Hasil Survei: Swing Voters Menentukan Arah Pilpres 2024

Jum'at, 26 Januari 2024 - 17:43 WIB
loading...
Hasil Survei: Swing Voters Menentukan Arah Pilpres 2024
Lembaga survei Skala Data Indonesia (SDI) menyebut swing voters atau pemilih bimbang menentukan arah Pilpres 2024. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lembaga survei Skala Data Indonesia (SDI) mengeluarkan hasil penelitian terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024. Hasilnya, swing voters atau pemilih yang masih dapat berubah pilihannya sangat menentukan arah pilpres.

“Dinamika elektabilitas pasangan capres dan cawapres masih bergerak dinamis sehingga pilpres satu atau dua putaran masih belum bisa diketahui,” kata Direktur Skala Data Indonesia, Azka Abdi Amrurobbi, Jumat (27/1/2024).

Azka menyebut, paslon Prabowo-Gibran, menempati posisi puncak elektabilitas dengan memperoleh dukungan sebesar 45,7%, disusul Anis-Muhaimin sebesar 27,6%, Ganjar-Mahfud sebesar 16,9%, dan yang tidak tahu/tidak menjawab (undecided voters) sebesar 9,8%.



“Meski demikian, pemilih swing voters sebesar 19,6%. Sehingga, dengan demikian, suara swing voters dan undecided voters sangat menentukan arah Pilpres ke depan. Karena itu, Pilpres akan digelar satu atau dua putaran, salah satu variabel yang penting ialah ke mana arah suara swing voters dan undecided voters,” tutur Azka.

Tidak hanya itu, Azka juga memaparkan dari hasil survei SDI debat capres dan cawapres cukup berpengaruh terhadap landasan publik memilih pasangan capres dan cawapres.



Sebanyak 29,8% pemilih menganggap debat capres dan cawapres berpengaruh terhadap pilihannya, kemudian 23,5% menganggap cukup berpengaruh. Sedangkan, 22,7% pemilih menganggap debat biasa saja, 4,2% kurang berpengaruh, dan 8,1% menanggap tidak berpengaruh sama sekali terhadap pilihan mereka.

“Netralitas dalam Pemilu 2024 juga dianggap sangat penting. Dari hasil survei SDI, publik menganggap bahwa aparat negara yang paling netral ialah TNI, disusul Polri, dan ASN. Sedangkan, publik juga menganggap penyelenggara pemilu yang paling netral ialah KPU, disusul oleh Bawaslu, dan DKPP,” ucapnya.

Survei nasional ini dilakukan pada rentang waktu 13 – 21 Januari 2024 dan menggunakan metode tatap muka langsung. Sementara itu, jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.240 responden, margin of error ±2,78%, level of confidence 95%, dan teknik sampling berupa multistage random sampling.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)