Arti dan Makna Baret Cokelat yang Dipakai Dua Satuan Tempur Armed-Arhanud

Kamis, 30 Mei 2024 - 07:42 WIB
loading...
Arti dan Makna Baret...
Satuan tempur Artileri Medan (Armed) dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD sama-sama menggunakan baret cokelat sebagai ciri khas kesatuannya. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Arti dan makna Baret Cokelat milik Artileri Medan (Armed) dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI berbeda. Meski keduanya sama-sama memakai baret tersebut sebagai ciri khas satuannya.

Awalnya, dua satuan ini merupakan satu kesatuan. Namun seiring perjalanan waktu, peran, dan yang berbeda akhirnya Artileri Medan (Armed) dengan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), dilakukan pemisahan agar Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) dan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) menjalankan tugasnya secara optimal.

Baret Cokelat yang dikenakan satuan Armed memiliki ciri khas di mana emblemnya menggunakan lambang Pusat Kesenjataan Artileri Medan atau (Pussen Armed) bernama Tri Shandya Yudha. Sedangkan lambangnya berupa gambar dua buah meriam yang saling berhadapan dan dua amunisi arteleri dengan posisi tegak di bagian tengah.



Armed merupakan satuan bantuan tempur (banpur) di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Pasukan ini mengandalkan meriam sebagai bantuan tembakan jarak jauh dan perusakan wilayah musuh secara luas. Armed berada di bawah Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed).

Saat ini, Armed diperkuat alutsista berupa Meriam M-48 76mm, Meriam Howitzer M2A2 105mm, Meriam Howitzer KH-178 105mm, Meriam Howitzer KH-179 155mm, Meriam Howitzer GS FH-2000 155mm, AMX MK61 GS 105mm, M109 A4 GS 155mm, Caesar GS 155mm, Roket Astros NDL-40.



Dikutip dari laman resmi pussenarmed-tniad.mil.id, Kamis (30/5/3034), sejarah satuan ini dibentuk pada masa revolusi fisik, Kesenjataan Artileri lahir dalam bentuk suatu bagian dari Jawatan Persenjataan yaitu pada 4 Desember 1945.

Berkat kepemimpinan Mayor R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno pada 4 Desember 1945, dibentuk dan disahkan Markas Artileri yang berkedudukan di Yogyakarta oleh Kepala Staf Umum Markas Besar Tentara Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo, bertepatan dengan hari jadi Artileri Internasional.

Pada 1 Juni 1946 disahkan pembentukan Inspektorat Artileri Angkatan Darat dengan Inspektur pertama R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol).

Selama Letkol R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno menjabat sebagai pimpinan, kecabangan Artileri mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga Artileri di seluruh Indonesia dapat dipersatukan tanpa ada kesulitan.

Namun sangat disesalkan bahwa dalam Clash II, Pratikno dibunuh oleh gerombolan yang tak bertanggung jawab di Desa Djarowo, Boyolali pada 1 Januari 1949. Sepeninggal Pratikno, Artileri mengalami masa suram, sehingga Inspektorat Artileri diperkecil menjadi Markas Besar Komando Djawa (MBKD) bagian Artileri yang berkedudukan di Kota Baru Yogyakarta.

Pada 23 Februari 1950 Staf MBKD bagian Artileri diperintahkan untuk pindah ke Jakarta dengan Komandan Kapten Abdul Kadir Prawiraatmadja. Staf MBKD bagian Artileri diganti menjadi Komando Artileri Angkatan Darat yang berkedudukan di Kebon Sirih No. 46 Jakarta.

Tugas pimpinan Artileri pada saat itu adalah mengkoordinir satuan-satuan yang berada di Jawa, Sumatra dan daerah-daerah lain. Setelah tercapainya pengakuan kedaulatan atas Indonesia dari Belanda dan untuk menambah personel dilakukan dengan cara memanggil kembali prajurit-prajurit Artileri yang masih memenuhi syarat dan menerima dari anggota Kesenjataan Infanteri di antaranya Brigif 17/TP.

Selain Armed, Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) juga menggunakan Baret Cokelat. Emblem pada baretnya menggunakan lambang Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) yaitu Vyati Rakca Bhala Cakti dengan makna Prajurit Sakti Penjaga Angkasa. Lambangnya berupa busur panah dengan anak panah yang siap ditembakkan ke atas.

Berdasakan informasi di laman resmi pussenarhanud.mil.id dijelaskan, Pusarmed dan Pusarhanud TNI AD digabung sesuai Kep KSAD Nomor Kep/20/V/1985 tertanggal 4 Desember 1985 menjadi pusat kesenjataan Artileri berkendudukan di bawah KSAD dan 14 September 2004 di bawah Kodiklat TNI AD.

Namun, pada 27 November 2006 Pussenart Kodiklat TNI AD kembali dipisahkan menjadi Pussenarmed dan Pussenarhanud berdasarkan Kep KSAD Nomor Kep/43/XI/2006 tanggal 27 November 2006.

Upacara pengesahan di laksanakan di Mapussenarhanud Kodiklat TNI AD di mana Mapussenarmed tetap berkedudukan di Jalan Baros Cimahi, sedangkan Mapussenarhanud di Jalan Sriwijaya Raya Cimahi perubahan Organisasi itulah yang berlaku hingga saat ini.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)