Mahfud MD: Tidak Boleh Ada yang Menekan, Rakyat Harus Diberi Kebebasan Memilih

Minggu, 28 Januari 2024 - 08:45 WIB
loading...
Mahfud MD: Tidak Boleh...
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri Halakah Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Hijaz, Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024). Foto/TPN Ganjar-Mahfud
A A A
KARAWANG - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri Halakah Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Hijaz, Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024). Dalam orasinya, Mahfud yang juga cawapres nomor urut 3 itu memberikan pemahaman tentang pemilihan umum.

Ia mengatakan, setiap rakyat Indonesia yang sudah boleh memilih, diberikan kebebasan memilih siapa saja yang mereka kehendaki. "Besok 14 Februari 2024 ada pemilu, hadirin sekalian silakan memilih siapa saja yang dianggap baik menurut hadirin sekalian, ini pemilihan, ini hak rakyat untuk memilih sendiri sesuai kehendaknya," kata Mahfud.

Ia menekankan, yang paling penting setiap rakyat Indonesia memahami kalau mereka harus memilih pemimpin yang baik. Mahfud menegaskan, tidak boleh ada pihak-pihak yang mengganggu hak rakyat tersebut.

"Pilih, dan tidak boleh ada yang menekan, rakyat harus diberi kebebasan memilih, siapa yang cocok bagi rakyatnya sendiri," ujar Mahfud.

Ia membenarkan, saat ini dirinya memang merupakan calon wakil presiden. Tapi, ia menyampaikan, dirinya tidak boleh dan tidak akan berkampanye ketika sedang menjalani tugas sebagai Menko Polhukam.

Bagi Mahfud, rakyat harus menyadari pentingnya memilih pemimpin yang dirasa baik. Untuk mengetahui siapa sosok yang baik, salah satunya bisa menanyakan langsung kepada kiai-kiai yang dipercaya.

"Yang penting memilih itu ikhlas, jangan memilih karena duit, memilih karena tekanan pejabat, kepala desa, memilih karena amplop, pilih yang baik, ini negara ni harus baik," kata Mahfud.

Dalam Islam, Mahfud mengingatkan, orang yang memilih tidak sesuai bisikan kalbu atau hati nurani sudah diperingatkan Allah SWT. Malah, ada ancaman dicampakkan ke neraka karena tidak menuruti hati nurani.

Mereka, lanjut Mahfud, merupakan orang yang memiliki mata tapi pura-pura tidak melihat kemunkaran. Mereka pura-pura tidak melihat pelanggaran, bahkan mereka menutup mata melihat tindakan korupsi.

"Karena disuap, karena takut tekanan, mereka punya telinga tapi memilih tidak mau mendengarkan yang benar. Kata Allah SWT, mereka ini seperti binatang, malah lebih sesat lagi dari binatang," ujar Mahfud.

Untuk itu, ia berharap, seluruh rakyat Indonesia bisa memilih pemimpin yang menurut hati nuraninya bagus. Menurut Mahfud, dia harus menyampaikan ini agar rakyat bisa tercerdaskan dalam memilih.

"Karena sekarang banyak tokoh masyarakat, bahkan mengaku sebagai tokoh agama, tokoh adat, itu kadang kala mengarahkan ke cara-cara sesat, anak buahnya, rakyatnya umatnya, disuruh pilih ini, padahal yang ditawarkan tidak bagus," kata Mahfud.

Mahfud mengingatkan, Allah SWT melarang jangan sampai manusia menjual kebenaran dengan harga murah dan murahan. Apalagi, cuma karena uang rela menggerakkan orang memilih calon-calon yang tidak baik.

"Sebagai Menko Polhukam, saya bertugas mengatakan, pilihlah sesuai hati nurani dan informasi tentang kebaikan dari setiap calon. Negara ini harus terpelihara jika tidak ingin hancur," pungkas Mahfud.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mahfud MD Blak-blakan...
Mahfud MD Blak-blakan Tak Mau Gugat Ijazah Jokowi, Ternyata Ini Alasannya
Mahfud MD: Menurut Hukum,...
Mahfud MD: Menurut Hukum, Kejaksaan Tidak Boleh Dikawal TNI
Beri Pembekalan di PDIP,...
Beri Pembekalan di PDIP, Mahfud MD Ungkap Praktik Korupsi yang Bisa Menjerat Kepala Daerah
Jokowi Tepis Isu Prabowo...
Jokowi Tepis Isu Prabowo Presiden Boneka: Visinya Kuat untuk Rakyat
Prabowo: Kekayaan Indonesia...
Prabowo: Kekayaan Indonesia Masih Banyak yang Bocor dan Tak Sampai ke Rakyat
Mahfud MD Ungkap Rakyat...
Mahfud MD Ungkap Rakyat Dukung Kejagung Bongkar Mafia Peradilan
Trump akan Dihukum terkait...
Trump akan Dihukum terkait Pemilihan Umum 2020 Jika Tidak Menang Pilpres 2024
Mahfud MD Kritik Panduan...
Mahfud MD Kritik Panduan Makan Gratis, dari Tiga Jari hingga Bernapas di Bejana
Mahfud MD Geram Vonis...
Mahfud MD Geram Vonis Ringan Harvey Moeis Kasus Korupsi Timah
Rekomendasi
Ekonom Prediksi BI Turunkan...
Ekonom Prediksi BI Turunkan Suku Bunga Acuan 5,5%, Ini Pertimbangannya
Rusia Luncurkan Serangan...
Rusia Luncurkan Serangan Pesawat Nirawak Terbesar, Warga Ukraina Panik Berlarian
Mees Hilgers Dikritik...
Mees Hilgers Dikritik Keras usai Kalah Lawan Ajax, Disebut Bodoh hingga Sentil Timnas Indonesia
Berita Terkini
Besok Driver Online...
Besok Driver Online Gelar Aksi Mogok Massal se-Indonesia
Kejaksaan Negeri Jaksel...
Kejaksaan Negeri Jaksel Buka Peluang Panggil Budi Arie Setiadi
Mantan Kadiv Humas Polri...
Mantan Kadiv Humas Polri Dilantik Jadi Sekjen DPD RI, Ini Sosoknya
KPK Terbitkan SE Pedoman...
KPK Terbitkan SE Pedoman Pemberantasan Korupsi BUMN dan Danantara ke Pegawai Internal
Puncak Musim Kemarau...
Puncak Musim Kemarau Diprediksi Agustus 2025, BMKG: Berlangsung Lebih Singkat
Kerja Sama Antardaerah
Kerja Sama Antardaerah
Infografis
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan yang Harus Diketahui
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved