Jokowi Kenakan Pakaian Adat, Politikus PDIP: Bukti Peduli Kebinekaan

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 16:03 WIB
loading...
Jokowi Kenakan Pakaian...
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat bersama Ketua MPR sebelum acara Sidang Tahunan MPR di Gedung MPR-DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Foto/Humas MPR
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Herman Herry mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan pakaian adat suku Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, tadi.

Sebagai putra daerah asal NTT, Herman Herry mengaku bangga. Herman mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. "Sebagai putra asal NTT, saya merasa bangga atas pakaian adat asal NTT yang dikenakan Bapak Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan di DPR," ujar Herman, kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

(Baca juga: Sidang Pertama DPR 2020-2021 Dihadiri 98 Anggota Secara Fisik, 231 Virtual )

Menurut dia, hal tersebut sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Presiden Jokowi atas keberagaam bangsa Indonesia. Maka itu, kata dia, sikap Presiden Jokowi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan patut diapresiasi.

"Tentu saya mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi atas kepedulian Bapak Presiden Jokowi terhadap pakaian adat daerah di Tanah Air. Saya kira hal itu sebagai bentuk kepedulian Bapak Presiden Jokowi atas keberagaman dan kebinekaan kita bangsa Indonesia," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

(Baca juga: Selalu Kenakan Pakaian Adat, Jokowi Dipuji Puan Maharan i)

Sekadar diketahui, pakaian adat itu memiliki nama sama sesuai daerah asalnya yang mendiami Pulau Hai Rawu di daerah Sabu, Kabupaten Kupang yakni Sabu. Baju adat suku Sabu untuk laki-laki berbeda dengan perempuan.

Untuk laki-laki, atasannya menggunakan kemeja putih lengan panjang, sedangkan bawahannya maupun selendang yang dikenakan merupakan sarung tenun. Selain itu pada bagian kepala terdapat ikat kepala yang disebut lehu ketu. Ikat kepala ini berupa mahkota dengan tiga tiang yang terbuat dari emas.

Adapun aksesoris lainnya berupa kalung disebut mutisalak, kalung habas, sepasang gelang emas, dan sabuk yang memiliki saku. Sementara pada perempuan baju adat suku sabu ini berupa kebaya dan juga dikombinasikan dengan sarung tenun yang membalut di sekeliling kebaya.

Pada bagian pingga wanita suku sabu juga dilengkapi dengan sabuk berupa pending atau ikat pinggang.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
DPR Apresiasi Kinerja...
DPR Apresiasi Kinerja Polri Ungkap Ribuan Kasus Premanisme
Gandeng Kemenkes dan...
Gandeng Kemenkes dan BRIN, BNN Segera Teliti Ganja Medis
Perubahan KUHAP Penting,...
Perubahan KUHAP Penting, Namun Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
Sempat Dibahas 2012,...
Sempat Dibahas 2012, Komisi III DPR Pastikan Pembahasan RUU KUHAP Transparan
Inginkan RUU KUHAP Komprehensif,...
Inginkan RUU KUHAP Komprehensif, Habiburokhman Minta Masukan Masyarakat
Pembahasan RUU Perampasan...
Pembahasan RUU Perampasan Aset Tunggu Komunikasi Politik, DPR: Masuk ke Agenda Prioritas
Ini Riwayat Pendidikan...
Ini Riwayat Pendidikan Seluruh Presiden Indonesia, Sudah Tahu?
Jokowi Apresiasi Pertemuan...
Jokowi Apresiasi Pertemuan Prabowo-Megawati
Presiden Prabowo Melayat...
Presiden Prabowo Melayat Uskup Petrus, Gibran Bagi-Bagi THR di Rumah Jokowi
Rekomendasi
Huawei Kenalkan Sistem...
Huawei Kenalkan Sistem Operasi HarmonyOS PC
Pengakuan Floyd Mayweather...
Pengakuan Floyd Mayweather Sebut Manny Pacquiao Lawan Terberatnya
Maestro Herbal Indonesia...
Maestro Herbal Indonesia Rayakan Satu Tahun Sanga Sanga
Berita Terkini
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Infografis
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Peradaban Kuno di Planet Mars
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved