Andalkan Program JKN untuk Berobat, PNS Papua Puji Pelayanan di Fasilitas Kesehatan
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Ditemui oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Rustama yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Abepura. Iamenceritakan bahwa dirinya telah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak awal berdiri pada tahun 2014.
“Saya PNS sejak dari tahun 1989, saya dulu terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak awal berdiri. Bahkan sejak saat itu saya selalu menggunakan BPJS Kesehatan dalam setiap pengobatan,” ucap Rustama.
Rustama menceritakan bahwa ia dirawat di RS Bhayangkara karena mengalami kendala iritasi lambung. Ia merasa sensasi perih dan nyeri pada bagian ulu hati, mual, dan muntah, serta nafsu makan yang menurun. Gejala yang dirasakan Rustama sangat membuat rasa yang tidak nyaman, sehingga membuat badannya lemas dan harus dirawat inap di rumah sakit.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, saya didiagnosa mengalami kendala iritasi lambung. Karena gejala yang beragam, membuat badan saya menjadi sangat lemas. Saya merasakan perih dibagian ulu hati, ingin muntah, sehingga membuat saya menjadi tidak nafsu makan,” ujar Rustama.
Ia menambahkan, selama proses pendaftaran pelayanan JKN di RS Bhayangkara sangat mudah dan cepat. Ia juga mengatakan tidak ada diskriminasi dalam proses layanan, baik sebagai peserta JKN atau yang umum, semuanya sesuai prosedur yang berlaku.
Dengan kondisi sangat tidak kondusif ketika pendaftaran. Beruntung, proses administrasi pendaftaran sangat mudah dan cepat. Setelah selesai mendaftar, petugas rumah sakit melihat kondisi Rustama yang lemas, akhirnya ia langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk ditangani.
"Keesokan harinya, saya diminta untuk dirawat inap, karena didiagnosa mengalami iritasi lambung, sehingga membutuhkan asupan energi paling efektif dari cairan infus dan istirahat yang cukup,” ucapnya.
Selain itu, Rustama juga menceritakan pengalaman keluarganya yang selalu mengandalkan Program JKN sebagai perlindungan kesehatan utama. Ia mengatakan bahwa semenjak anak-anaknya kecil sampai dengan dewasa, ia tetap menganjurkan untuk menggunakan JKN yang dikelola BPJS Kesehatan sebagai perlindungan utama.
“Saya mempunyai dua anak dan saya selalu menggunakan BPJS Kesehatan. Saat ini, anak-anak saya sudah dewasa, saya pun juga menganjurkan mereka untuk tetap terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Saya menyampaikan kepada mereka bahwa BPJS Kesehatan sangat membantu, terutama jika terjadi kondisi kerentanan terhadap biaya kesehatan yang tidak terduga,” ujarnya.
Rustama menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur menjadi Peserta JKN. Ia tidak membayangkan jika dirinya tidak mengandalkan BPJS Kesehatan, maka kondisi finansial keluarganya yang akan terganggu atau bahkan goyah.
Dirinya menyampaikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah mengelola program pemerintah dalam bidang kesehatan dengan sangat baik dan tanpa membeda-bedakan.
“Kehadiran BPJS Kesehatan sangat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Kondisi kerentanan finansial seringkali terjadi ketika jatuh sakit. Kita bisa lihat banyak keluarga yang akhirnya kondisi finansialnya jatuh, karena tidak mempunyai jaminan kesehatan. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah terus berkontribusi melalui program negara ini dan menjalankanya dengan sangat baik,” tuturnya.
Terakhir,ia juga menyampaikan pesan kepada BPJS Kesehatan untuk terus melakukan penyempurnaan dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Menurutnya, semakin baik kualitas yang diberikan BPJS Kesehatan kepada para peserta, maka akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN, sehingga kepesertaan JKN juga akan meningkat dan seluruh masyarakat dapat terlindungi.
Rustama menyebutkan kerja keras yang luar biasa telah diberikan oleh BPJS Kesehatan, mulai dari transformasi administrasi sampai dengan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Terus tingkatkan dan optimalkan pelayanan, agar masyarakat bisa merasakan manfaat yang diberikan.
"Kondisi saat ini, masih terdapat masyarakat yang misinformasi mengenai pelayanan JKN. Peran BPJS Kesehatan dan peserta lainnya harus bahu membahu membangun komunikasi dan citra yang baik untuk Program JKN agar bisa menyukseskan Indonesia yang sehat,” katanya.
