Korlantas Gunakan Drone Pantau Arus Mudik dan Lebaran 2024 yang Tak Terjangkau CCTV
loading...
A
A
A
JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bakal menggunakan drone untuk memantau kepadatan kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran 2024 .
Hal tersebut diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memantau Command Center Korlantas Polri KM 29 Gerbang Tol Cikarang Utama, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Korlantas sudah meningkatkan kemampuan untuk monitoring yaitu ada drone yang memiliki jangkauan sampai radius 20 kilometer," ujar Muhadjir di lokasi, Kamis (4/4/2024).
Drone tersebut, kata Muhadjir, akan membantu memantau lokasi arus mudik yang tidak terjangkau oleh CCTV. Sehingga, kemacetan-kemacetan yang informasinya terpenggal bisa diminimalisir.
"Nanti bisa dibantu dilengkapi dengan informasi dari drone yang memiliki kemampuan menjangkau sampai 20 KM itu," jelasnya.
Muhadjir mengatakan penggunaan drone ini baru pertama kali dilakukan pada Lebaran 2024. Tujuannya, untuk menyempurnakan sistem pemantauan pada Lebaran 2023.
"Tadi sudah saya singgung bahwa CCTV yang tersedia itu dipasang di setiap 500 meter, sehingga ada wilayah blind spot yang tidak tercover oleh CCTV, yang itu menyebabkan ketika kita membuat perhitungan tidak terlalu akurat," paparnya.
Dengan adanya drone, kata Muhadjir, maka pihak yang bertugas mengamankan arus mudik dan balik lebaran dapat terhubung dengan blind spot yang tak terjangkau CCTV.
Sehingga, analisis data CCTV dan drone bisa dikomparasi. Terlebih, drone memiliki kemampuan zoom atau memperbesar gambar 30 kali.
Hal tersebut diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memantau Command Center Korlantas Polri KM 29 Gerbang Tol Cikarang Utama, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga
"Korlantas sudah meningkatkan kemampuan untuk monitoring yaitu ada drone yang memiliki jangkauan sampai radius 20 kilometer," ujar Muhadjir di lokasi, Kamis (4/4/2024).
Drone tersebut, kata Muhadjir, akan membantu memantau lokasi arus mudik yang tidak terjangkau oleh CCTV. Sehingga, kemacetan-kemacetan yang informasinya terpenggal bisa diminimalisir.
"Nanti bisa dibantu dilengkapi dengan informasi dari drone yang memiliki kemampuan menjangkau sampai 20 KM itu," jelasnya.
Muhadjir mengatakan penggunaan drone ini baru pertama kali dilakukan pada Lebaran 2024. Tujuannya, untuk menyempurnakan sistem pemantauan pada Lebaran 2023.
"Tadi sudah saya singgung bahwa CCTV yang tersedia itu dipasang di setiap 500 meter, sehingga ada wilayah blind spot yang tidak tercover oleh CCTV, yang itu menyebabkan ketika kita membuat perhitungan tidak terlalu akurat," paparnya.
Dengan adanya drone, kata Muhadjir, maka pihak yang bertugas mengamankan arus mudik dan balik lebaran dapat terhubung dengan blind spot yang tak terjangkau CCTV.
Sehingga, analisis data CCTV dan drone bisa dikomparasi. Terlebih, drone memiliki kemampuan zoom atau memperbesar gambar 30 kali.