15 Pangkostrad yang Kariernya Menanjak Jadi Jenderal Bintang 4, Terbaru Menantu Luhut Pandjaitan

Kamis, 07 Maret 2024 - 05:07 WIB
loading...
A A A
Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno dan resmi menjadi Presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

2. Jenderal TNI (Purn) Umar Wirahadikusumah


Umar Wirahadikusumah merupakan tokoh militer yang pernah menjadi Pangkostrad ke-2. Menggantikan Jenderal TNI Soeharto, Umar menjabata dari 2 Desember 1965 hingga 27 Mei 1967.

Keandalannya mendukung Panglima Kostrad Mayjen Soeharto menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI), membuat Umar dipercaya menjabat Pangkostrad. Karier militernya makin meroket setelah menjadi Wakil Panglima Angkatan Darat (Wapangad) (1967-1969). Jabatan KSAD pada Desember 1969 hingga April 1973 menjadi puncak karier militernya.

Setelah itu, putra dari Raden Rangga Wirahadikusumah dan Raden Ratnaringrum ini menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 tahun (1973-l983). Kemudian, pada Jumat, 11 Maret 1983 Umar terpilih dan dilantik menjadi Wakil Presiden RI 1983-1988 mendampingi Presiden Soeharto.

3. Jenderal TNI (Purn) Makmun Murod


Dikenal sebagai tokoh militer Indonesia, Makmun Murod pernah menempati posisi Panglima Kostrad pada 20 Februari 1970 sampai 26 Desember 1971. Kariernya semakin bersinar ketika ditunjuk menjadi KSAD ke-11 dengan masa jabatan 10 Mei 1974–26 Januari 1978.

Selain itu, Murod juga pernah menduduki sejumlah jabatan penting lainnya seperti, Panglima Kodam IV/Sriwijaya (1962-1967), Asisten Operasi Menteri/Panglima Angkatan Darat (1967-1969), Panglima Kodam V/Jayakarta (1969-1970), Panglima Kostranas (1971-1973), dan Panglima Kowilhan II/Jawa-Madura (1973-1974).

4. Jenderal TNI (Purn) Poniman


Poniman adalah Panglima Kostrad ke-7 yang menjabat pada periode 18 April 1973 hingga 4 Mei 1974. Ia menggantikan posisi yang ditinggalkan Jenderal TNI Andi Muhammad Jusuf Amir.

Dia berhasil menembus pangkat bintang empat dengan mengemban amanat sebagai KSAD dari tahun 1980 sampai 1988. Setelah itu, Poniman pernah dipercaya untuk menjadi Menteri Pertahanan (menhan) dari 19 Maret 1983 hingga 21 Maret 1988 di era Presiden Soeharto.

5. Jenderal TNI (Purn) Rudini


Rudini menjabat Pangkostrad sejak 24 Januari 1981 hingga 24 Mei 1983 menggantikan menggantikan Mayjen Muhammad Ismail. Sebelumnya, Rudini menjabat Pangdam XIII/Merdeka.

Jenderal kelahiran Malang, Jawa Timur, 15 Desember 1929 ini juga pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-14. Pengangkatan Rudini sebagai KSAD kala itu juga mengejutkan.

Pasalnya, pangkatnya pada saat ditunjuk masih mayor jenderal (Mayjen), sementara jabatan KSAD diisi jenderal bintang empat. Betapa tidak, Rudini lebih muda dari tiga jenderal yang ketika itu dinilai punya peluang besar untuk menggantikan KSAD Jenderal Poniman.

Ketiga jenderal senior dengan karier militer cemerlang itu adalah Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Sudarman, dan Himawan Soesanto. Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf mengungkapkan bahwa nama Rudini keluar langsung dari mulut Presiden Soeharto.

Pensiun dari militer, Rudini kemudian dipercaya Presiden Soeharto menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

6. Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar


Wismoyo Arismunandar menjadi Pangkostrad ke-17 periode periode 1990-1993 yang berhasil menyandang jenderal bintang empat. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1993 sampai 1995.

Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1963 ini merupakan ipar dari Presiden Soeharto. Wismoyo menikah dengan Siti Hardjanti adik kandung Siti Hartinah (Ibu Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)