Konflik Timur Tengah, Menlu: Indonesia Intensifkan Upaya Diplomasi Dorong Deeskalasi

Selasa, 16 April 2024 - 17:50 WIB
loading...
Konflik Timur Tengah,...
Menlu Retno Marsudi mengatakan, Indonesia mengintensifkan upaya diplomasi untuk mendorong deeskalasi di Timur Tengah. Foto/MPI/raka dwi novianto
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya aktif meredakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkat akhir-akhir ini. Salah satunya dengan mengintensifkan upaya diplomasi guna mendorong deeskalasi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi seusai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (16/4/2024).

Retno menyatakan Indonesia terus mendorong deeskalasi dan pengendalian diri di antara negara-negara yang terlibat. “Kita khawatir melihat perkembangan situasi di Timur Tengah dan kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Oleh karena itu, upaya diplomatik perlu terus dilakukan oleh semua pihak termasuk oleh Indonesia,” ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4/2024).



Retno mengungkapkan telah melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia, termasuk Menteri Luar Negeri dari Iran, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Persatuan Emirat Arab, Uni Eropa, Jerman, Belanda, serta Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.

Dalam dua hari terakhir, Retno mengaku telah berkomunikasi melalui telepon dan bertukar pesan untuk menegaskan pentingnya menahan diri dan mengurangi eskalasi konflik.



"Dua hal yang kita sampaikan di dalam semua komunikasi. Dengan pihak-pihak terkait langsung yang kita minta adalah self restraint, menahan diri dan deeskalasi, pentingnya melakukan deeskalasi," kata Retno.

Retno juga menjelaskan upaya diplomatik yang telah dilakukan di forum internasional, termasuk di Dewan Keamanan PBB, meski belum menghasilkan kemajuan berarti. Lebih lanjut, Menlu menyebut bahwa saat ini semua pihak sudah mulai menghitung dampak jika terjadi eskalasi.

Retno memastikan bahwa warga negara Indonesia (WNI) dalam keadaan baik dan tidak terdampak konflik. Pemerintah pun telah menyampaikan imbauan perjalanan, menyiapkan saluran telepon darurat, termasuk menyampaikan arahan langsung kepada WNI di Iran dan Israel mengenai langkah-langkah yang harus diambil jika situasi memburuk.

"WNI kita sejauh ini dalam keadaan baik dan tidak terdampak situasi yang ada. Kita terus melakukan pantauan dari dekat dan hampir setiap hari Kementerian Luar Negeri mengadakan rapat secara virtual dengan KBRI-KBRI dengan wilayah-wilayah yang kira-kira dapat terdampak kita terjadi eskalasi" tambahnya.

Presiden Jokowi, kata Retno, berpesan untuk terus melanjutkan upaya diplomasi untuk mencegah terjadinya eskalasi, yang mana bisa memiliki dampak serius bagi stabilitas regional dan global, termasuk pada ekonomi dunia.

“Sekali lagi, kita pantau dari dekat, kita waspada, dan kita terus melakukan upaya diplomatik, agar masing-masing pihak menjaga, menahan diri, _self restraint_, dan kita mencoba untuk bicara dengan sebanyak mungkin pihak untuk menggunakan pengaruhnya agar eskalasi tidak terjadi,” ungkapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2123 seconds (0.1#10.140)