Starlink, Investasi, dan Pembangunan Telekomunikasi

Jum'at, 03 Mei 2024 - 17:06 WIB
loading...
Starlink, Investasi,...
Al Akbar Rahmadillah Founder Sobat Cyber Indonesia. Foto/istimewa
A A A
Al Akbar Rahmadillah
Founder Sobat Cyber Indonesia

STARLINK, perusahaan satelit besutan Elon Musk dengan reputasinya yang unggul dalam penyediaan kapasitas satelit, dalam waktu dekat akan beroperasi di Indonesia sangat berapi-api karena akhirnya mereka memproyeksikan dapat mengoptimalkan kapasitas satelitnya dengan masuk ke pasar Indonesia.

Dengan menggunakan skema bisnis manapun, apabila dapat beroperasi di Indonesia akan tetap menguntungkan bagi Starlink. Starlink cukup agresif untuk masuk ke Indonesia karena mereka sangat concern terhadap umur desain satelit Starlink yang singkat, sehingga waktu untuk Starlink masuk ke Indonesia menjadi komponen kritis terhadap perhitungan investasi Starlink secara global.

Di sisi lain Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Marves membuka keran investasi Starlink serta Kementerian Kesehatan berminat menggunakan Starlink untuk layanan kesehatan di Indonesia. Bagi pemerintah, Starlink diharapkan dapat memberikan akses internet ke titik-titik terpencil yang sulit terjangkau untuk mengatasi tantangan geografis di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik.

Pemerintah juga memiliki agenda lain dengan mendorong Starlink di Indonesia, dimana masuknya Starlink dapat menarik investasi Tesla dan pengembangan baterai listrik yang sama-sama dimiliki Elon Musk.

Namun Pemerintah Indonesia juga harus memahami pentingnya menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat untuk memastikan bahwa kehadiran Stralink tidak menghambat berkembangnya industri nasional untuk bersaing secara adil dan sehat.

Dengan demikian, Pemerintah Indonesia perlu memastikan persaingan usaha yang sehat dan mencegah praktek monopoli atau dominasi pasar yang tidak sehat oleh Starlink yang ikut meramaikan industri telekomunikasi di Indonesia.

Starlink juga perlu mendukung dan memperkuat kapabilitas industri telekomunikasi nasional. Ini dapat dilakukan melalui transfer teknologi, pelatihan tenaga kerja lokal, dan kemitraan strategis dengan perusahaan nasional. Dengan cara ini, Starlink dapat menjadi mitra yang berkelanjutan bagi industri telekomunikasi Indonesia, meningkatkan kapabilitas teknis dan operasional sektor ini secara keseluruhan. Sehingga pada akhirnya investasi yang diterima Pemerintah tidak hanya secara langsung dari layanan Starlink, namun juga investasi bagi peningkatan kapabilitas industri nasional.

Dengan mengedepankan persaingan usaha yang sehat dan mendukung kapabilitas industri nasional, masuknya Starlink dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pembangunan sektor telekomunikasi di Indonesia. Hal ini tidak hanya memperluas akses masyarakat terhadap layanan telekomunikasi, tetapi juga memberikan variasi layanan yang diberikan industri nasional melalui satelit Starlink.

Kehadiran Starlink di Indonesia wajib melalui kerja sama dengan penyelenggara lokal, dimana terjadi segregasi layanan antara Starlink yang menyediakan jaringan backhaul dan industri nasional yang memberikan layanan Starlink kepada masyarakat. Dengan segregasi layanan akan menciptakan solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pemerintah pun dapat merasakan manfaat dengan memastikan bahwa layanan internet di wilayah 3T terpenuhi dan melalui Starlink, Elon Musk dapat berinvestasi di Indonesia dan peningkatan pemasukan negara melalui pajak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2067 seconds (0.1#10.140)