Jaga Budaya Lokal, Siswa Highscope Gelar Pentas Seni

Senin, 26 Februari 2018 - 11:00 WIB
Jaga Budaya Lokal, Siswa Highscope Gelar Pentas Seni
Jaga Budaya Lokal, Siswa Highscope Gelar Pentas Seni
A A A
JAKARTA - Sekolah Highscope Indonesia Parents Association (SHIPA) menggelar pentas seni bertajuk Adinda di Negeri Ajaib, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu 25 Februari 20181.

Pentas seni ini diikuti siswa Highscope mulai tingkat TK hingga SMA. Tujuannya untuk lebih mengenalkan budaya Nusantara di usia dini.

Selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan asli Indonesia, orang tua murid ingin mengasah potensi atau bakat dari para murid Highscope Indonesia.

"Acara ini merupakan ajang unjuk kreativitas dari anak-anak kami. Mereka banyak yang punya bakat menari, menyanyi, teater dan sebagainnya. Tapi mereka jarang tampil. Melalui acara ini bakat mereka bisa kita asah dan kembangkan," ucap Koordinator Komite Pentas Seni SHIPA, Tina Nababan.

Tarian yang ditampilkan para siswa antara lain saman, tor-tor, kembang jatoh, gandrang bulo.

Menurut Tina, orang tua murid, khususnya dari kaum ibu sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Sekolah, lanjut dia, memberikan dukungan penuh untuk mengasah bakat siswa. Disediakan ruang khusus untuk berlatih serta guru paduan suara.

Alhasil, dalam tiga bulan saja, para siswa Highscope bisa menampilkan suguhan seni. Applaus pun diberikan oleh para orang tua yang menyaksikan penampailan siswa.

"Kami ingin melanjutkan kegiatan ini. Ternyata anak-anak Highscope banyak yang berbakat kesenian. Mereka perlu dikenalkan dengan kesenian asli Indonesia," papar Tina.

Cerita Adinda di Negeri Ajaib yang diinisiasi Ruri Nostalgia mengisahkan tentang seorang anak remaja yang tumbuh di ibu kota. Adinda lebih tertarik dengan budaya luar nan kekinian, ketimbang budaya Indonesia. Salah satu paling yang digemarinya adalah hip hop.

Seusai bergoyang hip hop dengan teman-temannya, Adida kelelahan dan tertidur pulas di sudut taman. Dalam tidurnya, Adinda bermimpi bertemu dua kupu-kupu yang bisa berbahasa manusia. Keduanya membawa Adinda berkeliling Indonesia.

Mulai dari Papua, Kalimantan, Sumatera hingga Jawa. Saat menjejakkan kaki di pulau, Adinda tak henti-hentinya merasa takjub dengan keindahan serta keragaman budaya yang ditemukannya.

Ada hal baru dari masing-masing pulau di Indonesia. Mulai dari tari-tarian, permainan khas, keindahan alam, hingga makanannya.

Dalam pagelaran ini, diperagakan sejumlah tari khas semisal saman (Aceh), tor-tor (Sumatera Utara), enggang (Kalimantan), kembang jatoh (Betawi), gandang bulo (Sulawesi Selatan), serta permainan cublak-cublak suweng khas Jawa.

Selanjutnya, Adinda terbangun dari mimpi. Dirinya mencari kedua kupu-kupu, sahabatnya itu. Bisa jadi Adinda belum puas berkeliling Indonesia.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8267 seconds (0.1#10.140)