Menebar Optimisme Indonesia melalui Perayaan Natal dan Tahun Baru
loading...
A
A
A
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, Pancasila dapat menjadi ideologi yang menyatukan segala perbedaan anak bangsa. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia yang terdiri dari 714 suku, etnis, dan ratusan agama serta budaya, tetapi semuanya dapat bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pancasila mampu menyatukan bangsa ini karena digali oleh Bung Karno dari bumi Indonesia. Pancasila akhirnya menjadi ideologi yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, dan berelasi kita. Meskipun kita berbeda agama, keyakinan, suku, profesi, atau ideologi, kita dapat bersatu karena memiliki ikatan kebangsaan yang satu, yaitu Pancasila," kata Romo Benny.
Menurutnya, kolaborasi antarumat beragama juga dibutuhkan. Kolaborasi ini tidak hanya untuk menjaga ketertiban umum dan rasa aman, tetapi juga untuk mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sila keadilan sosial, masing-masing umat beragama harus berupaya mengatasi kesenjangan ekonomi dan sosial. Dengan kerja sama lintas golongan dan kepercayaan, diharapkan masyarakat dapat merasakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Romo Benny yang pernah menerima penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Joko Widodo (2019) ini menerangkan bahwa penafsiran teks keagamaan haruslah bersifat inklusif, bukan eksklusif. Dengan begitu, umat beragama dapat menghargai semua hari besar keagamaan karena di dalamnya terdapat kebajikan bagi semua.
"Dalam beriman dan beragama, kita harus memiliki sikap belas kasih, cinta kasih, dan saling menghargai perbedaan. Inilah wujud dari toleransi di Indonesia. Natal tahun ini berlangsung damai dan harmonis karena perayaan Natal membawa semangat sebagai perayaan kebersamaan. Terwujudnya kerukunan adalah harapan dari Natal yang sejati," katanya.
Terwujudnya Natal yang sejati adalah ketika masing-masing anak bangsa dapat menghargai perbedaan yang ada dan menjunjung tinggi kearifan lokal. Beruntunglah Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang menyatukan perbedaan. Pancasila menyatukan seluruh bangsa, terlepas dari perbedaan kepercayaan, agama, ideologi, atau strata sosial.
"Kita diikat oleh Pancasila, dasar kita berpijak. Dengan bersama menebarkan cinta kasih dibawah naungan Pancasila, kita dapat memastikan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung dengan aman dan damai. Mari kita wujudkan Indonesia yang aman, damai, dan toleran," kata Romo Benny.
"Pancasila mampu menyatukan bangsa ini karena digali oleh Bung Karno dari bumi Indonesia. Pancasila akhirnya menjadi ideologi yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, dan berelasi kita. Meskipun kita berbeda agama, keyakinan, suku, profesi, atau ideologi, kita dapat bersatu karena memiliki ikatan kebangsaan yang satu, yaitu Pancasila," kata Romo Benny.
Menurutnya, kolaborasi antarumat beragama juga dibutuhkan. Kolaborasi ini tidak hanya untuk menjaga ketertiban umum dan rasa aman, tetapi juga untuk mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sila keadilan sosial, masing-masing umat beragama harus berupaya mengatasi kesenjangan ekonomi dan sosial. Dengan kerja sama lintas golongan dan kepercayaan, diharapkan masyarakat dapat merasakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Romo Benny yang pernah menerima penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Joko Widodo (2019) ini menerangkan bahwa penafsiran teks keagamaan haruslah bersifat inklusif, bukan eksklusif. Dengan begitu, umat beragama dapat menghargai semua hari besar keagamaan karena di dalamnya terdapat kebajikan bagi semua.
"Dalam beriman dan beragama, kita harus memiliki sikap belas kasih, cinta kasih, dan saling menghargai perbedaan. Inilah wujud dari toleransi di Indonesia. Natal tahun ini berlangsung damai dan harmonis karena perayaan Natal membawa semangat sebagai perayaan kebersamaan. Terwujudnya kerukunan adalah harapan dari Natal yang sejati," katanya.
Terwujudnya Natal yang sejati adalah ketika masing-masing anak bangsa dapat menghargai perbedaan yang ada dan menjunjung tinggi kearifan lokal. Beruntunglah Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang menyatukan perbedaan. Pancasila menyatukan seluruh bangsa, terlepas dari perbedaan kepercayaan, agama, ideologi, atau strata sosial.
"Kita diikat oleh Pancasila, dasar kita berpijak. Dengan bersama menebarkan cinta kasih dibawah naungan Pancasila, kita dapat memastikan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung dengan aman dan damai. Mari kita wujudkan Indonesia yang aman, damai, dan toleran," kata Romo Benny.
(abd)