Tausiah Wapres di Depan Jokowi dan Prabowo Singgung Pemilu

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:15 WIB
loading...
Tausiah Wapres di Depan...
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin memberikan tausiah dalam buka puasa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Kamis (28/3/2024). Foto/Binti Mufarida
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tausiah dalam buka puasa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Kamis (28/3/2024). Dalam kesempatan itu, Wapres menyinggung soal pemilihan umum (pemilu) di depan Jokowi dan para menteri di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Wapres mengatakan bahwa puasa memberikan hikmah karena puasa ibadah yang spesial. “Apalagi abis pemilu, kalau kurang mengendalikan diri membawa pengaruh buruk. Banyak hikmah puasa. Maka puasa kalau tidak berdampak puasanya tidak memiliki nilai. Banyak orang puasa enggak dapat apa-apa," kata Wapres dalam tausiahnya.

Selanjutnya, Wapres memberikan tausiah di hadapan Jokowi dan menteri bahwa buka puasa bersama kali ini bertepatan dengan turunnya Al-Qur'an pada 17 Ramadan. “Allah SWT menurut perintah Al-Qur’an di bulan Ramadan persisnya ketika turun ke dunia itu pada tanggal 17 bulan Ramadan. Ini tepat," katanya.



Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk bagi manusia. Secara umum, katanya Al-Qur'an diturunkan oleh semua manusia tanpa kecuali, tapi ketika itu ulama menyebutnya hidayah pemberian Allah.

"Itu hidayahnya beda. Karena orang muslim bisa mengambil manfaat. Allah SWT memberikan aturan kepada manusia supaya hidupnya teratur, bahagia," ujarnya.

Wapres melanjutkan tausiahnya tentang hukum alam yang ada dalam Al-Qur'an. “Bedanya orang enggak bisa milih. Yang melanggar pasti kena akibatnya harus sesuai hukum Allah. Artinya enggak ada pilihan. Tapi kalau hukum syariah boleh milih mau menjalankan silakan mau tidak menjalankan silakan.”

“Cuma nanti tunggu akibatnya saja yang mau beriman silakan yang tidak beriman. Jadi boleh milih, kalau hukum syariah boleh milih karena itu kita punya otak untuk memilih. Kalau dia terjun ke laut enggak pakai perahu dia tenggelam,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2014 seconds (0.1#10.140)