Mayoritas Penerima Bansos Pilih Prabowo-Gibran, Timnas AMIN: Sulit Bedakan Kebijakan untuk Rakyat atau Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Iwan Tarigan buka suara menanggapi mayoritas penerima bantuan sosial (bansos) memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Iwan sepakat dengan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) tersebut.
Sebab, diakuinya bahwa sangat sulit membedakan antara kebijakan untuk kepentingan rakyat atau kepentingan anak. Diketahui putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran ikut dalam kontestasi tersebut.
"Ya kami sependapat dengan LSI oleh karena itu dari awal kami sangat mengkritisi dan menentang politik bansos yang digelontorkan oleh Pemerintahan Jokowi karena akan sulit membedakan antara kebijakan untuk kepentingan rakyat atau untuk kepentingan anaknya yang ikut kontestasi pilpres," ucap Iwan saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2024).
Iwan menegaskan dana bansos ratusan triliun dapat diindikasikan sebagai politik uang yang bersumber dari APBN untuk memenangkan Gibran Rakabuming Raka.
"Dana Bansos Rp496 triliun yang sangat besar tentunya bisa diindikasikan sebagai politik uang untuk memenangkan anaknya, Gibran menjadi cawapres dan tentunya ini lebih jahat lagi karena politik uang menggunakan APBN yang dibungkus dengan kebijakan bansos," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iwan menekankan bahwa Koalisi Perubahan pengusung AMIN mendukung adanya hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power. "Oleh karena itu kami sangat mendukung hak angket agar DPR menyelidiki penyalahgunaan kekuasaan abuse of power untuk kepentingan anak dan keluarganya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, mayoritas penerima bantuan sosial (bansos) memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan pada hari ini.
Dari hasil survei yang dilakukan pada 19-21 Februari 2024 itu, memotret ada 24 persen responden yang menerima bansos. Kemudian, ada 74,4 persen responden yang tidak terima bansos.
Dari total yang menerima bansos, sebagian besar responden memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Adapun responden penerima bansos yang memilih paslon nomot urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sekitar 17,6 persen.
Lalu, responden yang memilih paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sekitar 13,1 persen. "Di kalangan yang menerima bansos yang 24% tadi, 69% mendukung 02. Hampir sama tuh, 17,6% dan 17,8% mendukung pasangan 01 dan pasangan 03. Jadi di kalangan penerima bansos, itu dukungannya paling banyak cenderung ada di 02," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (25/2/2024).
Sebab, diakuinya bahwa sangat sulit membedakan antara kebijakan untuk kepentingan rakyat atau kepentingan anak. Diketahui putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran ikut dalam kontestasi tersebut.
"Ya kami sependapat dengan LSI oleh karena itu dari awal kami sangat mengkritisi dan menentang politik bansos yang digelontorkan oleh Pemerintahan Jokowi karena akan sulit membedakan antara kebijakan untuk kepentingan rakyat atau untuk kepentingan anaknya yang ikut kontestasi pilpres," ucap Iwan saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2024).
Iwan menegaskan dana bansos ratusan triliun dapat diindikasikan sebagai politik uang yang bersumber dari APBN untuk memenangkan Gibran Rakabuming Raka.
"Dana Bansos Rp496 triliun yang sangat besar tentunya bisa diindikasikan sebagai politik uang untuk memenangkan anaknya, Gibran menjadi cawapres dan tentunya ini lebih jahat lagi karena politik uang menggunakan APBN yang dibungkus dengan kebijakan bansos," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iwan menekankan bahwa Koalisi Perubahan pengusung AMIN mendukung adanya hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power. "Oleh karena itu kami sangat mendukung hak angket agar DPR menyelidiki penyalahgunaan kekuasaan abuse of power untuk kepentingan anak dan keluarganya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, mayoritas penerima bantuan sosial (bansos) memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan pada hari ini.
Dari hasil survei yang dilakukan pada 19-21 Februari 2024 itu, memotret ada 24 persen responden yang menerima bansos. Kemudian, ada 74,4 persen responden yang tidak terima bansos.
Dari total yang menerima bansos, sebagian besar responden memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Adapun responden penerima bansos yang memilih paslon nomot urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sekitar 17,6 persen.
Lalu, responden yang memilih paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sekitar 13,1 persen. "Di kalangan yang menerima bansos yang 24% tadi, 69% mendukung 02. Hampir sama tuh, 17,6% dan 17,8% mendukung pasangan 01 dan pasangan 03. Jadi di kalangan penerima bansos, itu dukungannya paling banyak cenderung ada di 02," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (25/2/2024).
(rca)