Caleg Perindo Anang Iskandar Ungkap Strategi Gaet Generasi Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Timur I Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar mengaku lebih tertarik turun ke masyarakat untuk menyampaikan gagasan yang dibawanya. Menurutnya, langkah tersebut sangat mengena ke generasi muda daripada harus memakai gimik-gimik politik.
"Kalau saya ide-ide. Dan harus turun ke suasana milenial. Karena saya generasi tua. Kita harus turun harus memahami bagaimana generasi milenial dan generasi Z kita berpikir," kata Anang dalam Podcast Aksi Nyata, Selasa (12/12/2023).
Selain itu, generasi muda juga lebih tertarik bila diceritakan soal pengalaman empiris suatu tokoh tentang cerita kesuksesannya. Karenanya, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu melihat peluang dari ceruk suara ini.
"Jadi mantan Kepala BNN dan Bareskrim itu nggak sembarangan. Bagaimanaa lika-liku dari bawah sampai ke puncak. Nah ini yang perlu dipahami. Nggak bisa kita main gimik. Tidak bisa cuma main ide. Nah kita harus main real, pengalaman adalah guru yang terbaik," ucapnya.
Disadari Anang, politik gimik memang tak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat. Hal itu dianggapnya wajar sebagai bagian dari cara kandidat untuk dapat mendongkrak elektabilitasnya.
"Politik ini kan berwarna warni ya. Ada yang adu gagasan, ada gimik, ada yang white and see. Tapi itu pasti terjadi dalam kehidupan ini," katanya.
Namun, Anang mengingatkan kepada seluruh kandidat baik, di legislatif maupun eksekutif, agar jangan melulu menjadikan politik gimik sebagai bahan kampanye.
"Nanti idenya enggak keliatan. Ngapain ada adu kampanye kalau banyak gimik," ujarnya.
"Kalau saya ide-ide. Dan harus turun ke suasana milenial. Karena saya generasi tua. Kita harus turun harus memahami bagaimana generasi milenial dan generasi Z kita berpikir," kata Anang dalam Podcast Aksi Nyata, Selasa (12/12/2023).
Selain itu, generasi muda juga lebih tertarik bila diceritakan soal pengalaman empiris suatu tokoh tentang cerita kesuksesannya. Karenanya, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu melihat peluang dari ceruk suara ini.
"Jadi mantan Kepala BNN dan Bareskrim itu nggak sembarangan. Bagaimanaa lika-liku dari bawah sampai ke puncak. Nah ini yang perlu dipahami. Nggak bisa kita main gimik. Tidak bisa cuma main ide. Nah kita harus main real, pengalaman adalah guru yang terbaik," ucapnya.
Disadari Anang, politik gimik memang tak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat. Hal itu dianggapnya wajar sebagai bagian dari cara kandidat untuk dapat mendongkrak elektabilitasnya.
"Politik ini kan berwarna warni ya. Ada yang adu gagasan, ada gimik, ada yang white and see. Tapi itu pasti terjadi dalam kehidupan ini," katanya.
Namun, Anang mengingatkan kepada seluruh kandidat baik, di legislatif maupun eksekutif, agar jangan melulu menjadikan politik gimik sebagai bahan kampanye.
"Nanti idenya enggak keliatan. Ngapain ada adu kampanye kalau banyak gimik," ujarnya.
(abd)