Arti dan Makna Baret Cokelat yang Dipakai Dua Satuan Tempur Armed-Arhanud
loading...
A
A
A
Selama Letkol R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno menjabat sebagai pimpinan, kecabangan Artileri mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga Artileri di seluruh Indonesia dapat dipersatukan tanpa ada kesulitan.
Namun sangat disesalkan bahwa dalam Clash II, Pratikno dibunuh oleh gerombolan yang tak bertanggung jawab di Desa Djarowo, Boyolali pada 1 Januari 1949. Sepeninggal Pratikno, Artileri mengalami masa suram, sehingga Inspektorat Artileri diperkecil menjadi Markas Besar Komando Djawa (MBKD) bagian Artileri yang berkedudukan di Kota Baru Yogyakarta.
Pada 23 Februari 1950 Staf MBKD bagian Artileri diperintahkan untuk pindah ke Jakarta dengan Komandan Kapten Abdul Kadir Prawiraatmadja. Staf MBKD bagian Artileri diganti menjadi Komando Artileri Angkatan Darat yang berkedudukan di Kebon Sirih No. 46 Jakarta.
Tugas pimpinan Artileri pada saat itu adalah mengkoordinir satuan-satuan yang berada di Jawa, Sumatra dan daerah-daerah lain. Setelah tercapainya pengakuan kedaulatan atas Indonesia dari Belanda dan untuk menambah personel dilakukan dengan cara memanggil kembali prajurit-prajurit Artileri yang masih memenuhi syarat dan menerima dari anggota Kesenjataan Infanteri di antaranya Brigif 17/TP.
Selain Armed, Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) juga menggunakan Baret Cokelat. Emblem pada baretnya menggunakan lambang Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) yaitu Vyati Rakca Bhala Cakti dengan makna Prajurit Sakti Penjaga Angkasa. Lambangnya berupa busur panah dengan anak panah yang siap ditembakkan ke atas.
Berdasakan informasi di laman resmi pussenarhanud.mil.id dijelaskan, Pusarmed dan Pusarhanud TNI AD digabung sesuai Kep KSAD Nomor Kep/20/V/1985 tertanggal 4 Desember 1985 menjadi pusat kesenjataan Artileri berkendudukan di bawah KSAD dan 14 September 2004 di bawah Kodiklat TNI AD.
Namun, pada 27 November 2006 Pussenart Kodiklat TNI AD kembali dipisahkan menjadi Pussenarmed dan Pussenarhanud berdasarkan Kep KSAD Nomor Kep/43/XI/2006 tanggal 27 November 2006.
Upacara pengesahan di laksanakan di Mapussenarhanud Kodiklat TNI AD di mana Mapussenarmed tetap berkedudukan di Jalan Baros Cimahi, sedangkan Mapussenarhanud di Jalan Sriwijaya Raya Cimahi perubahan Organisasi itulah yang berlaku hingga saat ini.
Lihat Juga: Profil Brigjen TNI Yuri Elias Mamahi, Inspektur Kopassus yang Pernah Jadi Dansatgas di UNIFIL PBB
Namun sangat disesalkan bahwa dalam Clash II, Pratikno dibunuh oleh gerombolan yang tak bertanggung jawab di Desa Djarowo, Boyolali pada 1 Januari 1949. Sepeninggal Pratikno, Artileri mengalami masa suram, sehingga Inspektorat Artileri diperkecil menjadi Markas Besar Komando Djawa (MBKD) bagian Artileri yang berkedudukan di Kota Baru Yogyakarta.
Pada 23 Februari 1950 Staf MBKD bagian Artileri diperintahkan untuk pindah ke Jakarta dengan Komandan Kapten Abdul Kadir Prawiraatmadja. Staf MBKD bagian Artileri diganti menjadi Komando Artileri Angkatan Darat yang berkedudukan di Kebon Sirih No. 46 Jakarta.
Tugas pimpinan Artileri pada saat itu adalah mengkoordinir satuan-satuan yang berada di Jawa, Sumatra dan daerah-daerah lain. Setelah tercapainya pengakuan kedaulatan atas Indonesia dari Belanda dan untuk menambah personel dilakukan dengan cara memanggil kembali prajurit-prajurit Artileri yang masih memenuhi syarat dan menerima dari anggota Kesenjataan Infanteri di antaranya Brigif 17/TP.
Selain Armed, Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) juga menggunakan Baret Cokelat. Emblem pada baretnya menggunakan lambang Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) yaitu Vyati Rakca Bhala Cakti dengan makna Prajurit Sakti Penjaga Angkasa. Lambangnya berupa busur panah dengan anak panah yang siap ditembakkan ke atas.
Berdasakan informasi di laman resmi pussenarhanud.mil.id dijelaskan, Pusarmed dan Pusarhanud TNI AD digabung sesuai Kep KSAD Nomor Kep/20/V/1985 tertanggal 4 Desember 1985 menjadi pusat kesenjataan Artileri berkendudukan di bawah KSAD dan 14 September 2004 di bawah Kodiklat TNI AD.
Namun, pada 27 November 2006 Pussenart Kodiklat TNI AD kembali dipisahkan menjadi Pussenarmed dan Pussenarhanud berdasarkan Kep KSAD Nomor Kep/43/XI/2006 tanggal 27 November 2006.
Upacara pengesahan di laksanakan di Mapussenarhanud Kodiklat TNI AD di mana Mapussenarmed tetap berkedudukan di Jalan Baros Cimahi, sedangkan Mapussenarhanud di Jalan Sriwijaya Raya Cimahi perubahan Organisasi itulah yang berlaku hingga saat ini.
Lihat Juga: Profil Brigjen TNI Yuri Elias Mamahi, Inspektur Kopassus yang Pernah Jadi Dansatgas di UNIFIL PBB
(cip)