Lestarikan Hutan, Menteri LHK Tegaskan Perlu Kolaborasi dan Konsolidasi
loading...
A
A
A
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini menyampaikan catatannya sebagai mitra kerja KLHK di DPR-RI. Menurutnya, melestarikan lingkungan tidak hanya tugas KLHK saja, tetapi memerlukan lintas sektoral, lintas generasi dan lintas kepentingan.
Anggia menyatakan, Komisi IV DPR-RI selalu mendukung kebijakan yang Menteri LHK lakukan, karena pekerjaan yang luar biasa besarnya untuk keberlangsungan hidup seratus tahun ke depan.
"Selamat Ibu Menteri, satu dekade yang luar biasa, yang menginspirasi kita semua, perempuan hebat. Selamat berkolaborasi, semoga langkah kita menjadi lebih konkrit untuk pelestarian lingkungan dan bumi kita," ucap Anggia.
Selanjutnya, Purwadi yang mewakili APHI menyebutkan bahwa masa-masa awal Menteri Siti Nurbaya di KLHK merupakan pendadaran kawah candradimuka. Hal ini disebabkan karena terjadi karhutla yang sangat besar pada tahun 2015, pengelolaan lahan gambut yang tidak ideal, dan lain sebagainya.
"Sehingga, waktu itu dilakukan corrective actions yang ditekankan. Dan hasilnya adalah karhutla dan deforestasi dapat ditekan secara signifikan, serta komunikasi dengan para stakeholders terjalin dengan baik," terang Purwadi.
Ketua Umum APKINDO, Bambang Supijanto memberikan pernyataan, pihaknya mendukung program net zero emission termasuk Folu Net Sink 2030 dalam rangka menuju Indonesia maju.
"Kami memberikan pemahaman kepada anggota, bahwa kita harus menjadi green industri yang dapat menurunkan emisi. Kami jamin dapat melakukan itu," jelas Bambang.
Selanjutnya, Ketua AP2SI, Roni Usman dalam kesempatan ini menyampaikan catatannya berupa apresiasi kepada KLHK yang telah mengakselarasi program Perhutanan Sosial.
"AP2SI ini terbentuk dari kelompok-kelompok perhutanan sosial. Adanya perhutanan sosial, kawan-kawan menganggap negara telah hadir, dan dirasakan oleh ribuan bahkan jutaan orang, sekaligus menjawab ketimpangan pengelolaan lahan yang kawan-kawan dulu sampaikan," ungkap Roni Usman.
Catatan lainnya disampaikan oleh perwakilan GLI, Almi Ramadhi. Dirinya menyampaikan bahwa dari GLI, ia dan banyak remaja lain dari seluruh daerah belajar membentuk karakter menjadi seorang pemimpin yang berdasarkan ekologis, pancasila dan konstitusi.
Anggia menyatakan, Komisi IV DPR-RI selalu mendukung kebijakan yang Menteri LHK lakukan, karena pekerjaan yang luar biasa besarnya untuk keberlangsungan hidup seratus tahun ke depan.
"Selamat Ibu Menteri, satu dekade yang luar biasa, yang menginspirasi kita semua, perempuan hebat. Selamat berkolaborasi, semoga langkah kita menjadi lebih konkrit untuk pelestarian lingkungan dan bumi kita," ucap Anggia.
Selanjutnya, Purwadi yang mewakili APHI menyebutkan bahwa masa-masa awal Menteri Siti Nurbaya di KLHK merupakan pendadaran kawah candradimuka. Hal ini disebabkan karena terjadi karhutla yang sangat besar pada tahun 2015, pengelolaan lahan gambut yang tidak ideal, dan lain sebagainya.
"Sehingga, waktu itu dilakukan corrective actions yang ditekankan. Dan hasilnya adalah karhutla dan deforestasi dapat ditekan secara signifikan, serta komunikasi dengan para stakeholders terjalin dengan baik," terang Purwadi.
Ketua Umum APKINDO, Bambang Supijanto memberikan pernyataan, pihaknya mendukung program net zero emission termasuk Folu Net Sink 2030 dalam rangka menuju Indonesia maju.
"Kami memberikan pemahaman kepada anggota, bahwa kita harus menjadi green industri yang dapat menurunkan emisi. Kami jamin dapat melakukan itu," jelas Bambang.
Selanjutnya, Ketua AP2SI, Roni Usman dalam kesempatan ini menyampaikan catatannya berupa apresiasi kepada KLHK yang telah mengakselarasi program Perhutanan Sosial.
"AP2SI ini terbentuk dari kelompok-kelompok perhutanan sosial. Adanya perhutanan sosial, kawan-kawan menganggap negara telah hadir, dan dirasakan oleh ribuan bahkan jutaan orang, sekaligus menjawab ketimpangan pengelolaan lahan yang kawan-kawan dulu sampaikan," ungkap Roni Usman.
Catatan lainnya disampaikan oleh perwakilan GLI, Almi Ramadhi. Dirinya menyampaikan bahwa dari GLI, ia dan banyak remaja lain dari seluruh daerah belajar membentuk karakter menjadi seorang pemimpin yang berdasarkan ekologis, pancasila dan konstitusi.