Rapim TNI AU Bahas Satelit hingga Teknologi Industri Pesawat Dalam Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Agung Sasongko Jati mengungkapkan sejumlah tantangan di masa depan dibahas dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU yang digelar di Puri Ardhya Garini, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024). Adapun yang dibahas di antaranya teknologi masa depan seperti satelit hingga mengembangkan teknologi industri pesawat dalam negeri.
"Dalam rapim ini seperti yang tadi kita dengar bahwa kita mengacu kepada teknologi masa depan, satelit. Kemudian teknologi Industri pesawat dalam negeri yang memang harus kita kembangkan, karena kita negara besar. itu jangan sampai tergantung pada (negara) luar. Sehingga kita bisa konsistensi reliability-nya bisa berada di tangan kita," kata Agung kepada wartawan.
Agung juga menyampaikan pesan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo terkait penguasaan software yang mengarah ke artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. "Paling penting pesan daripada KSAU adalah software. Kita harus menguasai software atau pun AI yang digunakan karena itu yang akan menentukan bagaimana suatu negara khususnya AU nya bisa eksis menghadapi tantangan ancaman dan sekaligus mendapat peluang di masa depan," ucapnya.
Sekadar informasi, hadir dalam kegiatan rapim di antaranya Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra, Dirut PT. Pasifik Satelit Nusantra Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Gita Amperiawan, dan jajaran pimpinan TNI AU.
"Dalam rapim ini seperti yang tadi kita dengar bahwa kita mengacu kepada teknologi masa depan, satelit. Kemudian teknologi Industri pesawat dalam negeri yang memang harus kita kembangkan, karena kita negara besar. itu jangan sampai tergantung pada (negara) luar. Sehingga kita bisa konsistensi reliability-nya bisa berada di tangan kita," kata Agung kepada wartawan.
Agung juga menyampaikan pesan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo terkait penguasaan software yang mengarah ke artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. "Paling penting pesan daripada KSAU adalah software. Kita harus menguasai software atau pun AI yang digunakan karena itu yang akan menentukan bagaimana suatu negara khususnya AU nya bisa eksis menghadapi tantangan ancaman dan sekaligus mendapat peluang di masa depan," ucapnya.
Sekadar informasi, hadir dalam kegiatan rapim di antaranya Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra, Dirut PT. Pasifik Satelit Nusantra Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Gita Amperiawan, dan jajaran pimpinan TNI AU.
(rca)