Form C Hasil Perindo Tak Ditampilkan di Sirekap, Akademisi: Potensi Suara Dicuri Partai yang Butuh Parlemen

Minggu, 25 Februari 2024 - 19:51 WIB
loading...
Form C Hasil Perindo...
Akademisi Hukum Tata Negara Feri Amsari turut menyoroti Sirekap KPU yang tak menampilkan Form C Hasil Partai Perindo di sejumlah TPS di Sumatera Utara. Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Akademisi Hukum Tata Negara Feri Amsari turut menyoroti Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU yang tak menampilkan Form C Hasil Partai Perindo di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Sumatera Utara. Menurutnya, kejadian itu bisa berpotensi suara Partai Perindo dicuri untuk partai politik (parpol) yang ngebet ingin masuk parlemen.

"Potensi suaranya dicuri partai-partai yang butuh parlemen," ujar Feri saat dihubungi, Minggu (25/2/2024).

Kendati demikian, Feri menilai perlu dilakukannya audit forensik Sirekap KPU. Hanya saja, ia menuturkan, audit forensik harus dilakukan oleh pihak yang independen. "(Harus) audit forensik. Auditor wajib independen," ucap Feri.





Sekadar informasi, Sirekap KPU tak menampilkan Form C Hasil Partai Perindo di sejumlah TPS di Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil penelusuran, Form C Hasil Partai Perindo di sejumlah TPS di Sumatera Utara tak ditampilkan dalam Sirekap.

Salah satunya di TPS 011, Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara. Dari situs pemilu2024.kpu.go.id, Form C Hasil Partai Perindo tak ditampilkan, hanya seperti kain putih. Hal itu berbeda dengan partai peserta pemilu lainnya yang menampilkan Form C Hasil.

Tak hanya itu, di TPS 008 Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara juga Partai Perindo mendapat perlakuan serupa. Di Sirekap, pada kolom Form C Hasil Perindo hanya menampilkan background bewarna abu-abu.

Sedangkan di TPS 014 Kelurahan Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara, kolom C Hasil Perindo hanya berlatar warna hitam. Ketua Bidang Keagamaan DPP sekaligus Jubir Nasional Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad menilai masalah itu menguatkan bukti kecurangan dalam proses penghitungan suara.

"Karena dengan cara C1 yang blank, ditutupi bahkan diputihkan itu menaruh kecurigaan bahwa ada kecurangan dalam proses penghitungan suara itu. Nah kalau ini terjadi berarti pemilu yang disebut berintegritas itu tidak ada buktinya," katanya kepada wartawan pada Minggu (25/2/2024).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1646 seconds (0.1#10.140)