Jubir TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Dampak Buruk Anak Muda Golput di Pemilu 2024: Masa Depan Suram
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD , Rinto Wardana, mengingatkan dampak buruk dari sikap golput anak muda. Menurutnya, langkah golput pada Pemilu 2024 hanya akan mendekatkan masyarakat dengan masa suram Indonesia.
“Masalahnya, ketika kita menyatakan golput, maka masa depan suram itu ada di depan mata kita," kaya Rinto dalam sesi diskusi yang digelar Gerakan Merah Putih Fatmawati (GMPF) Milenial dan Gen Z di Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2023).
Dia menekankan, masa depan Indonesia ada di tangan kalangan muda, bukan orang tua. Artinya, cita-cita Indonesia sebagai negara yang unggul ada di benak anak muda saat ini. Karena itu, partisipasi politik aktif kalangan milenial ini diperlukan.
"Kenapa? Karena ke depan itu bukan orang tua kita yang memegang kendali, tapi kita. Kalau kita golput saat ini dan tidak mengambil peranan, maka masa suram itu akan kita capai beberapa tahun kemudian."
Rinto mengatakan, dampak buruk bisa terjadi karena sikap ‘bodo amat’ generasi milenial terhadap politik praktis, terutama Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. “Jadi jangan menyalahkan keadaan kalau masa suram itu terjadi, ketika perbaikan terhadap Republik ini tidak terjadi. Kenapa? Karena kita tidak memulai dengan cara yang baik, kita memulai dengan cara yang apatis dan tidak mau terlibat (politik praktis),” papar Rinto.
Generasi muda adalah tongkat estafet bangsa Indonesia. Partisipasi aktif dan kepekaan kelompok ini pada kondisi bangsa dan negara ikut menentukan perjalanan Indonesia di masa-masa mendatang.
Rinto menambahkan, tonggak kepemimpinan negara dan bangsa ada di tangan generasi muda saat ini. “Mereka akan sampai pada finish-nya dan tongkat estafet kepemimpinan Republik ini memang sangat dinanti, yaitu diharapkan ada di tangan anak-anak muda. Nah, persoalan saat ini adanya apatisme di kalangan anak-anak muda, apatisme itu kalau boleh kita katakan memprihatinkan,” ucapnya.
“Masalahnya, ketika kita menyatakan golput, maka masa depan suram itu ada di depan mata kita," kaya Rinto dalam sesi diskusi yang digelar Gerakan Merah Putih Fatmawati (GMPF) Milenial dan Gen Z di Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2023).
Dia menekankan, masa depan Indonesia ada di tangan kalangan muda, bukan orang tua. Artinya, cita-cita Indonesia sebagai negara yang unggul ada di benak anak muda saat ini. Karena itu, partisipasi politik aktif kalangan milenial ini diperlukan.
"Kenapa? Karena ke depan itu bukan orang tua kita yang memegang kendali, tapi kita. Kalau kita golput saat ini dan tidak mengambil peranan, maka masa suram itu akan kita capai beberapa tahun kemudian."
Rinto mengatakan, dampak buruk bisa terjadi karena sikap ‘bodo amat’ generasi milenial terhadap politik praktis, terutama Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. “Jadi jangan menyalahkan keadaan kalau masa suram itu terjadi, ketika perbaikan terhadap Republik ini tidak terjadi. Kenapa? Karena kita tidak memulai dengan cara yang baik, kita memulai dengan cara yang apatis dan tidak mau terlibat (politik praktis),” papar Rinto.
Generasi muda adalah tongkat estafet bangsa Indonesia. Partisipasi aktif dan kepekaan kelompok ini pada kondisi bangsa dan negara ikut menentukan perjalanan Indonesia di masa-masa mendatang.
Rinto menambahkan, tonggak kepemimpinan negara dan bangsa ada di tangan generasi muda saat ini. “Mereka akan sampai pada finish-nya dan tongkat estafet kepemimpinan Republik ini memang sangat dinanti, yaitu diharapkan ada di tangan anak-anak muda. Nah, persoalan saat ini adanya apatisme di kalangan anak-anak muda, apatisme itu kalau boleh kita katakan memprihatinkan,” ucapnya.
(zik)