IGR-4 Hasilkan Deklarasi Bali, Lindungi Lingkungan Laut dan Lahan

Jum'at, 02 November 2018 - 08:32 WIB
IGR-4 Hasilkan Deklarasi Bali, Lindungi Lingkungan Laut dan Lahan
IGR-4 Hasilkan Deklarasi Bali, Lindungi Lingkungan Laut dan Lahan
A A A
JAKARTA - Sekira 400 delegasi yang berasal dari sekitar 89 negara anggota Badan Lingkungan PBB (UN Environment) baru saja selesai membahas perlindungan lingkungan laut dari aktivitas-aktivitas berbasis lahan (IGR-4), di Nusa Dua, Bali.

Menteri Lingkungan Hidup dan khutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar ditunjuk memimpin sidang IGR-4 yang berlangsung sangat dinamis selama dua hari.

Hampir seluruh delegasi negara yang hadir, antusias membawa pesan dan kepentingan negaranya dalam mengatasi polusi lingkungan laut, terutama dari aktivitas yang berasal dari daratan.Kepemimpinan Menteri Siti dalam agenda penting ini semakin diuji, dengan tarik ulurnya kepentingan di antara setiap negara yang tergabung dalam UN Environment, di antaranya Africa Group, Asian and Pasific, Eastern Europe Group, Latin America and Caribbean Group, dan Western Europe and Others Group.
"Alhamdulillah, setelah saat-saat yang sangat tegang, akhirnya Deklarasi Bali dapat disepakati semua negara. Dinamika yang terjadi menunjukkan bahwa isu ini telah menjadi perhatian global," kata Menteri Siti Nurbaya pada media, Jumat (2/11/2018).

Seluruh negara peserta IGR-4 pada akhirnya menyepakati untuk memperkuat program aksi global untuk perlindungan lingkungan laut dari aktivitas berbasis lahan (Global Programme of Action-GPA).

Setelah mereview pelaksanaan program aksi di tingkat global, regional, dan nasional selama periode 2012-2017, negara peserta IGR-4 menyatakan dukungan dan komitmen untuk mendukung GPA periode 2018-2022, serta program kerja bagi kantor koordinator GPA UN Environment (PBB).

"Kita berhasil tunjukkan kepemimpinan Indonesia mampu menghasilkan kesepakatan baik ini," kata Menteri Siti Nurbaya.

Siti mengungkapkan, perwakilan negara-negara juga mengakui keterlibatan aktif Indonesia dalam penanganan pencemaran laut, dan pengelolaan lahan gambut yang sangat penting artinya bagi lingkungan global.

Temui Satu Persatu Delegasi
Ada hal menarik usai IGR-4 resmi ditutup. Menteri LHK Siti Nurbaya langsung turun ke kursi para negara peserta dan menemui satu persatu anggota delegasi. Dengan senyum ramah ia menyapa, menyalami, berfoto bersama, bahkan menyempatkan waktu berdiskusi kecil.

Para delegasi negara-negara tampak senang dengan gaya santai dan akrab Siti Nurbaya. Ucapan terima kasih dan ungkapan rasa bangga atas kepemimpinannya selama sidang hingga melahirkan Deklarasi Bali, berkali-kali terdengar. Suasana tegang yang memang sempat terasa selama sidang, seketika mencair.

"Terima kasih atas dedikasi Menteri Siti Nurbaya selama memimpin sidang di IGR-4, hingga Deklarasi Bali disepakati," kata koordinator GPA UN Environment, Habib El-Habr.

Regional Director UN Environment Asia Pacific, Dechen Tsering, juga turut mengucapkan terimakasih pada kepemimpinan Indonesia dalam agenda ini. Menunjukkan betapa pentingnya peran Indonesia, dalam menjaga pengelolaan lingkungan hidup global, terutama terkait dengan pengelolaan gambut, dan tata kelola kelautan dari polusi.

"Indonesia sangat terlibat aktif di dalam penanganan pencemaran laut, dan pengelolaan lahan gambut. Peran dan komitmen Indonesia ini sangat penting artinya bagi lingkungan global," kata Dechen.

Sebelumnya saat pembukaan IGR-4, Menteri LHK Siti Nurbaya telah menegaskan komitmen Indonesia untuk isu lingkungan pesisir dan laut. Pemerintah Indonesia telah mengembangkan dan menerapkan sejumlah kebijakan, strategi, dan program kerja nasional.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9537 seconds (0.1#10.140)