Mengenal 3 Pasukan Khusus TNI: Kopassus, Kopaska, Kopasgat
loading...
A
A
A
TNI Angkatan Laut juga memiliki sejumlah pasukan khusus. Salah satunya bernama Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Kopaska memiliki semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna atau tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi ini. Pada misinya, pasukan elite ini biasa mengemban tugas operasi rahasia seperti Operasi Amfibi, Operasi Khusus dan dukungan untuk memperlancar Operasi-operasi TNI AL.
Melihat sejarahnya, Kopaska didirikan pada 31 Maret 1962 atas instruksi dari Presiden Soekarno. Alasannya karena waktu itu tensi panas kembali terjadi antara Indonesia dan Belanda terkait perebutan Irian Barat.
Kopaska berkedudukan langsung di bawah Koarmada dan bertanggung jawab kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Sejumlah tugasnya seperti melakukan peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar hingga antiteror di laut/maritime counter terorism.
Layaknya sebuah pasukan khusus, prajurit Kopaska bukanlah orang sembarangan. Anggotanya dipilih dari orang-orang terbaik TNI AL dan harus melewati tahapan pendidikan yang sangat sulit dan menantang.
FOTO/IST
Beralih ke TNI Angkatan Udara, mereka memiliki Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Pasukan khusus ini juga sudah dikenal luas dengan kehebatannya.
Melihat sejarahnya, Kopasgat dibentuk pada 17 Oktober 1947. Pada perjalannya, satuan ini sempat berubah menjadi Korpaskhas.
Kopasgat sendiri merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yakni udara, laut, dan darat. Setiap anggotanya harus memiliki kualifikasi parakomando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dan ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.
Pada aksinya, Kopasgat sebagai pasukan pemukul dapat diterjunkan di segala medan, baik hutan, kota, rawa, sungai, maupun laut. Salah satu tugasnya yang tidak dimiliki pasukan khusus lain adalah Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD), yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan, lalu menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Tak hanya itu, Kopasgat sebagai pasukan matra udara juga selalu siaga dalam melaksanakan segala misi operasi militer perang maupun non militer selain perang, perebutan sasaran, pertahanan objek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara hingga operasi khusus dan khas matra udara atas kebijakan Panglima TNI.
Kopaska memiliki semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna atau tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi ini. Pada misinya, pasukan elite ini biasa mengemban tugas operasi rahasia seperti Operasi Amfibi, Operasi Khusus dan dukungan untuk memperlancar Operasi-operasi TNI AL.
Melihat sejarahnya, Kopaska didirikan pada 31 Maret 1962 atas instruksi dari Presiden Soekarno. Alasannya karena waktu itu tensi panas kembali terjadi antara Indonesia dan Belanda terkait perebutan Irian Barat.
Kopaska berkedudukan langsung di bawah Koarmada dan bertanggung jawab kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Sejumlah tugasnya seperti melakukan peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar hingga antiteror di laut/maritime counter terorism.
Layaknya sebuah pasukan khusus, prajurit Kopaska bukanlah orang sembarangan. Anggotanya dipilih dari orang-orang terbaik TNI AL dan harus melewati tahapan pendidikan yang sangat sulit dan menantang.
3. Kopasgat - TNI AU
FOTO/IST
Beralih ke TNI Angkatan Udara, mereka memiliki Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Pasukan khusus ini juga sudah dikenal luas dengan kehebatannya.
Melihat sejarahnya, Kopasgat dibentuk pada 17 Oktober 1947. Pada perjalannya, satuan ini sempat berubah menjadi Korpaskhas.
Kopasgat sendiri merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yakni udara, laut, dan darat. Setiap anggotanya harus memiliki kualifikasi parakomando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dan ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.
Pada aksinya, Kopasgat sebagai pasukan pemukul dapat diterjunkan di segala medan, baik hutan, kota, rawa, sungai, maupun laut. Salah satu tugasnya yang tidak dimiliki pasukan khusus lain adalah Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD), yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan, lalu menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Tak hanya itu, Kopasgat sebagai pasukan matra udara juga selalu siaga dalam melaksanakan segala misi operasi militer perang maupun non militer selain perang, perebutan sasaran, pertahanan objek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara hingga operasi khusus dan khas matra udara atas kebijakan Panglima TNI.