Respons Soal KAMI, GMNI: Saat Ini Semua Pihak Berupaya Atasi Corona

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 15:01 WIB
loading...
Respons Soal KAMI, GMNI:...
Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sejumlah mantan pejabat dan elite politik berkumpul, mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Mereka menganggap Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin telah gagal dalam menyelesaikan persoalan yang ada saat ini.

(Baca juga: KAMI Akan Sampaikan Maklumat Berisi 8 Tuntutan kepada Pemerintahan Jokowi)

KAMI kembali mendeklarasikan diri di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB. Namun rencana tersebut berubah dan KAMI melakukan konferensi pers via aplikasi Zoom Meetings pukul 13.30 WIB.

(Baca juga: Din Syamsuddin dkk Rumuskan Maklumat Koalisi, Ada Gatot Nurmantyo)

Menanggapi hal ini, Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menilai anggapan kelompok KAMI yang berpendapat bahwa Indonesia telah gagal itu adalah penilaian yang terlalu buru-buru. Pasalnya, saat ini menurut Arjuna, semua pihak sedang berupaya agar Indonesia segera bisa keluar dari masa pandami yang tidak diinginkan semua orang.

"Saya kira itu penilaian yang terburu-buru. Saat ini semua pihak sedang berupaya agar Indonesia bisa keluar dari pandemi Covid-19 ini. Tidak ada orang yang ingin pandemi Covid-19 yang menyusahkan semua orang ini terus melanda Indonesia," kata Arjuna, Sabtu (15/8/2020).

Arjuna berharap berkumpulnya sejumlah mantan pejabat dan elit politik itu tidak hanya sekedar melakukan deklarasi. Namun juga menghasilkan ide-ide yang komprehensif agar Indonesia bisa keluar dari pendemi Covid-19. Karena menurut Arjuna, Covid-19 adalah masalah kita bersama.

"Beliau-beliau ini adalah mantan pejabat dan elite politik di negeri ini. Tentu kita berharap gerakan tersebut tidak sekadar deklarasi. Namun juga menghasilkan ide-ide yang komprehensif agar Indonesia bisa keluar dari masalah yang ada," ucap Arjuna.

Arjuna juga berharap bahwa gerakan ini bisa benar-benar menyelematkan Indonesia. Bukan sekadar gerakan politik kekuasaan. Yang hanya memanfaatkan situasi untuk merebut kekuasaan. Jika bertujuan untuk merebut kekuasaan menurut Arjuna, lebih bijak jika bersabar menunggu 2024.

"Sebagai bentuk oposisi partikelir, tentu kita berharap itu gerakan menyelamatkan Indonesia, menyelamatkan rakyat. Bukan gerakan politik kekuasaan. Jika hanya sekadar merebut kekuasaan, lebih baik bersabar menunggu jadwal Pilpres 2024. Jangan menjadikan rakyat sebagai kuda tunggangan," tutup Arjuna
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)