Pernyataan Zulhas soal Bacaan dan Gerakan Salat Tuai Polemik, Ini Klarifikasi PAN

Rabu, 20 Desember 2023 - 14:25 WIB
loading...
Pernyataan Zulhas soal Bacaan dan Gerakan Salat Tuai Polemik, Ini Klarifikasi PAN
Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Foto/Heri Purnomo
A A A
JAKARTA - Pidato Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengenai bacaan dalam salat dan tahiyat akhir viral di media sosial. Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara tentang hal itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno menjelaskan, pernyataan Zulhas didasari temuan di masyarakat. Salah satu contohnya adalah ketika bacaan salat diasosiasikan pada pasangan tertentu. Eddy mengklaim, pernyataan Zulhas juga serupa dengan ceramah ulama seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad.

"Misalnya ketika ada yang melafazkan Amiin nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafazkan Amiin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad sebelumnya" kata Eddy dalam keterangan resminya, Rabu (20/12/2023).

Eddy menegaskan, Zulhas tak pernah tebersit untuk menyampaikan humor dalam pernyataan tersebut, apalagi melecehkan agama Islam.

"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan. Sama sekali tidak dan karenanya harus diluruskan, karena kami menduga telah dikemas dan diviralkan secara negatif oleh oknum-oknum tertentu" ucapnya.



Senada dengan Eddy, Ketua Fraksi PAN di DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengklaim, pernyataan Zulhas juga sama sepeeti ulama kondang yakni Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat. Ia justru mengklaim, pernyataan Zulhas mencuplik dari cerama kedua tokoh agama tersebut.

"Bang Zulhas itu kagum dengan kedua ustaz tersebut. Dia menganggap mereka adalah guru-guru terbaik. Lalu, bahan ceramah mereka dikutip. Itulah yang disampaikannya dalam video tersebut,” ujar Saleh.

Kendati demikian, Saleh menilai, video pidato Zulhas yang viral di medsos tak diberi pemaknaan lengkap. Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, kata Saleh, sejatinya Zulhas ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai.

"Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat. Dalam konteks ini, Bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah,” ujar Saleh.

Sayangnya, kata Saleh, ada pihak-pihak yang memotong video tersebut. Sehingga, muncul kesan Zulhas menista agama. Padahal di banyak tempat Zulhas selalu mengingatkan agar umat beragama selalu rukun dalam segala situasi.

"Bang Zulhas kerap menyebut bahwa kontestasi politik hanyalah sesaat. Yang penting terus diperjuangkan adalah kepentingan umat dan masyarakat,” kata Saleh.

Atas dasar itu, Saleh meminta semua pihak dapat berbaik sangka. Pasalnya, Zulhas tidak punya rekam jejak yang buruk terhadap Islam. Malah sebaliknya, ada banyak agenda umat yang beliau terlibat aktif hingga saat ini.

"Perlu juga diingatkan agar orang-orang yang mencoba mempolitisasi masalah ini untuk segera menghentikannya. Tidak baik dalam konteks membangun kebersamaan dan persatuan. Bukankah semua pihak ingin Indonesia menjadi negara besar, maju, dan sejahtera,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Zulhas membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang. Ia sempat mengungkapkan keheranan soal perubahan sikap akhir-akhir ini tepatnya di tahun politik.

"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Magrib baca, 'wa lad-daaalliin ', Al-Fatihah baca 'wa lad-daaalliin..' Ada yang diem sekarang, Pak. Lho kok lain," ujar Zulhas.

"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.

Adapun yang dimaksud Zulhas, kelanjutan surat Al-Fatihah itu seharusnya adalah "Amin" yang dibaca bersamaan imam dan makmumnya.

Kemudian Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari. "Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukkan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," ujar Zulhas.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)