Jubir Timnas AMIN: Pemilu 2024 Bermasalah Sejak Awal Kemunculan Prabowo-Gibran

Sabtu, 17 Februari 2024 - 10:50 WIB
loading...
Jubir Timnas AMIN: Pemilu 2024 Bermasalah Sejak Awal Kemunculan Prabowo-Gibran
Jubir Timnas AMIN, Mustofa Nahrawardaya menilai Pemilu 2024 sudah bermasalah sejak awal kemunculan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto/Aldhi Chandra/MPI
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Timnas AMIN , Mustofa Nahrawardaya menilai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah bermasalah sejak awal kemunculan pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka .

Mulanya, Mustofa menyoroti maraknya kejanggalan data di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak sesuai dengan hasil penghitungan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Ia mengatakan bahwa hampir 95% di kertas suara sebelum digunakan sudah dicoblos untuk paslon 02.



“Hampir semua kasus di kertas suara sebelum digunakan pemilih udah dicoblos ke 02, kebanyakan hampir 95 persen 02 yang dicoblos. Artinya pelaku ini tidak mungkin memiliki inisiatif kenapa harus 02 yang dicoblos, kenapa nggak 01 yang dicoblos biar AMIN menang,” ujar Mustofa dalam diskusi bersama ‘Sindo Prime’ dikutip Sabtu (17/2/2024).

Ia pun menilai bahwa sejak awal, pemilu sudah bermasalah dari Paslon 02. Hal itu, kata dia, terlihat dari proses pencalonan Gibran hingga putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kalau dari saya pemilu kan dari awal memang sudah bermasalah, Mas Juri nggak perlu tersinggung, 01-03 menjadi korban seolah-olah 02 pelaku, sebenarnya itu perasaan, karena memang dari awal pemilu ini bermasalah dari 02, mulai dari Gibran, MK, presiden, dan seterusnya ikut bansos,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia menilai kubu 02 tidak perlu merasa dikambinghitamkan. Sebab, menurutnya, dari awal Pemilu 2024 sudah tidak memiliki marwah dan etika.

“Jadi kalau kemudian memiliki seolah-olah 02 dikambinghitamkan ya ndak perlu begitu, karena memang dari awal pemilu tidak memiliki marwah dari situ awalnya. Ketika pemilu tidak memiliki etika maka selanjutnya mungkin pelakunya dari kelompok yang sama,” pungkas dia.

Sementara itu, Jubir TKN Prabowo-Gibran Juri Ardiantoro meminta seluruh anggapan adanya dugaan kecurangan itu bisa dibuktikan satu per satu.

“Mari kita seluruh proses yang kita anggap ada dugaan kecurangan kita buktikan saja satu per satu, sehingga tidak menggeneralisasi satu kejadian dengan kejadian yang lain kemudian menyimpulkan dengan serampangan,” jelasnya.



“Jadi saya sih ingin kita adu fakta saja, kita buktikan saja siapa pelakunya, supaya tidak kemudian diframing ini kelakuan pendukung 02,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)