Sertijab, Anak Pasar Resmi Jabat Kaskostrad
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Farid Makruf resmi menjabat Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad). Farid menerima jabatan Kaskostrad dari Letnan Jenderal (Letjen) TNI Muhammad Saleh Mustafa yang kini menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Penyerahan jabatan itu dilaksanakan di Executive Lounge, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (19/12/2023). Dalam kesempatan itu, Muhammad Saleh Mustafa juga memimpin serah terima jabatan (sertijab) Asisten Intelijen (Asistel) Kaskostrad.
Dalam acara tersebut, Brigadir Jenderal TNI Imam Sampurno menyerahkan jabatan Asintel Kaskostrad kepada Brigjen TNI Putra Widyawinaya. Dikutip dari laman resmi TNI, sebelum dilaksanakan sertijab, terlebih dahulu diadakan tradisi khusus di lingkungan Kostrad, yaitu acara penyambutan.
Dengan suasana penuh ceria, semua prajurit dan PNS Makostrad menyambut dengan nyanyian selamat datang dan tepuk tangan mengiringi kedatangan Kaskostrad baru. Suasana penuh ceria itu pertanda memberikan makna kecintaan dan kesungguhan menerima dan mendukung pimpinan dengan tulus ikhlas.
Dalam sambutannya, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menjelaskan bahwa serah terima jabatan merupakan dinamika organisasi yang berkaitan dengan pembinaan personel dan pembinaan satuan. Hal ini bertujuan sebagai kaderisasi, kinerja, dan produktivitas satuan serta pengembangan karier perwira yang bersangkutan.
"Berkenaan dengan serah terima jabatan ini, selaku Panglima Kostrad dan pribadi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Brigadir Jenderal TNI Imam Sampurno Setiawan atas kinerja, dedikasi, loyalitas, dan pengabdiannya, sehingga organisasi yang diawakinya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Pangkostrad.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Irkostrad Mayjen TNI Mochamad Reza Utama, Wair Kostrad, Kapoksahli Pangkostrad, Asren Kostrad, para Asisten Kaskostrad, Para Kabalak Kostrad, serta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad beserta wakil ketua dan para pengurus.
Sekadar diketahui, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Farid Makruf merupakan satu dari 49 perwira di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang masuk daftar rotasi, mutasi, dan promosi jabatan pada Rabu (29/11/2023). Farid digeser dari jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya menjadi Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad).
Jabatan Pangdam V/Brawijaya yang ditinggalkan Farid diisi oleh Mayjen TNI Rafael Granada Baay yang sebelumnya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Sedangkan Farid digeser menjadi Kaskostrad menggantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang dimutasi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Mutasi tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1384/XI/2023 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. SK tersebut ditandatangani Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Rabu (29/11/2023).
Dikutip dari laman resmi TNI Angkatan Darat (AD), Farid Makruf adalah putra asli Madura. Semasa kecilnya, Jenderal Bintang 2 di TNI AD ini gemar membaca komik Kho Ping Ho dan menerjemahkan lagu-lagu barat.
Foto/Dok TNI AD
Farid juga pernah jadi tukang antar barang ke langganan toko ibunya yang berprofesi sebagai penjual di Pasar tumpah Bangkalan. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 ini juga pernah hampir frustasi karena mendapat tugas yang tidak sesuai dengan harapannya saat berpangkat Lettu yang berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Namun, berkat doa dan nasihat dari ibunya bahwa apa pun tugas yang diberikan harus diterima sepenuh hati, membuat Farid menyalurkan kekecewaannya dengan mengikuti kursus bahasa Inggris yang berujung dirinya terpilih mengikuti pendidikan ke Inggris untuk mengambil program master.
Padahal ketika itu dia belum punya ijazah S1. “Saya dinilai memenuhi syarat untuk langsung masuk program master. Tanpa gelar S1,” ujarnya dikutip dari laman resmi TNI AD pada Jumat (1/12/2023).
Sejak itu, karier pria kelahiran 6 Juli 1969, Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu di militer mulai meroket. Kariernya diawali menjabat sebagai Danbrigif 13 Galuh.
Farid menjadi koordinator banyak pejabat tinggi di sana meski jabatannya Danbrigif. Lalu, ketika menjabat Danrem 162/Wira Bhakti di Mataram, Farid mampu menyelesaikan urusan rumit melebihi jabatannya, yaitu pembebasan tanah lokasi Mandalika.
