Otsus Beri Peluang Pemuda Papua Optimalkan Potensi Sesuai Minat dan Bakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Public Policy Institute (PPI) Sujono HS mengatakan, dengan implementasi kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua dan Papua Barat, tentu harus ada alokasi dana pendidikan yang besar.
(Baca juga: Enam Hal Ini Patut Dicermati dari Pidato Kenegaraan Jokowi)
"Hal tersebut memberikan peluang bagi pemuda-pemuda Papua yang memiliki potensi dan peluang untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan sesuai bidang bakat yang mereka minati," kata Sujono HS dalam keterangan persnya, Minggu (16/8/2020).
(Baca juga: UNY Wisuda Virtual 810 Lulusan, Sarjana Diminta Tingkatkan Kemampuan Teknologi Informasi)
Potensi masyarakat wilayah Papua dan Papua Barat sebenarnya terbilang sangat potensial dalam mendorong pengembangan perekonomian di wilayah timur. Contohnya, putra Papua yang bernama Paskalis Pigai memiliki bakat profesional foto dan videografer.
(Baca juga: Selama Pandemi, Ciptakan Pendidikan Menyenangkan bagi Anak di Rumah)
Paskalis ingin agar lebih banyak lagi pemuda dan pemudi asli Papua seperti dirinya dapat menjadi fotografer dan videografer profesional. "Lebih banyak orang, berangan-angan menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) ketimbang menjadi profesional disini," ucapnya.
Keahlian Paskalis, menjadi seorang fotografer dan video membuat dirinya diperhitungakan di kelompoknya. Melalui PT Papua Project yang didirikannya, ia menjadi seorang profesional di bidang foto dan videografi. Wajar, Paskalis Pigai dipilih oleh rekan-rekannya menjadi ketua Komunitas Fotografi Manokwari.
Menanggapi perekrutan ASN di Papua, Paskalis Pigai yang juga co-founder PT Papua Muda Inspiratif mengakui masih adanya masalah dan polemik ditengah masyarakat Papua. Pasalnya pemuda di Papua tetap berpendapat bahwa untuk ASN harus mayoritas anak asli Papua.
Menurut dia, sebenarnya ada banyak pilihan karir lain yang dapat ditempuh selain PNS, seperti yang ditekuninya saat ini. “Saya memilih berwirausaha karena bekerja bebas, bisa buka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi,” kata Paskalis Pigai.
Menurut data Kementerian Keuangan, sejak awal Undang undang otonomi khusus Papua berlaku di 2022 nanti, total yang dicairkan pemerintah untuk Papua dan Papua Barat sebesar Rp126,99 triliun. Dana otsus yang diterima oleh Papua sebesar Rp93,05 triliun sejak 2002 dan Papua Barat sebesar Rp33,94 triliun sejak 2009.
Sekadar diketahui, pemerintah berkomitmen untuk mendorong pengembangan perekonomian di wilayah timur Indonesia yakni Provinsi Papua dan Provinisi Papua Barat. Tahun ini, pemerintah pusat menganggarkan dana otonomi khusus (otsus) untuk Provinsi Papua sebesar Rp5,86 triliun dan Provinsi Papua Barat Rp2,51 triliun.
(Baca juga: Enam Hal Ini Patut Dicermati dari Pidato Kenegaraan Jokowi)
"Hal tersebut memberikan peluang bagi pemuda-pemuda Papua yang memiliki potensi dan peluang untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan sesuai bidang bakat yang mereka minati," kata Sujono HS dalam keterangan persnya, Minggu (16/8/2020).
(Baca juga: UNY Wisuda Virtual 810 Lulusan, Sarjana Diminta Tingkatkan Kemampuan Teknologi Informasi)
Potensi masyarakat wilayah Papua dan Papua Barat sebenarnya terbilang sangat potensial dalam mendorong pengembangan perekonomian di wilayah timur. Contohnya, putra Papua yang bernama Paskalis Pigai memiliki bakat profesional foto dan videografer.
(Baca juga: Selama Pandemi, Ciptakan Pendidikan Menyenangkan bagi Anak di Rumah)
Paskalis ingin agar lebih banyak lagi pemuda dan pemudi asli Papua seperti dirinya dapat menjadi fotografer dan videografer profesional. "Lebih banyak orang, berangan-angan menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) ketimbang menjadi profesional disini," ucapnya.
Keahlian Paskalis, menjadi seorang fotografer dan video membuat dirinya diperhitungakan di kelompoknya. Melalui PT Papua Project yang didirikannya, ia menjadi seorang profesional di bidang foto dan videografi. Wajar, Paskalis Pigai dipilih oleh rekan-rekannya menjadi ketua Komunitas Fotografi Manokwari.
Menanggapi perekrutan ASN di Papua, Paskalis Pigai yang juga co-founder PT Papua Muda Inspiratif mengakui masih adanya masalah dan polemik ditengah masyarakat Papua. Pasalnya pemuda di Papua tetap berpendapat bahwa untuk ASN harus mayoritas anak asli Papua.
Menurut dia, sebenarnya ada banyak pilihan karir lain yang dapat ditempuh selain PNS, seperti yang ditekuninya saat ini. “Saya memilih berwirausaha karena bekerja bebas, bisa buka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi,” kata Paskalis Pigai.
Menurut data Kementerian Keuangan, sejak awal Undang undang otonomi khusus Papua berlaku di 2022 nanti, total yang dicairkan pemerintah untuk Papua dan Papua Barat sebesar Rp126,99 triliun. Dana otsus yang diterima oleh Papua sebesar Rp93,05 triliun sejak 2002 dan Papua Barat sebesar Rp33,94 triliun sejak 2009.
Sekadar diketahui, pemerintah berkomitmen untuk mendorong pengembangan perekonomian di wilayah timur Indonesia yakni Provinsi Papua dan Provinisi Papua Barat. Tahun ini, pemerintah pusat menganggarkan dana otonomi khusus (otsus) untuk Provinsi Papua sebesar Rp5,86 triliun dan Provinsi Papua Barat Rp2,51 triliun.
(maf)