Anak Muda Harus Soroti Komitmen Capres Cawapres Terhadap Lingkungan

Sabtu, 27 Januari 2024 - 09:58 WIB
loading...
Anak Muda Harus Soroti Komitmen Capres Cawapres Terhadap Lingkungan
Generasi muda diminta menyoroti komitmen capres dan cawaprs terhadap isu lingkungan pada Pilpres 2024. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Generasi muda diminta menyoroti komitmen capres dan cawapres terhadap isu lingkungan pada Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Yayasan Udara Anak Bangsa yang aktif melakukan edukasi publik, riset dan kolaborasi, serta audiensi termasuk advokasi pada pemerintah mengenai isu polusi udara bekerja sama dengan @energibersih.ftw (Energi Bersih For The Win).

Mereka mengadakan forum yang berjudul “Diskusi Publik Pembahasan Debat Cawapres Pemilu 2024: Isu Polusi Udara dan Transisi Energi” di Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.

Acara ini diselenggarakan untuk membuka kesempatan bagi generasi muda, terutama Generasi Z dan Generasi Milenial, untuk memahami visi dan misi calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) terkait komitmen mereka terhadap isu-isu lingkungan dan transisi energi.



Hadir sebagai panelis diskusi yaitu Co-Founder Bijak Memilih Andhyta F. Utami, Project Manager CASE for SEA Agus Tampubolon, serta Content Creator Indah Gunawan. Sementara dari sisi penanggap yaitu Irvan Pulungan yang mewakili Timnas Anies Muhaimin, Dr. Muhammad Hidayat yang mewakili TKN Earth Prabowo Gibran, serta Manik Marganamahendra yang mewakili TPN Ganjar Mahfud. Diskusi dimoderatori oleh Novita Natalia, Co-Founder Bicara Udara.

“55% pemilih dalam pemilu 2024 merupakan pemilih muda yang terbagi atas generasi milenial dan generasi Z. Kami merasa penting untuk memfasilitasi anak muda di tahun 2024 ini agar menggunakan hak pilihnya dalam menentukan pemimpin yang mendukung kebijakan-kebijakan lingkungan,” ujar Novita Natalia, Co-Founder Bicara Udara, Sabtu (27/1/2024).



Diskusi Publik berlangsung dalam 3 sesi. Sesi pertama merupakan pembahasan masalah lingkungan secara umum terutama tentang polusi udara dan energi terbarukan diawali dengan video pemantik. Sesi kedua me-review ulang dan mengkonfirmasi pernyataan Cawapres dalam Debat Cawapres ke-2 melalui tanya jawab panelis-penanggap. Sementara sesi ketiga merupakan tanya jawab dan aspirasi dari audiens.

Dalam diskusi, Co-Founder Bijak Memilih Andhyta F. Utami mengatakan, masalah yang besar belakangan ini adalah banyak aktivitas lingkungan yang pintunya tidak banyak dibuka, banyak peneliti yang tidak boleh meneliti, dan bahkan dicabut izinnya.

“Yang perlu diperhatikan paradigma dari setiap paslon bagaimana memasukkan lingkungan di dalam konsep keadilan, konsep pertumbuhan, atau dalam konsep pemerataan. Visi misi dari setiap paslon sudah baik, selanjutnya tinggal bagaimana visi misi ini ter-delivered dengan baik dan komitmen,” ujar Afutami.

Pada kesempatan yang sama, Project Manager CASE for SEA Agus Tampubolon menjelaskan, ketiga perwakilan paslon memberikan jawaban yang berbeda fokus dan levelnya terkait pertanyaan strategi just energy transition dan terobosan kebijakan.

“Ada beberapa strategi dan kebijakan yang menurut saya sudah tepat arahnya guna mempercepat transisi energi, namun ada juga yang masih terlalu umum. Semoga diskusi singkat kemarin bisa membantu pemilih muda dalam memahami arah tiap paslon terkait transisi energi,” imbuhnya.

Untuk diketahui, @energibersih.ftw adalah bagian dari CASE for SEA (Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia). Tujuan kami berkampanye di media sosial adalah untuk mainstreaming narasi transisi energi agar bisa lebih mudah diterima oleh khalayak, membangun jaringan transisi energi yang kolaboratif bersama campaigners, content creators, dan influencers sehingga ekosistem kampanye semakin kondusif, serta membentuk sense of community di antara sesama pegiat kampanye.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1207 seconds (0.1#10.140)