Sebab, jika tanah seluas lebih 100 hektare itu tidak terbebaskan balap motor Motor GP yang mendunia itu tidak bisa terselenggara di sana. Sebenarnya itu bukan urusan Danrem. Akan tetapi, sudah lebih 30 tahun soal tanah Mandalika tidak terselesaikan.
Awalnya, tanah itu sudah menjadi milik perusahaan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Mbak Tutut. Putri Presiden ke-2 RI Soeharto alias Pak Harto itu pun sudah menjualnya ke perusahaan Kuwait.
Kemudian, terjadi krisis moneter 1998. Soeharto lengser. Rakyat menguasai kembali tanah tersebut. Situasi menjadi ruwet, banyak sekali yang ikut bermain, pun aparat dan instansi, tak ketinggalan para preman.
Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Motor GP tetap di Mandalika, Danrem melapor ke Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia minta izin untuk ikut menyelesaikannya.
Kapolda dengan senang hati memberikan lampu hijau. Barulah dirinya mendalami masalah tersebut. Farid mengaku tidak bekerja sendiri, tapi ada Dandim yang turut serta bekerja keras dalam menyelesaikan masalah tersebut. “Dandim saya yang luar biasa. Ia hebat sekali,” tuturnya.
Farid juga pernah menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako di Sulawesi Tengah sekaligus promosi naik jadi bintang satu. Dia selama menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako juga pernah membuat mengajukan telaah staf ke komando atas sebagai bahan masukan untuk mengatasi kelompok teroris yang masih sangat aktif (MIT, Mujahidin Indonesia Timur) di wilayah tersebut.
Usai berpetualang di Poso, Farid kemudian mendapat promosi menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) pada 2021-2022. Selanjutnya, Farid dipromosikan lagi menjadi Wairjen TNI pada 2022.
Selanjutnya Farid diangkat menjadi Pangdam V/Brawijaya menggantikan Mayjen TNI Nurcahyanto. Serah terima jabatan (sertijab) pada 28 Desember 2022 dan dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat itu Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Mabesad. Kini, Farid resmi menjabat Kaskostrad.
Penyerahan jabatan itu dilaksanakan di Executive Lounge, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (19/12/2023). Dalam kesempatan itu, Muhammad Saleh Mustafa juga memimpin serah terima jabatan (sertijab) Asisten Intelijen (Asistel) Kaskostrad.
Dalam acara tersebut, Brigadir Jenderal TNI Imam Sampurno menyerahkan jabatan Asintel Kaskostrad kepada Brigjen TNI Putra Widyawinaya. Dikutip dari laman resmi TNI, sebelum dilaksanakan sertijab, terlebih dahulu diadakan tradisi khusus di lingkungan Kostrad, yaitu acara penyambutan.
Baca Juga
Dengan suasana penuh ceria, semua prajurit dan PNS Makostrad menyambut dengan nyanyian selamat datang dan tepuk tangan mengiringi kedatangan Kaskostrad baru. Suasana penuh ceria itu pertanda memberikan makna kecintaan dan kesungguhan menerima dan mendukung pimpinan dengan tulus ikhlas.
Dalam sambutannya, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menjelaskan bahwa serah terima jabatan merupakan dinamika organisasi yang berkaitan dengan pembinaan personel dan pembinaan satuan. Hal ini bertujuan sebagai kaderisasi, kinerja, dan produktivitas satuan serta pengembangan karier perwira yang bersangkutan.
"Berkenaan dengan serah terima jabatan ini, selaku Panglima Kostrad dan pribadi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Brigadir Jenderal TNI Imam Sampurno Setiawan atas kinerja, dedikasi, loyalitas, dan pengabdiannya, sehingga organisasi yang diawakinya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Pangkostrad.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Irkostrad Mayjen TNI Mochamad Reza Utama, Wair Kostrad, Kapoksahli Pangkostrad, Asren Kostrad, para Asisten Kaskostrad, Para Kabalak Kostrad, serta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad beserta wakil ketua dan para pengurus.
