Persatuan Jadi Kunci agar Kedamaian di Indonesia Abadi

Selasa, 16 April 2019 - 22:58 WIB
Persatuan Jadi Kunci agar Kedamaian di Indonesia Abadi
Persatuan Jadi Kunci agar Kedamaian di Indonesia Abadi
A A A
JAKARTA - Bangsa Indonesia harus bangga dianugerahi negara yang indah dan damai di tengah perbedaan yang ada. Anugerah dari Maha Kuasa itu tidak dimiliki oleh negara-negara lain.

Karena itu, bangsa Indonesia wajib memelihara persatuan dan kesatuan agar perdamaian itu terus abadi, sekaligus untuk melawan percik ‘api-api’ perpecahan serta serangan ideologi radikal terorisme.

“Indonesia adalah negeri indah, nyaman, aman dan tenteram, serta memilliki toleransi dan saling menghormati sesama bangsa sangat tinggi. Ini yang membuat banyak negara iri dengan Indonesia, termasuk kami,” ujar Wakil Imam Besar (Mufti) Lebanon, Syech Dr Riyadh Bazo, Selasa (16/4/2019).

Pekan lalu, Wakil Mufti Lebanon ini menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, 8-10 April 2019. Dia menilai, pelaksanaan konferensi yang dihadiri seluruh ulama sufi dari berbagai dunia merupakan wujud keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai yang telah dibangun para pendiri bangsa, termasuk para wali.

“Karena itu, saya ingin mengajak kepada bangsa Indonesia agar selalu mempertahankan persatuan dan kesatuannya dan jangan sekali kali terpengaruh dengan ideologi-ideologi yang dapat merusak kehidupan yang damai dan tenteram. Kita harus selalu mewaspadai propaganda-propaganda kelompok-kelompok radikal yang dhahirnya menginginkan kebaikan tetapi tujuannya adalah untuk mencabik-cabik sebuah bangsa sehingga terjerumus dalam konflik yang berkepanjangan,” tuturnya.

Riyadh mengungkapkan, di banyak negara Islam, juga di negaranya Lebanon, pemikiran radikal dan terorisme masuk ke semua lini secara aktif. Hal itu yang membuat banyak ketidakstabilan banyak negara Islam yang akhirnya mengarah kepada bahkan kehancuran karena perang saudara.

“Indonesia tidak boleh terjerumus ke kubangan sama seperti negara-negara lain hanya karena perbedaan pemikiran dan pilihan. Saya mengimbau sebagai sahabat agar segenap bangsa indonesia, khususnya para Muslimin agar tidak terlibat dalam sebuah fitnah yang dapat membahayakan kehidupan damai dan tenteram di negeri indah ini,” ungkap Rektor Universitas Al Azhar Lebanon ini.

Dia juga menyikapi dinamika pemilihan umum (pemilu) di Indonesia, Wakil Mufti Lebanon ini juga menyarankan bangsa Indonesia tidak terlena dengan kondisi yang tercipta. Bangsa Indonesia wajib menjadikan perbedaan sebagai spirit dalam memperkuat keutuhan bangsa yang besar ini.

Di Indonesia, kata dia, kehidupan keagamaan sudah sangat baik. Itu harus disyukuri dan dilestarikan. Di sini peran tokoh agama sangat penting untuk terus memberikan pencerahan dan membangun harmonisasi dalam kehidupan.

“Umat Islam harus hidup dengan semua orang tanpa melihat latar belakang karena yang paling penting adalah perdamaian bagi umat manusia. Saya berdoa agar rakyat dan bangsa serta pemerintah indonesia senantiasa mendapat bimbingan dalam menjaga negeri yang indah dan baik ini,” tuturnya.

Dia juga menganjurkan kepada umat Islam Indonesia agar senantiasa menjaga ajaran ahlussunnah waljaamah yang dipelopori oleh Abu Hassan Al-Asyari dan Abu Mansur Almaturidi serta Imam Syafii serta membaca buku buku ulama yang diterbitkan oleh ulama-ulama moderat seperti dari al-Azhar karena manhaj mereka sangat moderat dan sesuai dengan ajaran Islam yang benar.

“Jangan membaca buku-buku yang diterbitkan oleh kelompok ekstrem, apalagi belajar pada ulama-ulama ekstrem. Yang demikian itu akan memengaruhi pemikiran jadi ekstrem. Anak-anak muda Islam harus diperhatikan dan dibina dengan baik melalui ajaran ajaran Islam yang moderat karena mereka itu adalah target para kelompok radikal terorisme dan ekstremisme,” tutur Riyadh, Bazo.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5290 seconds (0.1#10.140)