Geliat Jasa Kepelabuhanan Menuju Indonesia Emas 2045

Sabtu, 08 Juni 2024 - 09:51 WIB
loading...
Geliat Jasa Kepelabuhanan...
Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menyelenggarakan Seminar Nasional dan Rakernas di Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini. Hadir pada Seminar Nasional Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menyelenggarakan Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini. Hadir pada Seminar Nasional Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menhub menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan asosiasi. Aadanya kolaborasi maka program yang disampaikan oleh presiden akan tersampaikan.



“Melihat Pelabuhan itu sebagai suatu showcase dari kegiatan logistik. Bila pelabuhan berjalan dengan baik dan dikelola dengan GCG serta secara pelayanannya baik, teknisnya juga baik ini bisa menjadi modal bagi kita untuk menjadi bagian mendukung Indonesia Emas 2045,” ujar Budi.

Menurut dia, yang menjadi perhatian yaitu peningkatan infrastruktur dan teknologi, peningkatan SDM dan kompetensi serta sinergitas antarpelaku usaha.

Dia mengapresasi ABUPI yang telah menyelenggarakan seminar ini yang diikuti berbagai asosiasi dan pemangku kepentingan lainnya.

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi menuturkan syarat utama Kepelabuhanan menuju Indonesia Emas 2045 yakni infrastruktur yang memadai, ketersediaan SDM, penerapan teknologi, perencanaan dan pertumbuhan ekonomi.

Hal senada disampaikan Khoiri Sutomo dari Kadin Indonesia selain hal tersebut ditambahkan terkait kolaborasi dan kerja sama.

Sementara itu dari INSA yang diwakili Darmansyah Tanamas menyampaikan terkait sinergi pelabuhan dan pelayaran Untuk mencapai Indonesia Emas 2045 sebagai dua sisi mata uang, selain itu juga disampaikan perihal esensi dari asas cabotage.

Sebagai narasumber terakhir adalah Akbar Djohan dari ALFI. Dia lebih menyoroti kolaborasi publik dan private untuk infrastruktur pelabuhan bahwa untuk pembangunan pelabuhan diperlukan skema-skema yang menarik untuk mengundang investor.

Rakernas ABUPI IX diikuti seluruh Pengurus Pusat dan Ketua Koordinator Wilayah serta anggota ABUPI dari seluruh Indonesia. Pada Rakernas ini menghasilkan beberapa poin penting antara lain membentuk
kelompok kerja untuk mengkaji berbagai aturan di bidang kepelabuhanan, berafiliasi dengan organisasi
kepelabuhanan internasional dan membentuk panitia khusus menjelang Munas ABUPI tahun 2025.

Pada Rakernas ini juga dilantik kepengurusan Koordinator Wilayah sebanyak 7 Koordinator Wilayah
yaitu Korwil Riau, Korwil Sumatera Utara, Korwil Lampung, Korwil Kalimantan Utara, Korwil Kalimantan Tengah, Korwil Kalimantan Timur, serta Korwil Sulawesi Tengah.

Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa mengatakan, ini adalah tanggung jawab besar namun juga merupakan kesempatan luar biasa untuk berkontribusi dalam pengembangan industri kepelabuhanan Indonesia.

Sebagai Ketua Korwil, memiliki peran penting dalam memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan ABUPI di wilayahnya. “Tugas ini tidaklah mudah, namun saya yakin dengan dedikasi, komitmen, dan kepemimpinan akan mampu menjalankan amanah ini dengan baik,” ujarnya.

Sekjen ABUPI yang juga Ketua Panita Liana Trisnawati mengungkapkan sebagai rangkaian kegiatan Seminar Nasional dan Rakernas, pihaknya juga merayakan HUT ke-9 ABUPI dan memberikan apresiasi kepada Badan Usaha Pelabuhan anggota ABUPI atas kesungguhan dalam melakukan tata kelola kepelabuhanan yang baik dan benar serta profesionalisme.

Sehingga, mendapatkan hak pengelolaan pelabuhan melalui konsesi, kerja sama bentuk lainnya, dan yang telah menerima pelimpahan pemanduan.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0727 seconds (0.1#10.140)