Setelah 28 Tahun di Arab Saudi, Nenek Jumanti Akan Bertemu Keluarga

Selasa, 15 Mei 2018 - 18:22 WIB
Setelah 28 Tahun di Arab Saudi, Nenek Jumanti Akan Bertemu Keluarga
Setelah 28 Tahun di Arab Saudi, Nenek Jumanti Akan Bertemu Keluarga
A A A
JAKARTA - Puluhan tahun sudah Jumanti binti Bejo Nurhadi meninggalkan Indonesia. Sejak tahun 1990, Jumati sudah bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.

Selama itu, perempuan yang diperkirakan berusia 72 tahun itu tidak pernah berhubungan dengan keluarganya di Tanah Air. Putus komunikasi total dengan keluarga di Jawa Timur.

Pada hari Senin 14 Mei 2018, atas kerja sama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, Jumanti dapat kembali menginjakan kaki di Tanah Air.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Jumanti mendarat di Terminal II Bandara Soekarno Hatta disambut Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan diantar Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Hadir pula beberapa pejabat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), BNP2TKI dan Kedubes RI di Riyadh.

Nusron menjelaskan, pemulangan Jumanti ke Indonesia atas kerja sama yang sangat baik BNP2TKI dengan Kedubes RI di Riyadh dan pemerintah setempat serta Kementerian Luar Negeri.

“Kami telah menemukan nenek Jumanti yang sudah menghilang 28 tahun. Terima kasih kepada Pak Dubes dan jajaran KBRI Riyadh dan Kemenlu yang sudah meringankan beban kami,” ujar Nusron kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin 14 Mei 2018, dalam keterangan tertulis BNP2TKI.

Nusron mengatakan, setelah tiba di Indonesia, secepatnya nenek Jumanti dibawa ke kampung halaman menggunakan pesawat.

“Besok (Selasa 15 Mei 2018), pukul 10.20 kami terbangkan dari sini ke Surabaya, baru diserahkan ke keluarga yang ada di Jember,” tutur mantan anggota DPR ini.

Sementara nenek Jumanti hanya bisa duduk terdiam di atas kursi roda. Sesekali dia melayangkan senyum kepada wartawan di Bandara Soetta Tangerang.

Karena terlalu lama di Arab Saudi, Jumanti pun tak fasih berbahasa Indonesia. Dia hanya mampu berbicara dengan bahasa Jawa dan Arab.

Meski sudah tua, Jumanti bisa tertawa karena candaan berbahasa Jawa yang dilontarkan Nusron kepadanya. “Senang,” kata dia dengan nada kecil ketika ditanya perasaan pulang ke Indonesia.

Duta Besar Agus Maftuh yang juga merupakan Wakil Tetap RI untuk OKI menyampaikan kepada pers bahwa Nenek Jumanti adalah satu-satunya pekerja migran Indonesia yang mendapatkan kesempatan penyerahan gajinya oleh majikannya disaksikan langsung oleh Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammad Al-Shuaibi di KBRI Riyadh beberapa waktu lalu.

"Saat ditanya memilih mana untuk tinggal, apakah di Indonesia atau Arab Saudi. Jumanti menjawab, di Arab Saudi bagus dan Indonesia bagus," tegas Dubes Agus Maftuh.

Sementara itu terkait dengan latar penyebab putus komunikasi, Jumanti hanya menganggukan kepala ketika ditanya soal kejadian apa saja yang dialami.

Sebelumnya Jumanti sempat viral di media sosial soal keberadaannya yang ada di Arab Saudi. Pasalnya, dia diduga telah meninggal dunia sejak lama karena tak ada kabar berita. Atas hal itu, Jumanti bisa ditemukan kemudian ditangani dan tinggal di rumah singgah KBRI Riyadh sejak pertengahan April.

Setelah berbagai proses, Jumanti akhirnya bisa dipulangkan dengan keadaan sehat walafiat.

"Hanya Nenek Jumanti yang paling tahu bagaimana suasana kebatinannya. Kita semua bersyukur atas peristiwa ini," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNP2TKI, Servulus Bobo Riti.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6260 seconds (0.1#10.140)