Michael Sianipar: Partai Perindo Beri Ruang Anak Muda Berkembang

Selasa, 02 Januari 2024 - 18:10 WIB
loading...
Michael Sianipar: Partai Perindo Beri Ruang Anak Muda Berkembang
Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital DPP Partai Perindo Michael Victor Sianipar menjadi narasumber dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Selasa (2/1/2024). Foto: YouTube Partai Perindo
A A A
JAKARTA - Partai Perindo memberikan ruang dan kesempatan seluas-luasnya bagi anak muda terjun ke dunia politik dan menentukan arah masa depan bangsa. Apalagi target Perindo pada Pileg 2024 tidak hanya masuk parlemen, tapi menjadi partai papan tengah.

"Kita punya misi bagaimana terus mengembangkan program yang relevan bagi pemuda. Kita target dapat 6-7 persen atau lebih dari itu karena sekarang di survei sudah 5 persen," ujar Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital DPP Partai Perindo Michael Victor Sianipar pada Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang mengangkat tema 'Polarisasi Pesta Demokrasi di Kalangan Anak Muda' pada Selasa (2/1/2024).

Sejak dirinya 10 tahun sejak lulus kuliah pada 2012 ketika Pilkada DKI Jakarta, dia sempat menjadi asisten tim relawan Jokowi-Ahok dan ditarik menjadi staf kantor Gubernur DKI.



"Saya sempat bergabung dengan dua partai politik sebelumnya. Saya melihat Perindo sebagai partai menjanjikan untuk masa depan. Partai baru tanpa ada catatan sejarah yang memberatkan sehingga pergerakan sangat luas, masih piringan putih," kata Michael.

Dengan Perindo terus membesar ini menjadi potensi anak-anak muda untuk masuk dan mengambil bagian dalam pembangunan bangsa.

"Saya sering bertemu Pak Ketum (Hary Tanoesoedibjo/HT) sebelum bergabung. Pak HT menyebutkan Partai Perindo disiapkan untuk anak muda, ada regenerasi politik. Perindo memiliki concern di sana. Diberikan ruang untuk anak muda," ujarnya.

Apalagi dengan 50 persen penduduk Indonesia itu anak muda dan tahun 2045 dengan bonus demografi seharusnya ruang anak muda lebih banyak.

Menurut Michael, kehidupan berbangsa dan bernegara itu harus lebih baik. Jumlah penduduk 270 juta kemudian 20 tahun lagi akan bertambah 40 juta sehingga akan ada lebih banyak orang harus dikasih makan dan diberikan pekerjaan.

Sementara, revolusi industri menyebabkan ada beberapa jenis lapangan pekerjaan yang hilang. Pekerjaan rumah pemerintah dan negara harus mempersiapkan ekonomi masa depan.

"Kita harus menciptakan bukan hanya 40 juta lapangan kerja baru tapi jutaan lapangan pekerjaan lainnya untuk menggantikan pekerjaan yang hilang. Solusinya adalah ekonomi digital, ekonomi tidak konvensional lagi," ungkapnya.

Manufakturing harus terus dikejar sesuai program hilirisasi. Dia mengingatkan jangan sampai bahan mentah dikirim ke negara luar, tapi tidak ada industri yang dikembangkan di dalam negeri.

"Banyak perekonomian sudah masuk era digital. Transaksi banyak dilakukan di aplikasi, aktivitas usaha dari aplikasi. Kita mendorong generasi muda mempersiapkan diri. Transformasi digital kita jangan sebagai penonton saja tapi kita harus mempersiapkan diri, memiliki kapasitas, dan dapat melihat pangsa pasar ke depan," katanya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1963 seconds (0.1#10.140)