Menkumham Serahkan Penghargaan Kepada Insan KI 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai salah satu rangkaian dari Peringatan Hari Kekayaan Intelektual (KI) Sedunia Tahun 2024, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berkesempatan menyerahkan beberapa penghargaan kepada kreator dan inovator di Indonesia pada kegiatan pembukaan Forum Indikasi Geografis (IG) Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan KI 2024 di Hotel Shangri-la, Jakarta, pada Rabu (12/6/2024).
Purwati selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga sebagai salah satu penerima penghargaan World Intellectual Property Organization (WIPO) National Award for Inventor menyampaikan bahwa penelitian terkait dengan Stem Cell telah dilakukan sejak 2009.
“Sampai dengan 2023, kami telah memiliki 13 jenis varian hilirisasi terkait dengan Stem Cell dan variannya,” katanya.
Pada awalnya, dia menyampaikan bahwa terdapat banyak rintangan dan hambatan dalam mendaftarkan paten, seperti revisi serta pemeliharaan paten, tetapi hal tersebut dapat terselesaikan dengan bantuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
“Saat ini kami juga sedang mengembangkan terkait dengan Genetic Engineering dan Gene Therapy. Sekarang sedang running riset, tidak lama lagi akan didaftarkan. Ini merupakan hal yang baru, bahkan di dunia Internasional. Sehingga, harapan kami dengan adanya penelitian ini Indonesia tidak akan tertinggal,” ujar Purwati.
Pada kesempatan yang sama, Penerima WIPO National Award for Schoolchildren Muhammad DeLiang Al-Farabi juga menyampaikan bahwa penghargaan yang diterimanya merupakan suatu hal yang tidak terduga, tetapi di sisi lain dia juga merasa bangga telah menerima salah satu penghargaan bergengsi karena karya-karyanya.
“Aku mulai menulis dari umur 7 tahun, tetapi dari umur 6 tahun aku sudah menulis beberapa cerita pendek. Ada beberapa hambatan juga yang kutemui, seperti menulis dari satu genre ke genre lainnya karena dalam menulis aku mengandalkan khayalan atau fantasy,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan bahwa awal mula menulis dikarenakan ayahnya merupakan seorang penulis dan dia juga didorong untuk melakukan hal yang sama. Dari menulis itu, Del merasakan banyak manfaat sehingga memutuskan untuk terus menulis.
“Untuk para kreator lainnya, teruslah menulis. Jika kedepannya menemukan hambatan atau stuck, jangan berhenti, terus lanjutkan menulis,” kata Del.
Di sisi yang sama, Heni Rachmawati selaku Guru Besar Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dalam hal ini mewakili penerimaan penghargaan WIPO National Award for Enterprise juga menyampaikan bahwa dengan diterimanya penghargaan ini memberikan motivasi lebih besar lagi untuk membuat inovasi yang berkaitan dengan Nanoteknologi.
Purwati selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga sebagai salah satu penerima penghargaan World Intellectual Property Organization (WIPO) National Award for Inventor menyampaikan bahwa penelitian terkait dengan Stem Cell telah dilakukan sejak 2009.
“Sampai dengan 2023, kami telah memiliki 13 jenis varian hilirisasi terkait dengan Stem Cell dan variannya,” katanya.
Pada awalnya, dia menyampaikan bahwa terdapat banyak rintangan dan hambatan dalam mendaftarkan paten, seperti revisi serta pemeliharaan paten, tetapi hal tersebut dapat terselesaikan dengan bantuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
“Saat ini kami juga sedang mengembangkan terkait dengan Genetic Engineering dan Gene Therapy. Sekarang sedang running riset, tidak lama lagi akan didaftarkan. Ini merupakan hal yang baru, bahkan di dunia Internasional. Sehingga, harapan kami dengan adanya penelitian ini Indonesia tidak akan tertinggal,” ujar Purwati.
Pada kesempatan yang sama, Penerima WIPO National Award for Schoolchildren Muhammad DeLiang Al-Farabi juga menyampaikan bahwa penghargaan yang diterimanya merupakan suatu hal yang tidak terduga, tetapi di sisi lain dia juga merasa bangga telah menerima salah satu penghargaan bergengsi karena karya-karyanya.
“Aku mulai menulis dari umur 7 tahun, tetapi dari umur 6 tahun aku sudah menulis beberapa cerita pendek. Ada beberapa hambatan juga yang kutemui, seperti menulis dari satu genre ke genre lainnya karena dalam menulis aku mengandalkan khayalan atau fantasy,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan bahwa awal mula menulis dikarenakan ayahnya merupakan seorang penulis dan dia juga didorong untuk melakukan hal yang sama. Dari menulis itu, Del merasakan banyak manfaat sehingga memutuskan untuk terus menulis.
“Untuk para kreator lainnya, teruslah menulis. Jika kedepannya menemukan hambatan atau stuck, jangan berhenti, terus lanjutkan menulis,” kata Del.
Di sisi yang sama, Heni Rachmawati selaku Guru Besar Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dalam hal ini mewakili penerimaan penghargaan WIPO National Award for Enterprise juga menyampaikan bahwa dengan diterimanya penghargaan ini memberikan motivasi lebih besar lagi untuk membuat inovasi yang berkaitan dengan Nanoteknologi.