Indonesia Bantu Damaikan Afganistan

Sabtu, 12 Mei 2018 - 09:30 WIB
Indonesia Bantu Damaikan Afganistan
Indonesia Bantu Damaikan Afganistan
A A A
BOGOR - Sejumlah ulama dari Afganistan, Pakistan, dan Indonesia mengikuti konferensi ulama trilateral yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Konferensi yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini merupakan wujud dari komitmen Indonesia (RI) membantu perdamaian di Afganistan. Pertemuan para ulama dari tiga negara besar yang mewakili lebih dari 488 juta populasi umat Islam dunia ini digelar untuk mewujudkan perdamaian dan solidaritas di Afganistan.

Dalam sambutan Jokowi mengatakan bahwa konferensi ulama trilateral ini digelar sebagai tindak lanjut dari usulan Presiden Afganistan Ashraf Ghani agar Indonesia turut mendorong terwujudnya perdamaian di negeri yang terus dirundung konflik tersebut.

“Dalam kurun sembilan bulan, saya dua kali bertemu Presiden Ghani di Jakarta dan Kabul. Saya menyambut hangat undangan Presiden Ashraf Ghani agar Indonesia turut mendorong perdamaian, peace building di Afganistan,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia-Afganistan juga melakukan kerja sama bidang ekonomi, kepolisian, antinarkoba, dan pendidikan.

Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk ambil bagian dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Afganistan salah satunya ditunjukkan melalui kehadiran Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dalam pertemuan Kabul Peace Process pada Februari lalu.

“Saya juga berkomunikasi dengan Presiden Pakistan Mamnun Hussain serta Perdana Menteri Abbasi dalam kunjungan saya ke Islamabad. Pakistan adalah negara tetangga yang penting dan berperan di kawasan. Alhamdulillah, Pakistan menyambut baik komitmen dan upaya Indonesia membantu peace building di Afganistan,” kata Jokowi.

Pemerintah Indonesia, lanjut Presiden, menyadari ulama turut memegang peranan penting dalam mendorong perdamaian di Afganistan. Karena itu, melalui pertemuan ini Indonesia memfasilitasi peran konstruktif dari para ulama untuk menyampaikan pesan perdamaian di Afganistan.

“Pertemuan trilateral ini merupakan bagian dari komitmen dan upaya Indonesia untuk mengedepankan peran para ulama. Indonesia sungguh merasa terhormat mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah,” paparnya. Pertemuan ini diikuti 19 ulama dari Afganistan, 17 ulama dari Pakistan, dan 17 ulama dari Indonesia.

Jokowi berharap pertemuan trilateral ini dapat memberikan kontribusi konkret bagi perdamaian di Afganistan. “Melalui suara ulama, khususnya dari Afganistan, Pakistan, dan Indonesia, kiranya semangat ukhuwah untuk perdamaian di Afganistan dapat diperkuat,” harapnya.

Presiden Jokowi menyadari bahwa upaya perdamaian di Afganistan tidak mudah. Namun, sebagai orang beriman harus meyakini adanya pertolongan Allah. Karenanya, dia meminta seluruh pihak untuk tidak memadamkan semangat perdamaian. “Di sinilah peran kunci para ulama dalam menjaga momentum dan optimisme umat dalam perdamaian,” tuturnya.

Sementara itu, Wapres Ju suf Kalla, saat menutup konferensi ulama trilateral berharap pertemuan tersebut diharapkan dapat membawa keberkahan dalam mewujudkan perdamaian di Afganistan.

“Bogor ini terkenal sebagai kota hujan. Umat Islam meyakini hujan adalah berkah. Semoga pertemuan ini menjadi berkah yang tercurah bagi kita semua,” katanya. Pertemuan yang dibuka Presiden Jokowi itu menyepakati adanya pesan perdamaian yang bertajuk Bogor Ulama Declaration of Peace.

Deklarasi dibacakan oleh perwakilan ulama dari Indonesia Quraish Shihab, perwakilan Afganistan Ataulah Lodin, dan per wakilan Pakistan Qibla Ayaz. Menurut JK, pesan perdamaian yang dituangkan dalam deklarasi tersebut berisikan pandangan para ulama tentang pentingnya perdamaian yang diajarkan di dalam Alquran.

“Berisi pandangan tiga ulama dari tiga negara tentang perdamaian. Bogor Ulama Declaration of Peace juga menjadi catatan dukungan sejarah untuk kontribusi ulama bagi perdamaian, karena itu Bogor Ulama Declaration of Peace sangat bermakna bagi seluruh umat Islam dalam upaya mencipta kan perdamaian dan stabilitas khususnya di Afganistan,” ungkapnya.

JK menyatakan bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai adalah perdamaian antara Peme rintah Afganistan dengan Taliban. Konferensi ini adalah langkah awal mendorong mereka duduk bersama-sama duduk berunding dan berdialog untuk mencapai perdamaian. (Dita Angga)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6543 seconds (0.1#10.140)