“Saya PNS sejak dari tahun 1989, saya dulu terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak awal berdiri. Bahkan sejak saat itu saya selalu menggunakan BPJS Kesehatan dalam setiap pengobatan,” ucap Rustama.
Rustama menceritakan bahwa ia dirawat di RS Bhayangkara karena mengalami kendala iritasi lambung. Ia merasa sensasi perih dan nyeri pada bagian ulu hati, mual, dan muntah, serta nafsu makan yang menurun. Gejala yang dirasakan Rustama sangat membuat rasa yang tidak nyaman, sehingga membuat badannya lemas dan harus dirawat inap di rumah sakit.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, saya didiagnosa mengalami kendala iritasi lambung. Karena gejala yang beragam, membuat badan saya menjadi sangat lemas. Saya merasakan perih dibagian ulu hati, ingin muntah, sehingga membuat saya menjadi tidak nafsu makan,” ujar Rustama.
Ia menambahkan, selama proses pendaftaran pelayanan JKN di RS Bhayangkara sangat mudah dan cepat. Ia juga mengatakan tidak ada diskriminasi dalam proses layanan, baik sebagai peserta JKN atau yang umum, semuanya sesuai prosedur yang berlaku.
Dengan kondisi sangat tidak kondusif ketika pendaftaran. Beruntung, proses administrasi pendaftaran sangat mudah dan cepat. Setelah selesai mendaftar, petugas rumah sakit melihat kondisi Rustama yang lemas, akhirnya ia langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk ditangani.
"Keesokan harinya, saya diminta untuk dirawat inap, karena didiagnosa mengalami iritasi lambung, sehingga membutuhkan asupan energi paling efektif dari cairan infus dan istirahat yang cukup,” ucapnya.
Selain itu, Rustama juga menceritakan pengalaman keluarganya yang selalu mengandalkan Program JKN sebagai perlindungan kesehatan utama. Ia mengatakan bahwa semenjak anak-anaknya kecil sampai dengan dewasa, ia tetap menganjurkan untuk menggunakan JKN yang dikelola BPJS Kesehatan sebagai perlindungan utama.
“Saya mempunyai dua anak dan saya selalu menggunakan BPJS Kesehatan. Saat ini, anak-anak saya sudah dewasa, saya pun juga menganjurkan mereka untuk tetap terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Saya menyampaikan kepada mereka bahwa BPJS Kesehatan sangat membantu, terutama jika terjadi kondisi kerentanan terhadap biaya kesehatan yang tidak terduga,” ujarnya.
Rustama menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur menjadi Peserta JKN. Ia tidak membayangkan jika dirinya tidak mengandalkan BPJS Kesehatan, maka kondisi finansial keluarganya yang akan terganggu atau bahkan goyah.
Dirinya menyampaikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah mengelola program pemerintah dalam bidang kesehatan dengan sangat baik dan tanpa membeda-bedakan.
“Kehadiran BPJS Kesehatan sangat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Kondisi kerentanan finansial seringkali terjadi ketika jatuh sakit. Kita bisa lihat banyak keluarga yang akhirnya kondisi finansialnya jatuh, karena tidak mempunyai jaminan kesehatan. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah terus berkontribusi melalui program negara ini dan menjalankanya dengan sangat baik,” tuturnya.
Terakhir,ia juga menyampaikan pesan kepada BPJS Kesehatan untuk terus melakukan penyempurnaan dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Menurutnya, semakin baik kualitas yang diberikan BPJS Kesehatan kepada para peserta, maka akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN, sehingga kepesertaan JKN juga akan meningkat dan seluruh masyarakat dapat terlindungi.
Rustama menyebutkan kerja keras yang luar biasa telah diberikan oleh BPJS Kesehatan, mulai dari transformasi administrasi sampai dengan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Terus tingkatkan dan optimalkan pelayanan, agar masyarakat bisa merasakan manfaat yang diberikan.
"Kondisi saat ini, masih terdapat masyarakat yang misinformasi mengenai pelayanan JKN. Peran BPJS Kesehatan dan peserta lainnya harus bahu membahu membangun komunikasi dan citra yang baik untuk Program JKN agar bisa menyukseskan Indonesia yang sehat,” katanya.
(dsa)