Tetap Pakai Sirekap untuk Pilkada 2024, Roy Suryo: KPU Koppig

Rabu, 24 April 2024 - 08:38 WIB
loading...
Tetap Pakai Sirekap...
Pemerhati Telematika, Multimedia, AI, dan OCB Independen, Roy Suryo menyebut KPU koppig lantaran akan tetap menggunakan Sirekap pada Pilkada 2024. FOTO/DOK.MPI
A A A
JAKARTA - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI, dan OCB Independen, Roy Suryo menyebut KPU koppig lantaran akan tetap menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) pada Pilkada 2024. Istilah koppig berarti bebal, keras kepala alias sulit untuk dinasehati atau diberitahu.

"Istilah koppig sekarang tampaknya cocok dialamatkan kepada KPU yang dalam keterangannya kemarin (Selasa, 23/04/24) tanpa malu berujar kami akan menggunakan Sirekap," kata Roy Suryo dalam keterangannya, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, KPU sulit diberi tahu lantaran akan memakai Sirekap kembali pada Pilkada 2024. Padahal, banyak saran agar Sirekap diperbaiki.



"Secara teknis banyak sekali hal yang harus dibenahi agar tidak digunakan lagi sebagai alat kecurangan bahkan diindikasikan kejahatan Pilkada sebagaimana Pemilu 2024 yang baru saja berlangsung secara kontroversial sebelumnya," ujar Roy.

Ia berkata, banyak pemerhati IT seperti dirinya, Leony Lidya MT, Hairul Anas Suaidi, Akhmad Syarbini, Akhmad Akhyar Muttaqin, Yudi Prayudi, dan Naskah Affidafit menyampaikan bahwa Sirekap tak layak digunakan.

"Mengapa demikian? Karena secara de facto juga sebagian sudah de jure, Sirekap telah membuat banyak Kebohongan yang berani dilakukan dengan vulgar oleh KPU, di antaranya adalah soal Cloud-Server di Aliyun Computing Alibaba.com yang sebelumnya tidak diakuinya bahkan berani preskon di depan wartawan," ucapnya.



"Di samping itu, Sirekap sampai dengan di-stop tanpa alasan dan sudah dikatakan selesainya Pemilu kemarin tidak pernah dipublikasikan sertifikasi dan hasil audit forensik independen yang seharusnya sudah dilakukan semenjak sebelum digunakan," imbuhnya.

Selain itu, kata Roy, ada fakta JSON-script dalam Sirekap yang sempat ditemukan penggunaan algoritma tertentu dan bahkan sempat dipergunakannya stagging-version alias Versi Beta dari Sirekap belum stabil. Menurutnya, sejumlah data itu turut menambah keburukan Sirekap yang mau digunakan lagi untuk Pikada 2024.

"Kesimpulannya, KPU kalau masih tetap koppig akan menggunakan Sirekap harus melakukan perombakan dan revisi total terhadap software yang awalnya dikerjasamakan dengan Kampus ITB ini," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)