Perubahan Format, Durasi Debat Bakal Ditambah

Selasa, 22 Januari 2019 - 10:21 WIB
Perubahan Format, Durasi Debat Bakal Ditambah
Perubahan Format, Durasi Debat Bakal Ditambah
A A A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat evaluasi pelaksanaan debat capres dan cawapres perdana bersama perwakilan masing-masing pasangan calon di Kantor KPU kemarin.

Beberapa opsi perubahan format debat pun muncul dalam rapat evaluasi tersebut. Opsi perubahan format debat tersebut menyangkut persoalan penambahan waktu debat, peniadaan kisi-kisi soal, perubahan set panggung, serta jumlah moderator.

Sebagian opsi tersebut disepakati dalam forum tersebut, tetapi sebagian yang lain akan ditentukan dalam rapat berikutnya. Khusus untuk penambahan waktu debat, KPU berencana memadatkan waktu untuk slot iklan dan memberikan tambahan waktu bagi kandidat dalam menjawab pertanyaan. Dalam debat pertama, dari 120 menit total waktu debat, 30 menit di antaranya dipakai iklan.

“Bisa saja, tetapi kita tertekan durasi dua jam. Dengan total (digabung), iklan 120 menit tetapi yang isinya itu 90 menit,” ujar Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, kemarin.

Wahyu mengatakan rapat evaluasi kemarin merupakan respons atas berbagai masukan kepada KPU terkait jalannya debat capres-cawapres putaran pertama. Rapat tersebut sekaligus sebagai pematangan debat capres putaran kedua yang akan digelar 17 Februari mendatang, yang mengambil tema tentang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

“Kami telah mendapat kritikan dan masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan debat yang dinilai tidak memuaskan. Salah satu faktornya adalah kebija kan pemberian bocoran kisi-kisi pertanyaan kepada masingmasing paslon,” katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman mengungkapkan dalam rapat kemarin selain kedua tim pemenangan capres-cawapres, pihaknya juga mengundang Bawaslu, perwakilan televisi yang menyiarkan debat pertama, dan moderator debat pertama. Dari mereka, KPU meminta catatan kekurangan debat pertama dan rekomendasi untuk debat kedua.

“KPU akan menidaklanjuti catatan ini dengan rapat internal, termasuk nanti kami merencanakan langsung melihat ke lokasi debat. KPU akan membuat perbaikan berdasarkan catatan ini,” katanya. Terkait nama moderator, kata Arief, akan menampung usulan dari kedua tim sukses. Hanya dalam pertemuan kemarin, tim sukses pasangan capres-cawapres nomor urut 01 telah menyerahkan sepenuhnya kepada KPU.

“Tadi timses nomor 01 menyatakan percayakan sepenuhnya kepada KPU, kemudian nomor 02 menyatakan mungkin pada rapat berikutnya mereka akan menyampaikan usulan. Moderator bisa satu bisa dua. Dua moderator akan mengambil waktu agak lama, kalau saya sendiri mengusulkan bisa satu. jadi lebih cepat,” ungkapnya.

Peran moderator, sambungnya, sama dengan sebelumnya. Mereka memandu jalannya debat, menyampaikan pertanyaan. Rapat juga menyepakati untuk meniadakan audiens atau pendukung yang berada di belakang kandidat.

“Kemudian soal durasi, juga harus diatur sedemikian rupa agar kandidat lebih banyak punya waktu untuk menyampaikan visi-misinya,” tegasnya. Lebih jauh Arief mengatakan, pihaknya membebaskan peserta debat untuk membawa catatan ke panggung debat. Menurutnya, hal tersebut tidak akan memengaruhi jalannya debat.

“Polanya sudah di atur ada pertanyaan, ada pendalaman, dan ada debat antar kandidat. Terkait catatan yang dibawa calon selama itu tidak mengganggu jalannya debat tidak perlu dipersoalkan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Program TKN Jokowi-Ma’ruf Amien, Aria Bima mengaku mendapat berbagai masukan mvasyarakat baik menyangkut bocoran kisi-kisi pertanyaan maupun pendeknya waktu debat. Menurutnya, pendeknya waktu debat membuat suasana menjadi kaku, kurang luwes, dan membuat kandidat tegang.

“Akhirnya kami sepakat timses 01 menyerahkan sepenuhnya otoritas ke wenangan KPU sesuai UU bahwa beberapa proses berikutnya kami siap-siap saja, tapi kami bukan mendikte, menekan ke KPU, kita ingin penyelenggara ini punya legitimasi, netra litasnya sesuai kewenangan,” ucapnya seusai rapat.

Begitu pun dengan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, menyarankan agar debat kedua dibuat lebih natural. “Kalau perlu, biarkan kedua pasangan calon free fight ‘tarung bebas’ tetapi tetap dalam kisi-kisi aturan main yang disepakati KPU, setelah mendengarkan be berapa usulan baik 01 maupun 02,” jelasnya.

Dia berharap suasana debat meskipun dalam kesantunan dan kenegarawanan, tapi kedua paslon bisa meng e-ksplorasi gagasan besar secara lebih tuntas. “Kita tadi sudah memberikan masukan kepada KPU yang memungkinkan format debat nanti lebih natural, lebih alamiah, lebih rileks, lebih memungkinkan calon-calon itu bisa mengeksplorasi gagasan dengan bebas,” jelasnya. (Mula Akmal)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3996 seconds (0.1#10.140)