Di Hadapan Ribuan Warga Malang, Mahfud: Siapa Pun yang Sewenang-wenang Hanya Menunggu Waktu
loading...
A
A
A
MALNG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 yang diusung Partai Perindo, Mahfud MD berkunjung ke Kabupaten Malang dan berbincang dengan ribuan warga. Di sana, Mahfud MD menggelar kegiatan diskusi dengan tajuk 'Tabrak Prof: Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof Mahfud' di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Rabu (7/2/2024).
Kedatangan Mahfud MD disambut oleh ribuan masyarakat Malang, termasuk para disabilitas dan komunitas Madura Asli (Madas). Mereka menyambut Mahfud dengan kesenian tari tradisional khas Madura.
Di hadapan ribuan orang di Bonderland, Mahfud mengaku senang bisa kembali ke Malang. Ia menyebut di Malang ini dirinya akan melayani pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat, dalam acara bertajuk Tabrak Prof Mahfud yang sengaja dimodifikasi demi bisa berdiskusi dengan masyarakat Malang.
"Biasanya acaranya malam nanti malam di Jakarta hari ini kita modifikasi, saya sampaikan materi sedikit dan boleh bertanya apa saja, bertanya yang kritis juga boleh, dan saya akan menjawab pertanyaan apa pun itu materinya," ujar Mahfud di hadapan ribuan masyarakat sambil disambut tepuk tangan.
Pria kelahiran Sampang, Madura ini mengawali pemaparannya dengan mengulik mengenai sejarah dan kutipan Bung Karno, Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia menyatakan jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah atau Jasmerah, yang ternyata berkolerasi dengan kandungan pada kitab suci umat Islam yang dianut oleh Mahfud.
"Barang siapa melupakan sejarah dia akan gagal dalam hidupnya, oleh sebabnya Bung Karno menyatakan jangan sekali-sekali melupakan sejarah, sebenarnya itu sudah ada di dalam Al-Qur'an, sehingga saya sangat mengagumi Bung Karno, ketika membuat pernyataan Jasmerah, itu diambil dari Al-Qur'an," kata Mahfud MD.
Menurutnya, dari sejarah bangsa Indonesia dapat belajar mengenai sepak terjang dan bagaimana awal negara ini terbentuk. Indonesia dikatakan Mahfud MD merupakan beberapa wilayah dari kelompok, identitas, ras, dan agama yang berbeda.
"Bersatunya beberapa kelompok primordial, itu sejarah kita jangan dilupakan, agama banyak, bersatu, keyakinan banyak lalu bersatu mendirikan negara Indonesia. Oleh sebab itu pertama kali yang harus kita ingat adalah NKRI ini dibangun berdasarkan persatuan," jelasnya.
Mantan Menko Polhukam ini menjelaskan bagaimana kekuasaan itu tidak akan abadi. Bahkan orang-orang yang pernah berkuasa dan dinyatakan hebat sejak zaman Firaun di masa Nabi Musa As akan jatuh juga. Hal itu sudah menjadi takdir Tuhan dan tercantum dalam Kitab Suci Al-Qur'an.
Kedatangan Mahfud MD disambut oleh ribuan masyarakat Malang, termasuk para disabilitas dan komunitas Madura Asli (Madas). Mereka menyambut Mahfud dengan kesenian tari tradisional khas Madura.
Di hadapan ribuan orang di Bonderland, Mahfud mengaku senang bisa kembali ke Malang. Ia menyebut di Malang ini dirinya akan melayani pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat, dalam acara bertajuk Tabrak Prof Mahfud yang sengaja dimodifikasi demi bisa berdiskusi dengan masyarakat Malang.
"Biasanya acaranya malam nanti malam di Jakarta hari ini kita modifikasi, saya sampaikan materi sedikit dan boleh bertanya apa saja, bertanya yang kritis juga boleh, dan saya akan menjawab pertanyaan apa pun itu materinya," ujar Mahfud di hadapan ribuan masyarakat sambil disambut tepuk tangan.
Pria kelahiran Sampang, Madura ini mengawali pemaparannya dengan mengulik mengenai sejarah dan kutipan Bung Karno, Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia menyatakan jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah atau Jasmerah, yang ternyata berkolerasi dengan kandungan pada kitab suci umat Islam yang dianut oleh Mahfud.
"Barang siapa melupakan sejarah dia akan gagal dalam hidupnya, oleh sebabnya Bung Karno menyatakan jangan sekali-sekali melupakan sejarah, sebenarnya itu sudah ada di dalam Al-Qur'an, sehingga saya sangat mengagumi Bung Karno, ketika membuat pernyataan Jasmerah, itu diambil dari Al-Qur'an," kata Mahfud MD.
Menurutnya, dari sejarah bangsa Indonesia dapat belajar mengenai sepak terjang dan bagaimana awal negara ini terbentuk. Indonesia dikatakan Mahfud MD merupakan beberapa wilayah dari kelompok, identitas, ras, dan agama yang berbeda.
"Bersatunya beberapa kelompok primordial, itu sejarah kita jangan dilupakan, agama banyak, bersatu, keyakinan banyak lalu bersatu mendirikan negara Indonesia. Oleh sebab itu pertama kali yang harus kita ingat adalah NKRI ini dibangun berdasarkan persatuan," jelasnya.
Mantan Menko Polhukam ini menjelaskan bagaimana kekuasaan itu tidak akan abadi. Bahkan orang-orang yang pernah berkuasa dan dinyatakan hebat sejak zaman Firaun di masa Nabi Musa As akan jatuh juga. Hal itu sudah menjadi takdir Tuhan dan tercantum dalam Kitab Suci Al-Qur'an.