Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti: Demokrasi Kita Sudah Seperti Zombi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa demokrasi bangsa Indonesia saat ini seperti zombi. Menurutnya, saat ini tidak ada nilai-nilai demokrasi yang dijalankan.
Mu'ti menjelaskan bahwa saat ini demokrasi Indonesia dijalankan sebagaimana mestinya tapi tidak ada nilai-nilai yang didapat. Katanya, biaya demokrasi di Indonesia pun masih sangat mahal.
"Karena itu maka yang sekarang ini terjadi kan memang waktunya pemilu ya pemilu gitu. Walaupun keterlaksanaan pemilu jadi salah satu ukuran demokrasi tetapi valuenya di mana orang harus tetap memegang teguh prinsip-prinsip yang menjadi nilai dasar demokrasi," kata Mu'ti di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Menurut Mu'ti, saat ini demokrasi hanya berorientasi pada siapa yang akan menang dan dengan apa kemenangan tersebut diraih. "Itulah yang saya sebut dengan demokrasi kita ini sudah seperti zombi itu. Dan harus berjalan tertatih-tatih tanpa nilai dan itu tetap harus dijalankan karena itu bagian dari mekanisme untuk tadi apakah seorang itu dapat kekuasaan atau turun dari kekuasaan," jelasnya.
Mu'ti mengatakan bahwa demokrasi saat ini menjadi sangat prosedural dan nilai-nilai demokrasi tersebut sudah melemah bahkan sudah tidak ada. "Demokrasi itu kan spiritnya adalah sharing power, kemudian check and balance, kemudian yang ketiga itu adalah bagaimana ada common good atau kebaikan bersama," katanya.
Selain itu, kata Mu'ti, semua orang memiliki kedudukan dan hak yang sama dalam konteks demokrasi. Namun, katanya, saat ini subtansi demokrasi mengenai meritokrasi belum dijalankan dengan baik.
"Tapi tentu saja demokrasi itu harus ada suasana freedom, harus ada suasana kebebasan yang kebebasan itu harus tumbuh dalam ruang yang tadi saya sebut ruang yang kita ini harus bergembira, harus ada ekspresi. Orang tidak boleh dalam suasana ketakutan, tidak boleh fearful, tetapi harus dalam suasana yang aman yang orang itu tidak punya ketakutan dalam menyampaikan pandangan dan menyatakan pilihannya secara terbuka."
Mu'ti menjelaskan bahwa saat ini demokrasi Indonesia dijalankan sebagaimana mestinya tapi tidak ada nilai-nilai yang didapat. Katanya, biaya demokrasi di Indonesia pun masih sangat mahal.
"Karena itu maka yang sekarang ini terjadi kan memang waktunya pemilu ya pemilu gitu. Walaupun keterlaksanaan pemilu jadi salah satu ukuran demokrasi tetapi valuenya di mana orang harus tetap memegang teguh prinsip-prinsip yang menjadi nilai dasar demokrasi," kata Mu'ti di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Menurut Mu'ti, saat ini demokrasi hanya berorientasi pada siapa yang akan menang dan dengan apa kemenangan tersebut diraih. "Itulah yang saya sebut dengan demokrasi kita ini sudah seperti zombi itu. Dan harus berjalan tertatih-tatih tanpa nilai dan itu tetap harus dijalankan karena itu bagian dari mekanisme untuk tadi apakah seorang itu dapat kekuasaan atau turun dari kekuasaan," jelasnya.
Baca Juga
Mu'ti mengatakan bahwa demokrasi saat ini menjadi sangat prosedural dan nilai-nilai demokrasi tersebut sudah melemah bahkan sudah tidak ada. "Demokrasi itu kan spiritnya adalah sharing power, kemudian check and balance, kemudian yang ketiga itu adalah bagaimana ada common good atau kebaikan bersama," katanya.
Selain itu, kata Mu'ti, semua orang memiliki kedudukan dan hak yang sama dalam konteks demokrasi. Namun, katanya, saat ini subtansi demokrasi mengenai meritokrasi belum dijalankan dengan baik.
"Tapi tentu saja demokrasi itu harus ada suasana freedom, harus ada suasana kebebasan yang kebebasan itu harus tumbuh dalam ruang yang tadi saya sebut ruang yang kita ini harus bergembira, harus ada ekspresi. Orang tidak boleh dalam suasana ketakutan, tidak boleh fearful, tetapi harus dalam suasana yang aman yang orang itu tidak punya ketakutan dalam menyampaikan pandangan dan menyatakan pilihannya secara terbuka."
(zik)