingga speech contest,” kata Yulia, Sabtu (15/6/2024).
Pjs. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Vera Hermawan mengatakan festival komunikasi budaya, mahasiswa diarahkan mampu mengaktualisasikan mata kuliah dalam kehidupan sehari-hari.
“Pemahamannya dalam kurikulum OBE, mahasiswa bukan sekedar hanya tahu akan teori, tetapi mahasiswa harus bisa apa setelah tahu konsep dan teori mata kuliah tersebut”, ujarnya.
Dalam kesempatan festival komunikasi budaya, Vera menyampaikan pandangannya bahwa bangsa yang besar itu adalah bangsa yang paham akan sejarah dan akar budaya bangsa, sehingga melalui kegiatan ini keberagaman akan menjadi salahsatu pilar keutuhan bangsa dan negara.
“Harmoni dalam keberagaman adalah akhir dari sebuah pemahaman kita akan budaya, semoga ini bisa menjadi kerangka dasar berpikir mahasiswa dalam melaksanakan tindakannya, apalagi untuk calon calon pemimpin kedepan”, tegasnya.
Dekan Fisip Unpas Kunkunrat menambahkan, dalam acara tersebut diumumkan nominasi dan pemenang penghargaan yang ada, antara lain Poster Terbaik, Sinematografi Terbaik, Skenario Terbaik, Podcast Berbahasa Inggris Terbaik, Aktor Terbaik, Film Pendek Terbaik, dan Kelompok Kepasundanan Terbaik.
Pada hari pertama dan kedua, dilakukan pembacaan nominasi dan pemenang pada tiga kategori, diantaranya Tim Terbaik, Kostum Terbaik dan Penampilan Terbaik.
“Kami harapkan festival ini menumbuhkan pengalaman budaya yang mendalam dimana berbagai tradisi saling berhubungan, mendorong rasa saling menghormati, rasa ingin tahu, dan percakapan antar peserta dari dekat dan jauh. Selain juga, mengasah kemampuan softskill mahasiswa tentang kebersamaan, kreativitas dan menajemen kelompok melalui pendekatan budaya,” kata Kunkunrat.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Suradiredja, Kampus I Unpas Lengkong, ini mengangkat nilai untuk menjaga eksistensi kearifan lokal (local wisdom), mengenal kebudayaan Nusantara dan mancanegara menjadi kunci penting untuk menghargai keragaman budaya.
Koordinator mata kuliah Komunikasi Budaya dan Kearifan Lokal, Yulia Segarwati menuturkan, sekitar 500 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2022, menampilkan 35 kelompok budaya, baik lokal, nasional maupun mancanegara. Sehingga mahasiswa dapat mempelajari komunikasi lintas budaya.
“Kegiatan ini merupakan proyek akhir mata kuliah Komunikasi Budaya dan Kearifan Lokal. Mahasiswa diwajibkan untuk menampilkan pertunjukan menarik yang mengangkat budaya lokal, nasional dan mancanegara, seperti fashion show, upacara adat, permainan rakyat, makanan khas, hingga speech contest,” kata Yulia, Sabtu (15/6/2024).
Pjs. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Vera Hermawan mengatakan festival komunikasi budaya, mahasiswa diarahkan mampu mengaktualisasikan mata kuliah dalam kehidupan sehari-hari.
“Pemahamannya dalam kurikulum OBE, mahasiswa bukan sekedar hanya tahu akan teori, tetapi mahasiswa harus bisa apa setelah tahu konsep dan teori mata kuliah tersebut”, ujarnya.
Dalam kesempatan festival komunikasi budaya, Vera menyampaikan pandangannya bahwa bangsa yang besar itu adalah bangsa yang paham akan sejarah dan akar budaya bangsa, sehingga melalui kegiatan ini keberagaman akan menjadi salahsatu pilar keutuhan bangsa dan negara.
“Harmoni dalam keberagaman adalah akhir dari sebuah pemahaman kita akan budaya, semoga ini bisa menjadi kerangka dasar berpikir mahasiswa dalam melaksanakan tindakannya, apalagi untuk calon calon pemimpin kedepan”, tegasnya.
Dekan Fisip Unpas Kunkunrat menambahkan, dalam acara tersebut diumumkan nominasi dan pemenang penghargaan yang ada, antara lain Poster Terbaik, Sinematografi Terbaik, Skenario Terbaik, Podcast Berbahasa Inggris Terbaik, Aktor Terbaik, Film Pendek Terbaik, dan Kelompok Kepasundanan Terbaik.
Pada hari pertama dan kedua, dilakukan pembacaan nominasi dan pemenang pada tiga kategori, diantaranya Tim Terbaik, Kostum Terbaik dan Penampilan Terbaik.
“Kami harapkan festival ini menumbuhkan pengalaman budaya yang mendalam dimana berbagai tradisi saling berhubungan, mendorong rasa saling menghormati, rasa ingin tahu, dan percakapan antar peserta dari dekat dan jauh. Selain juga, mengasah kemampuan softskill mahasiswa tentang kebersamaan, kreativitas dan menajemen kelompok melalui pendekatan budaya,” kata Kunkunrat.
(cip)