Kunjungi Ponpes Ma'ahidul Irfan, Atikoh Tekankan Pentingnya Pendidikan
loading...
A
A
A
Atikoh juga menjelaskan, selama hidup di lingkungan pesantren juga menyerap ilmu tentang perlunya manusia bisa bermanfaat bagi sesama. Atikoh menyebutkan manusia bisa bermanfaat apabila memiliki ilmu tinggi yang diperoleh melalui belajar secara tekun.
"Kita harus mencari ilmu setinggi-tingginya. Bukan selalu berkaitan mencari kerjaan, agar kerjaan kita kariernya tinggi. Itu juga bentuk dari kita berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa sudah diberi hidup. Kita bisa bermanfaat dengan orang lain, kalau kita punya ilmu tinggi, kita bisa berbagi ilmu. Itu yang menjadi pegangan saya ketika hidup di lingkungan pesantren, ya, karena kita harus bermanfaat," ujarnya.
"Sebaik-baiknya manusia itu manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain melalui jalur apa pun, mungkin kita bisa bermanfaat dari sisi tenaga, dari sisi pikiran, dari sisi materi, tetapi setiap orang punya potensi," kata dia.
Atikoh kemudian menyinggung pendidikan untuk menjawab pertanyaan kedua dari santriwati soal cara meningkatkan SDM perempuan.
"Kita harus belajar terus. Jangan pernah lelah belajar. Sayyidina Ali bin Abu Thalib pernah menyampaikan orang yang tidak tahan dengan keletihan belajar, itu dia harus berhadapan dengan kepedihan karena kebodohan. Mungkin di sini ada yang hafidz, ya, harus menghafal setiap hari, ibu tahu perjuangan seperti apa. Insyaallah akan nikmat pada waktunya," ucap Atikoh.
Karena berlatar santriwati, dialog berjalan dengan sangat akrab. Bahkan beberapa kali Atikoh mengajak para santriwati untuk melantunkan lagu khas pondok pesantren.
"Kita harus mencari ilmu setinggi-tingginya. Bukan selalu berkaitan mencari kerjaan, agar kerjaan kita kariernya tinggi. Itu juga bentuk dari kita berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa sudah diberi hidup. Kita bisa bermanfaat dengan orang lain, kalau kita punya ilmu tinggi, kita bisa berbagi ilmu. Itu yang menjadi pegangan saya ketika hidup di lingkungan pesantren, ya, karena kita harus bermanfaat," ujarnya.
"Sebaik-baiknya manusia itu manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain melalui jalur apa pun, mungkin kita bisa bermanfaat dari sisi tenaga, dari sisi pikiran, dari sisi materi, tetapi setiap orang punya potensi," kata dia.
Atikoh kemudian menyinggung pendidikan untuk menjawab pertanyaan kedua dari santriwati soal cara meningkatkan SDM perempuan.
"Kita harus belajar terus. Jangan pernah lelah belajar. Sayyidina Ali bin Abu Thalib pernah menyampaikan orang yang tidak tahan dengan keletihan belajar, itu dia harus berhadapan dengan kepedihan karena kebodohan. Mungkin di sini ada yang hafidz, ya, harus menghafal setiap hari, ibu tahu perjuangan seperti apa. Insyaallah akan nikmat pada waktunya," ucap Atikoh.
Karena berlatar santriwati, dialog berjalan dengan sangat akrab. Bahkan beberapa kali Atikoh mengajak para santriwati untuk melantunkan lagu khas pondok pesantren.
(cip)