Sekadar diketahui, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Farid Makruf merupakan satu dari 49 perwira di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang masuk daftar rotasi, mutasi, dan promosi jabatan pada Rabu (29/11/2023). Farid digeser dari jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya menjadi Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad).
Jabatan Pangdam V/Brawijaya yang ditinggalkan Farid diisi oleh Mayjen TNI Rafael Granada Baay yang sebelumnya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Sedangkan Farid digeser menjadi Kaskostrad menggantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang dimutasi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Mutasi tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1384/XI/2023 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. SK tersebut ditandatangani Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Rabu (29/11/2023).
Dikutip dari laman resmi TNI Angkatan Darat (AD), Farid Makruf adalah putra asli Madura. Semasa kecilnya, Jenderal Bintang 2 di TNI AD ini gemar membaca komik Kho Ping Ho dan menerjemahkan lagu-lagu barat.
Foto/Dok TNI AD
Farid juga pernah jadi tukang antar barang ke langganan toko ibunya yang berprofesi sebagai penjual di Pasar tumpah Bangkalan. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 ini juga pernah hampir frustasi karena mendapat tugas yang tidak sesuai dengan harapannya saat berpangkat Lettu yang berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Namun, berkat doa dan nasihat dari ibunya bahwa apa pun tugas yang diberikan harus diterima sepenuh hati, membuat Farid menyalurkan kekecewaannya dengan mengikuti kursus bahasa Inggris yang berujung dirinya terpilih mengikuti pendidikan ke Inggris untuk mengambil program master.
Padahal ketika itu dia belum punya ijazah S1. “Saya dinilai memenuhi syarat untuk langsung masuk program master. Tanpa gelar S1,” ujarnya dikutip dari laman resmi TNI AD pada Jumat (1/12/2023).
Sejak itu, karier pria kelahiran 6 Juli 1969, Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu di militer mulai meroket. Kariernya diawali menjabat sebagai Danbrigif 13 Galuh.
Farid menjadi koordinator banyak pejabat tinggi di sana meski jabatannya Danbrigif. Lalu, ketika menjabat Danrem 162/Wira Bhakti di Mataram, Farid mampu menyelesaikan urusan rumit melebihi jabatannya, yaitu pembebasan tanah lokasi Mandalika.
Sebab, jika tanah seluas lebih 100 hektare itu tidak terbebaskan balap motor Motor GP yang mendunia itu tidak bisa terselenggara di sana. Sebenarnya itu bukan urusan Danrem. Akan tetapi, sudah lebih 30 tahun soal tanah Mandalika tidak terselesaikan.
Awalnya, tanah itu sudah menjadi milik perusahaan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Mbak Tutut. Putri Presiden ke-2 RI Soeharto alias Pak Harto itu pun sudah menjualnya ke perusahaan Kuwait.
Kemudian, terjadi krisis moneter 1998. Soeharto lengser. Rakyat menguasai kembali tanah tersebut. Situasi menjadi ruwet, banyak sekali yang ikut bermain, pun aparat dan instansi, tak ketinggalan para preman.
Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Motor GP tetap di Mandalika, Danrem melapor ke Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia minta izin untuk ikut menyelesaikannya.
Kapolda dengan senang hati memberikan lampu hijau. Barulah dirinya mendalami masalah tersebut. Farid mengaku tidak bekerja sendiri, tapi ada Dandim yang turut serta bekerja keras dalam menyelesaikan masalah tersebut. “Dandim saya yang luar biasa. Ia hebat sekali,” tuturnya.
Farid juga pernah menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako di Sulawesi Tengah sekaligus promosi naik jadi bintang satu. Dia selama menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako juga pernah membuat mengajukan telaah staf ke komando atas sebagai bahan masukan untuk mengatasi kelompok teroris yang masih sangat aktif (MIT, Mujahidin Indonesia Timur) di wilayah tersebut.
Usai berpetualang di Poso, Farid kemudian mendapat promosi menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) pada 2021-2022. Selanjutnya, Farid dipromosikan lagi menjadi Wairjen TNI pada 2022.
Selanjutnya Farid diangkat menjadi Pangdam V/Brawijaya menggantikan Mayjen TNI Nurcahyanto. Serah terima jabatan (sertijab) pada 28 Desember 2022 dan dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat itu Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Mabesad. Kini, Farid resmi menjabat Kaskostrad.
(rca)