Habib Rizieq Diminta Laporkan Kecurangan Pemilu yang Terjadi

Kamis, 04 April 2019 - 02:23 WIB
Habib Rizieq Diminta Laporkan Kecurangan Pemilu yang Terjadi
Habib Rizieq Diminta Laporkan Kecurangan Pemilu yang Terjadi
A A A
JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab diminta untuk melaporkan pada pihak terkait jika terjadi pelanggaran Pemilu yang terjadi selama masa pemilu 2019 berlangsung.

Sebelumnya, Habib Rizieq menyebut beberapa ketua TPS yang ada di Arab Saudi dihubungi elite parpol pengusung capres Joko Widodo (Jokowi) serta mengiming-imingi sejumlah uang kepada mereka. Habib Rizieq mengatakan para ketua TPS diminta supaya surat suara tercoblos pada nama Jokowi.

"Laporkan saja, kalau memang terbukti ada yang diiming-imingi, laporkan saja," ucap Ketua KPU Arief Budiman di Gedung KPU Jakarta, Rabu (3/4/2019)

Menurutnya, UU Pemilu sudah mengatur mekanisme pelaporan terkait Pemilu. UU mengatur sengketa proses dilaporkan ke Bawaslu, sementara sengketa hasil dilaporkan ke MK. "Kan sudah ada mekanismenya untuk dilaporkan, silakan saja," ujarnya.

Begitupun dengan Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya telah terbuka membuka akses TPS. Semua pihak bisa memantau setiap TPS yang ada, termasuk peserta pemilu dengan mengirimkan saksi-saksi.

"Jangan pernah berpikir TPS ada di wilayah gelap, tidak bisa diakses masyarakat. TPS akan dibuat di suasana terbuka dan memungkinkan masyarakat mengakses. Partisipasi dibuka seluas-luasnya," katanya.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin tidak menemukan bukti tuduhan Rizieq Shihab bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta perwakilan di luar negeri, khususnya di Arab Saudi, memenangkan salah satu calon presiden. "Belum kami lihat (ada bukti) sama sekali," ucapnya.

Afif juga mengatakan pihaknya belum menerima laporan dari jajaran pengawas luar negeri terkait pelanggaran pemilu seperti yang dilontarkan dalam video. Bawaslu juga telah meminta konfirmasi Kemenlu tentang kunjungan Menlu Retno ke Jeddah, tetapi tidak ada kunjungan ke Riyadh seperti yang disebut Rizieq Shihab.

"Jika ada bukti dan lain-lain kami dalam posisi siap menerima dan mendalami, tetapi kami belum dapatkan data sebagaimana yang disampaikan Rizieq Shihab," tegasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3103 seconds (0.1#10.140)