Dilakukan Sejak Dini, Atikoh Ganjar: Program Cegah Stunting Harus Ditingkatkan Lagi
loading...
Istri Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Ganjar menilai, program stunting harus ditingkatkan lagi oleh Pemerintah, Rabu (13/12/2023). Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Istri Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Ganjar menilai, program stunting harus ditingkatkan lagi oleh Pemerintah. Tujuannya, agar tak ada anak yang lahir dalam kondisi stunting.
"Ya memang perlu ditingkatkan terus ya, agar memang benar-benar istilahnya itu enggak ada seorang pun anak-anak itu stunting. Jangan sampai," ucap Atikoh saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).
Salah satu penanganan stunting, kata Atikoh, bisa mencegah secara dini, misalnya rutin membawa anak-anak ke posyandu.
"Misalnya, sebenarnya bisa diidentifikasi secara awal kalau anak-anak itu, bayi ya, bayi rutin ke posyandu, ke poliklinik," kata Atikoh.
Ia berkata, harus mewaspadai bila perkembangan seorang bayi stagnan, baik dalam berat badan ataupun tinggi badannya.
"Karena sebetulmya kalau masalah stunting itu ini kan kekurangan gizi kronis, jadi bukan sehari-dua hari, tetapi jangka waktunya cukup panjang," tutur Atikoh.
"Sehingga kalau misalnya ada data, itu treatment akan lebih jelas. Oh ini harus waspada nih, ini hijau, ini kuning. Kalau datanya jelas, bisa kita langsung kuatkan bersama-sama. Ya itu, bagaimana kuta integrated-kan seluruh elemen masyarakat untuk bisa bahu-membahu penanganan stunting," tandas Atikoh.
"Ya memang perlu ditingkatkan terus ya, agar memang benar-benar istilahnya itu enggak ada seorang pun anak-anak itu stunting. Jangan sampai," ucap Atikoh saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).
Salah satu penanganan stunting, kata Atikoh, bisa mencegah secara dini, misalnya rutin membawa anak-anak ke posyandu.
"Misalnya, sebenarnya bisa diidentifikasi secara awal kalau anak-anak itu, bayi ya, bayi rutin ke posyandu, ke poliklinik," kata Atikoh.
Ia berkata, harus mewaspadai bila perkembangan seorang bayi stagnan, baik dalam berat badan ataupun tinggi badannya.
"Karena sebetulmya kalau masalah stunting itu ini kan kekurangan gizi kronis, jadi bukan sehari-dua hari, tetapi jangka waktunya cukup panjang," tutur Atikoh.
"Sehingga kalau misalnya ada data, itu treatment akan lebih jelas. Oh ini harus waspada nih, ini hijau, ini kuning. Kalau datanya jelas, bisa kita langsung kuatkan bersama-sama. Ya itu, bagaimana kuta integrated-kan seluruh elemen masyarakat untuk bisa bahu-membahu penanganan stunting," tandas Atikoh.
(maf)
